TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Manajer PO AKAS III Bidang Sumber Daya Manusia Gatot Sugianto menyatakan tak tahu-menahu keterangan empat krunya bahwa mereka diberi duit antara Rp 25 juta dan Rp 40 juta untuk mencari BBM. Empat kru tersebut ditangkap Kepolisian Resor Probolinggo karena membeli solar dalam jumlah besar. "Mungkin yang memberi Pak Rudi (Rudi Yahyanto)," kata Gatot di Probolinggo, Sabtu, 24 Maret 2012.
Pembelian solar dilakukan menggunakan dua bus yang dimodifikasi sedemikian rupa sehingga mampu menampung bahan bakar tiga kali lipat dari biasanya. Bus, bersama empat awaknya, Farid Hardianto, 46 tahun, dan kawan-kawan, ditahan polisi, Jumat, 19 Maret 2012 lalu. Dari keterangan Farid dkk, polisi menduga bos PO AKAS III berinisial RY sebagai otak penimbunan BBM.
"Tim Satuan Reserse dan Kriminal sedang berusaha mengejar pelaku," kata Kepala Polres Jember, Ajun Komisaris Besar Jayadi. Gatot menyatakan penangkapan empat kru itu sebagai musibah. Gatot menyatakan perusahaannya membeli bahan bakar solar dalam jumlah besar sesuai kebutuhan operasional bus itu.
Dalam sehari, perusahaannya menghabiskan kurang lebih 10 ribu liter solar untuk mengoperasikan 50 bus. Setiap bus memerlukan 250 liter solar. Bus tersebut beroperasi antara Jember dan Surabaya pulang-pergi.
Aparat Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Kota Probolinggo, Sabtu kemarin, mendatangi garasi PO AKAS III di Jalan Sunan Kalijaga, Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan. Polisi tak menemukan apa pun dalam penyelidikan itu.
Gatot menegaskan tak logis apabila perusahaan berkeliling mencari BBM solar ke SPBU untuk dijual lagi ke industri. "Tidak menguntungkan," katanya, Sabtu, 24 Maret 2012 sore. Alasannya, modifikasi hanya dilakukan terhadap dua bus.
Manajemen AKAS III membantah menimbun bahan bakar minyak dengan cara memodifikasi dua bus hingga mampu menampung solar dalam jumlah besar. Gatot mengatakan sedianya dua bus itu dipersiapkan untuk bus paket yang akan mulai beroperasi tiga atau empat bulan mendatang. Bus, kata dia, tak dimodifikasi di karoseri. "Kami modifikasi sendiri di bengkel."
DAVID PRIYASIDHARTA
Berita Terkait
Begini Cara Bus Akas Menimbun BBM
Demokrat Bisa Kalah Voting Kenaikan Harga BBM
Burhanuddin: Ancaman Depak PKS Baru dari Elite Demokrat
TNI Jaga Demo BBM, Presiden Dianggap 'Lebay'