TEMPO Interaktif, Surabaya - Sebanyak sembilan jembatan besar di Jawa Timur kini dalam kondisi kritis. Sembilan jembatan itu merupakan jembatan nasional yang perawatannya ditangani Kementerian Pekerjaan Umum.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Jawa Timur, M. Dachlan, menyebutkan sembilan jembatan itu antara lain Jembatan Porong di Sidoarjo, Jembatan Semampir di Kediri, Jembatan Kali Brantas di Nganjuk, Jembatan Gadjahmada di Mojokerto, Jembatan Lespadan Kali Brantas di Nganjuk, Jembatan Wringinanom di Probolinggo, dan Jembatan Sembayat di Gresik.
Pemerintah Jawa Timur, menurut Dachlan, menyiapkan dana Rp 10 miliar untuk pemeriksaan dan perbaikan kesembilan jembatan tersebut. "Dananya dari pusat, karena jembatan itu milik pusat, tapi untuk perbaikan yang ringan-ringan, kita ambilkan dari kas daerah," kata Dachlan, Selasa, 29 November 2011.
Dachlan memberi contoh, Jembatan Porong di Sidoarjo, misalnya, mengalami keretakan karena terjadinya pergeseran tanah akibat semburan lumpur Lapindo. Jembatan Semampir di Kediri juga mengalami pergeseran karena tiang penyangganya menggantung hingga 14 sentimeter.
Jembatan lain, kata dia, seperti Jembatan Kali Brantas Nganjuk, Jembatan Lespadan, dan Jembatan Gadjahmada Mojokerto, mengalami pergeseran pada fondasi.
Sedangkan Jembatan Sembayat Gresik mengalami kerusakan pada sambungannya karena tingginya beban kendaraan. "Jembatan Suramadu juga harus diwaspadai karena dulu pernah ada pencurian mur," imbuh Dachlan.
Dari kesembilan jembatan itu, pemerintah saat ini memfokuskan pada proses perbaikan di Jembatan Sembayat. Jembatan sepanjang 350 meter ini menjadi perhatian khusus karena sisi pilar kedua dari arah Gresik menuju Lamongan mengalami keretakan.
FATKHURROHMAN TAUFIQ