TEMPO.CO, Jakarta - Muhammad Nazaruddin, terdakwa kasus suap Wisma Atlet, terus menyerang koleganya, Angelina Sondakh dan Anas Urbaningrum. Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu justru menuding Wakil Sekretaris Jenderal dan Ketua Umum Partai Demokrat tersebut berperan dalam proyek Wisma Atlet dan Stadion Hambalang.
Menurut Nazar, semua pertemuan membahas proyek Hambalang, yang dikerjakan oleh Adhi Karya, diatur oleh Anas. Dia juga menyebut Angelina, yang akrab disapa Angie, berperan dalam proyek Wisma Atlet, yang bernilai Rp 191 miliar.
Nazar, melalui tim pengacaranya, memaparkan bahwa keterlibatan Angie terungkap dari pengakuan Yulianis dan Mindo Rosalina Manulang, bekas pegawai Nazar, seperti tertera dalam berita acara pemeriksaan. Misalnya, ada percakapan melalui pesan BlackBerry antara Rosa dan Angie yang membahas proyek dengan kode “pelumas”, “apel”, dan “ketua besar”. ”Kenapa penyidik KPK tidak pernah menanyakan istilah-istilah itu kepada Angelina? Kenapa (dia) tidak dijadikan tersangka?” tanya pengacara Nazar.
Demikian pula terhadap Anas. Nazar memaparkan pembelian saham PT Anugerah Nusantara sebesar 30 persen. Selain itu, salinan kepemilikan mobil Alphard dari PT Anugerah yang menjadi milik Anas. Nazar juga menyodorkan sejumlah salinan kuitansi yang diklaim sebagai bagi-bagi duit saat kongres di Bandung pada 2010.
PT Adhi Karya, kontraktor Stadion Hambalang, membantah tudingan itu. Direktur Utama PT Adhi Karya, Kiswodarmawan, mengatakan setiap proyek yang dikerjakan telah melalui proses lelang. ”Kami mendapatkan kontrak secara valid,” ujarnya di Bursa Efek Indonesia kemarin.
Adapun Anas melalui pengacaranya, Patra M. Zein, tidak menggubris tudingan bagi-bagi duit senilai US$ 6,9 juta itu. Sedangkan Angie hingga berita ini ditulis belum bisa dimintai konfirmasi. Namun, dalam sejumlah kesempatan, dia selalu membantahnya.
INDRA WIJAYA | SUTJI DECILYA | EZTHER LASTANIA | SUKMA