TEMPO Interaktif, Jember - Papan dan bidak catur raksasa dari Kabupaten Jember mendapat penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI), Sabtu, 11 Februari 2012.
Papan catur itu berukuran 25 x 25 meter. Sedangkan tinggi bidak (berupa raja) 2,9 meter, dan bidak lainnya 1,7 meter. Bobot atau berat masing-masing bidak catur antara 75 kilogram hingga 250 kilogram. "Ini memecahkan rekor sebelumnya pada tahun 2004 di Pekanbaru," kata Manajer MURI, Sri Widayati, saat mengumumkan penghargaan itu di Alun-Alun Kota Jember.
Ketua panitia acara, Misnawi, mengatakan papan dan bidak catur raksasa dibuat untuk memeriahkan turnamen terbuka catur cepat atau Rapid Chess Open Tournament Indonesian Coffee and Cocoa Research Institute (ICCRI Cup) 2.
Turnamen itu memperingati hari ulang tahun ke-101 ICCRI atau Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. "Untuk menggairahkan catur sebagai olahraga dan permainan kepada masyarakat luas," ujarnya.
Usai pengumuman pemecahan rekor, bidak catur raksasa itu pun dimainkan. Jalannya pertandingan mengundang gelak tawa penonton. Sebab kedua pecatur duduk di pinggir lapangan dengan kursi setinggi tiga meter, laiknya wasit pertandingan bola voli.
Untuk menjalankan bidak catur, masing-masing pemain memerintahkan seorang asisten mengangkat bidak yang akan dijalankan atau dimainkan. Asisten itu pun tampak cukup kewalahan memindahkan bidak catur yang terbuat dari kayu itu.
Acara itu dihadiri Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Catur Indonesia (PB Percasi), Hendri Hendratno, dan Grand Master (GM) Susanto Megaranto.
MAHBUB DJUNAIDY