Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tawuran Warga di Mataram Kembali Memanas

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Mataram: Perkelahian antara warga kampung Karang Genteng dengan kampung Peresak, di Kelurahan Pagutan, Mataram, Nusa Tenggara Barat kian memanas. Pasalnya, Senin (29/12) pagi, dua orang terluka akibat terkena tembakan senjata api rakitan dan panah.Pemicu perkelahian antar kampung itu sebenarnya sederhana, yaitu salah paham. Seorang pemuda asal Karang Genteng yang naik sepeda motor di kampung Peresak, ditegur karena mengendarai sepeda motor kecepatan tinggi, pertengahan Ramadhan lalu. Karena merasa tidak terima, pemuda itu datang kembali dengan sejumlah temannya. Terjadilah bentrok. Iksan, 53 tahun, terkena luka tembak di tangan kanan dan Burli, 47 tahun terkena panah di punggungnya. Keduanya warga kampung Peresak, Pagutan.Kini keduanya dirawat di Rumah Sakit Umum Mataram, hari ini, sekitar pukul 07.00 WITA, atau setengah jam setelah kejadian. Akibat kejadian itu pula, aktivitas di Pasar Pagutan, yang berlokasi di antara kedua kampung yang berseteru itu, jadi sepi. Bahkan murid-murid di dua Sekolah Dasar Negeri, juga banyak yang tak masuk. "Ya karena ada beberapa guru asal Karang Genteng dan kampung Peresak takut keluar rumah," kata Ikin, warga Peresak kepada Tempo News Room di kampung Peresak, Senin (29/12) pagi.Untuk mengantisipasi kemungkinan perkelahian kian meluas, Kepolisian Resort Lombok Barat dibantu Kepolisian Daerah NTB, telah menurunkansedikitnya 500 personel untuk menjaga perbatasan kedua kampung yang dibelah sungai selebar lima meter ini. Kepala Kepolisian Daerah NTB Sutomo Tjokroatmodjo dan Walikota Mataram Mohammad Ruslan telah turun ke tempat kejadian perkara (TKP)ikut meredam perkelahian.Kasus perkelahian antarkampung ini, sebenarnya telahberlangsung lebih dari 10 hari. Kedua kampung saling melempar batu dan sesekali melepaskan panah dan menembak dengan senjata rakitan. Bahkan pada Sabtu (27/12) sore, sempat adu fisik. Tapi sebelum perkelahian meluas, aparat kepolisian langsung memblokir kawasan perbatasan kedua kampung. Bahkan polisi sempat mengeluarkan tembakan peringatan tiga kali. Warga kampung yang berkelahi pun mulai bubar.Perkelahian kemudian dilanjutkan pada Senin (29/12) pagi. Tak kurang dari 300 warga kedua kampung berkumpul di perbatasan, lengkap dengan tombak, pedang, panah dan senjata api rakitan. Di antara yang menentang senjata, terlihat anak-anak usia 10 hingga 15 tahun. Ibu-ibu rumah tangga pun tampak ikut mengumpulkan batu.Ketika kondisi memanas, Iksan yang mencoba melerai justru tertembak dari arah kampung Karang Genteng. Melihat itu Burli, tetangganya langsung menolong. Tapi naas, sebuah panah tiba-tiba bersarang di punggungnya. Dalam kondisi berlumuran darah, warga langsung menggotong kedua korban ke RSU Mataram. Menurut Ikin, warga kampung Peresak, kedua warga telahberkumpul di depan sungai, sejak usai subuh. "Kitakemudian telah saling lempar batu," katanya.Perkelahian makin meluas. Kampung tetangga, seperti Jempong, ikut bergabung membantu warga kampung Peresak. Seditkitnya 50 warga Jempong bergabung lengkap dengan pedang dan tombak.Polisi yang telah berjaga di pos polisi, sekitar 200meter dari TKP, langsung memblokir pintu-pintu masukdari dan ke kampung yang berkelahi agar warga dari luartidak bisa masuk.Menurut Kepala Kepolisian Resort Lombok Barat, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Benny Mokalu, pihak kepolisian akan terus menambah anggota untuk memblokirpintu-pintu masuk, baik yang ada di kampung KarangGenteng dan kampung Peresak. "Kita menjaga agar orang luar tidak bisa masuk," tegas Kapolres, yang berada di TKP, sejak Senin, dini hari.Dalam enam tahun belakangan, perkelahian antarkampung di Kelurahan Pagutan, telah 10 kali lebih terjadi. Kasus perkelahian terbesar terjadi pada Oktober 1998 lalu, antara kampung Karang Genteng melawan kampung Petemon.Tercatat ada sembilan orang tewas, sekitar 50 rumahrusak dan terbakar, dan satu ekor kuda tewas dibunuh. Kasus perkelahian antarkampung di Kelurahan Pagutan,juga menjadi catatan tersendiri bagi PemerintahProvinsi NTB, dan Pemerintah Kota Mataram. Pihakpemerintah juga telah menyalurkan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk pembinaan kedua kampung. Beberapa upaya telah dilakukan pemerintah setempat untuk membatasi kemungkinan tawuran, seperti membangun tembok pembatas antara kampung Petemon dengan kampung Karang Genteng. Bahkan, Gubernur NTB, ketika masih dijabat Harun al Rasyid, telah mengumpulkan tokoh-tokoh agama dari kampung Karang Genteng, Petemon, Peresak, Bajur untuk membuat surat pernyataan bersama tidak akan berkelahi. Sujatmiko - Tempo News Room
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

