TEMPO.CO, Denpasar - Aparat kepolisian, dibantu tentara, berhasil menguasai kembali Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Denpasar, Bali, yang direbut narapidana pada Rabu, 22 Februari 2012 malam. Aparat memasuki lembaga pemasyarakatan itu sekitar pukul 16.00 Wita, Kamis, 23 Februari 2012.
Kondisi lapas rusak parah setelah kerusuhan itu. Petugas terpaksa menitipkan sejumlah napi ke Lapas Karangasem. “Itu langkah darurat sampai perbaikan lapas rampung. Pascakebakaran, seluruh pelayanan terhenti,” ujar Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsuddin via telepon, Kamis, 23 Februari 2012.
Amir mengunjungi lembaga pemasyarakatan itu segera setelah aparat berhasil menguasai kembali penjara tersebut. Ia mengatakan, pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah kerusuhan di penjara itu akibat kebijakan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Denpasar, Bowo Niriwono. “Sedang kami selidiki,” ujarnya.
Oleh karena itu, Amir belum memutuskan mencopot kepala lembaga pemasyarakatan. “Sedang kami evaluasi dan segera diputuskan dalam satu sampai dua hari ke depan,” katanya.
Sebelumnya, kerusuhan pecah pada Rabu, 22 Februari 2012 kemarin, sekitar pukul 22.30 waktu setempat. Ini kelanjutan dari kerusuhan pada Ahad, 19 Februari 2012 dan Selasa, 21 Februari 2012. Narapidana melemparkan batu dan bom molotov ke petugas sehingga petugas meninggalkan lapas.
Aparat kemudian tidak diizinkan masuk ke kompleks, kecuali petugas kesehatan dan pengantar makanan. "Klinik tetap buka karena ada beberapa napi yang periksa," kata Dokter A.A. Hartawan, penanggung jawab klinik penjara, kemarin. Menurut Hartawan, para napi bersikap ramah. "Tapi kita tetap merasa takut kalau ada situasi yang tak terduga," ujarnya.
Petugas pengantar makanan mengatakan para napi bersikap baik. “Apalagi kalau kita bagi makanan," ujar petugas yang enggan disebutkan identitasnya ini. Para narapidana mendapat suplai makanan tiga kali sehari dari Pemerintah Kabupaten Badung. Sebagian keluarga napi juga mengirim makanan melalui petugas. Konsulat Australia ikut mengirim makanan dan minuman untuk napi dari negaranya.
Salah satu napi sempat melayani wawancara dengan wartawan melalui lubang angin di sisi timur pintu masuk. Ia menyatakan kondisi lapas di dalam rusak parah. “Air sulit karena listrik padam,” dia mengatakan.
Pada siang harinya, sejumlah napi memperlihatkan diri di menara penjagaan di pojok timur. Mereka mengaku lapar dan meminta dikirimi makanan. Aparat meminta mereka turun.
Menurut Kepala Divisi Humas Markas Besar Kepolisian Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution, penyebab kerusuhan itu adalah ada beberapa narapidana yang belum puas atas hasil dialog pada Rabu (22 Februari) siang. Dalam dialog antara narapidana, petugas lapas, aparat kepolisian, dan perwakilan dari pemerintah daerah setempat itu dibicarakan soal perlakuan diskriminatif petugas lapas. Salah satunya adalah pengusutan kasus penikaman terhadap seorang narapidana bernama Made, pada Ahad (19 Februari) lalu.
Perlakuan diskriminatif lainnya adalah petugas jaga suka meminta uang kepada keluarga tahanan dan sering membebaskan beberapa tahanan. Menurut Saud, Polda setempat masih melacak penggerak kerusuhan tersebut. "Yang jelas, pelakunya dari kelompok korban penusukan," ujar Saud di Jakarta, Kamis, 23 Februari 2012.
ROFIQI HASAN | ENNY RATNASARI | ANANDA W. TERESIA | ISMA SAVITRI | ENI SAENI
Berita Terkait:
Gedung Pegawai Terbakar, Tahanan Kerobokan Aman
Menteri Amir Kesulitan Data Tahanan Kerobokan
Nasib Kepala Lapas Kerobokan Diputuskan Besok
Kapasitas 330 Napi, Kerobokan Dihuni 1.050 Napi
Rusuh LP Kerobokan, Seribu Napi Berkeliaran
Polisi: Napi Kerobokan Minta Kepala Lapas Dicopot
Sebelum Rusuh, Ada Penusukan di Lapas Kerobokan
Dirjen Pemasyarakatan Kunjungi Kerobokan
Menteri Hukum: LP Kerobokan Sudah Kondusif
Kerusuhan LP Kerobokan Dipicu Kerusuhan Sebelumnya
Polisi Buru Dalang Kerusuhan LP Kerobokan