30 menit lalu

Anggota Dewan Pers Arif Zulkifli saat memberikan statemen dalam jumpa pers soal menuju deklarasi kemerdekaan pers Capres-Cawapres 2024 di Kantor Sekretariat Dewan Pers, Kebon Sir, Jakarta Pusat, Rabu, 31 Januari 2024. Dalam keteranganya Dewan Pers mengajak ketiga Capres-Cawapres untuk hadir dan menyatakan komitmen mereka terhadap kemerdekaan pers yang diselenggarakan pada 7 Februari 2024 di Hall Dewan Pers Jakarta. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

Sengketa jurnalistik pers mahasiswa kini ditangani oleh Dewan Pers. Kampus diminta taati kerja sama penguatan dan perlindungan pers mahasiswa.


Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

31 menit lalu

Ilustrasi wanita di bawah paparan sinar matahari. Freepik.com
Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

Berikut tips tetap terhidrasi dan sehat selama cuaca panas ekstrem bagi pasien diabetes yang mungkin mengalami respons dari obat.


RM BTS Siapkan Konten Jelang Rilis Album Solo Kedua Right Place, Wrong Person

37 menit lalu

Cover art album solo kedua RM BTS, Right Place, Wrong Person. Instagram.com/@bts.bighitofficial
RM BTS Siapkan Konten Jelang Rilis Album Solo Kedua Right Place, Wrong Person

Album solo kedua RM BTS akan dirilis pada 24 Mei 2024


Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

1 jam lalu

Rekaman CCTV yang memperlihatkan Mobil Alphard yang ditunggangi Brigadir Ridhal Ali Tomi. FOTO/video/x
Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

Brigadir RA yang tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang tercatat berdinas di Polresta Manado.


Hasil Liga Inggris: Liverpool Ditahan West Ham United 2-2, Kian Tertinggal dalam Persaingan Juara

1 jam lalu

Ekspresi pemain Liverpool Harvey Elliott setelah pemain West Ham United Michail Antonio mencetak gol dalam pertandingan Liga Inggris di Stadion London, London, 27 April 2024. Liverpool hanya mampu bermain imbang dengan tuan rumah West Ham 2-2. REUTERS/David Klein
Hasil Liga Inggris: Liverpool Ditahan West Ham United 2-2, Kian Tertinggal dalam Persaingan Juara

Liverpool ditahan imbang 2-2 oleh West Ham dalam pertandingan pekan ke-35 Liga Inggris.


Kunci Cegah Flu Singapura, Kebersihan dan Imunitas Tubuh

1 jam lalu

Flu Singapura.
Kunci Cegah Flu Singapura, Kebersihan dan Imunitas Tubuh

Pakar kesehatan kebersihan dan kekuatan imunitas tubuh dapat mencegah tertular flu Singapura. Ini yang perlu dilakukan.


Hadiri Wrap Party Queen of Tears, Kim Ji Won dan Kim Soo Hyun Kaget Banyak Penggemar

1 jam lalu

Kim Ji Won dan Kim Soo Hyun, pemeran utama drama Queen of Tears. Dok. tvN
Hadiri Wrap Party Queen of Tears, Kim Ji Won dan Kim Soo Hyun Kaget Banyak Penggemar

Kim Ji Won, Kim Soo Hyun dan Park Sung Hoon menghadiri wrap party jelang penayangan episode akhir Queen of Tears


Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

1 jam lalu

Foto udara Masjid Sultan Ternate di Kota Ternate, Maluku Utara, Rabu 20 Maret 2024. Masjid yang dibangun pada tahun 1606 di masa kekuasaan Sultan Saidi Barakati tersebut merupakan bukti keberadaan Kesultanan Islam pertama di kawasan Timur Nusantara dan menjadi salah satu tujuan wisata religi yang dikunjungi umat Islam saat bulan Ramadhan. ANTARA FOTO/Andri Saputra
Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

Hari ini, 27 April 1999, adalah berdirinya Kota Ternate berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah.


Pawai Rimpu Mantika di Bima Diikuti Puluhan Ribu Peserta, Ada Fashion Show

1 jam lalu

Puluhan ribu orang mengikuti pawai rimpu dalam Festival Rimpu Mantika di Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu, 27 April 2024 (TEMPO/Akhyar M. Nur)
Pawai Rimpu Mantika di Bima Diikuti Puluhan Ribu Peserta, Ada Fashion Show

Pawai rimpu merupakan acara puncak dari Festival Rimpu Mantika Kota Bima 2024.


Hasil Proliga 2024: Bandung Bjb Kalahkan Jakarta BIN yang Sudah Diperkuat Megawati Hangestri

1 jam lalu

Bandung Bjb Tandamata. (PBVSI/Proliga)
Hasil Proliga 2024: Bandung Bjb Kalahkan Jakarta BIN yang Sudah Diperkuat Megawati Hangestri

Bandung Bjb mengalahkan Jakarta BIN yang Sudah Diperkuat Megawati Hangestri pada hari ketiga Proliga 2024.