Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Doyan Main Tembak Jangan Dilindungi

image-gnews
AP/Felipe Dana
AP/Felipe Dana
Iklan

TEMPO Interaktif, Nganjuk - Ratusan anggota Banser dan Pemuda Ansor Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Jumat, 4 November 2011, melakukan aksi unjuk rasa di depan Markas Kepolisian Resor Nganjuk.

Mereka mendesak proses pemeriksaan terhadap Brigadir Polisi Tingkat Satu (Briptu) Eko Ristanto--anggota Satuan Reserse dan Kriminal Polres Sidoarjo yang menembak mati Riyadi Solihin, guru ngaji dan anggota Banser Kabupaten Sidoarjo--dilakukan secara transparan dan membeberkannya secara terbuka kepada publik. "Perbuatan biadab polisi itu harus dibayar mahal," ujar massa.

Massa yang marah atas kasus penembakan tersebut meminta agar Briptu Eko diganjar hukuman pidana serta pemecatan. Pemberian sanksi terhadap Briptu Eko dinilai sangat ringan dibandingkan perbuatannya menghilangkan nyawa orang lain. Apalagi selama ini penindakan kepada oknum polisi nakal selalu tak bisa dipantau masyarakat.

Ketua GP Anshor Nganjuk, Samsul Hakim, mengatakan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga kepolisian semakin hilang akibat kasus penembakan tersebut. Apalagi sebelumnya Polres Sidoarjo sempat merekayasa penyebab kematian Solihin dengan mengatakan bahwa Solihin terpaksa ditembak karena melawan polisi menggunakan celurit.

Untuk mengembalikan citra polisi, Samsul mendesak Kapolri dan Kapolda Jawa Timur membeberkan setiap tahapan penyidikan kasus Briptu Eko kepada publik. "Jangan ditutup-tutupi lagi," ucap dia.

Usai berorasi, massa melanjutkan aksi dengan menggelar salat gaib dan tahlil. Mereka mendoakan arwah Riyadi Solihin tenang di alam kubur.

Peristiwa penembakan terhadap Solihin terjadi Jumat dini hari, 28 Oktober 2011. Kasus berawal dari terserempetnya sepeda motor Briptu Widianto oleh mobil yang dikemudikan Solihin di dekat Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Saat itu Widianto bersama empat rekannya tengah melakukan patroli tertutup di sekitar stadion.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Melihat rekannya terjatuh, Eko spontan mengejar mobil Solihin yang tetap melaju kencang. Menurut versi kepolisian, Eko sempat memberi tembakan peringatan agar Solihin berhenti, tapi tak dihiraukan. Saat kendaraan Solihin sampai di tikungan, Eko memepet dan menembak ban belakangnya.

Tak hanya itu, saat posisi kendaraan sejajar, Eko menembak Solihin dari arah samping. Tembakan ini mengenai lengan korban dan tembus hingga paru-paru. Namun, beberapa saksi mata mengatakan, sebelum ditembak korban tidak mengacungkan celurit seperti klaim pihak kepolisian. Bahkan Eko dan kawan-kawannya saat itu dalam keadaan mabuk karena baru saja pesta minuman keras di Kafe Ponti.

Terhadap peristiwa tersebut, Eko ditetapkan sebagai tersangka meski pasal yang hanya dikenai pasal kelalaian yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia. Eko tidak dijerat dengan pasal pembunuhan.

Wakil Kepala Keplisian Daerah Jawa Timur, Brigadir Jenderal Edi Sumantri, sudah menyampaikan permohonan maaf atas nama lembaga kepolisian saat mengunjungi keluarga korban di Desa Sepande, Kecamatan Candi, Sidoarjo, Selasa, 1 November 2011.

Namun Ketua Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur, Alfa Isnani, menilai permintaan maaf tersebut belum cukup. Sebab, kata dia, yang lebih penting dari itu adalah mengusut tuntas pelaku penembakan hingga dijatuhi hukuman yang setimpal. "Dengan meminta maaf, kesannya Polda Jatim seperti menutup-nutupi kesalahan pelaku," kata Alfa.

HARI TRI WASONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Rekomendasi 7 Drama Korea Bertema Polisi dan Detektif

1 jam lalu

Drama Korea Signal. (Asian Wiki)
Rekomendasi 7 Drama Korea Bertema Polisi dan Detektif

Dari misteri yang membingungkan hingga aksi yang mendebarkan, drama Korea tema polisi dan detektif ini patut Anda tonton.


Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

5 jam lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi (tengah) bersama Wadirreskrimsus AKBP Hendri Umar (kiri) dan Kanit 2 Subdit Siber AKP Charles Bagaisar (kanan) saat konferensi pers di Direktorat Reserse Kriminal (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 26 April 2024. Penyidik Polda Metro Jaya menangkap tersangka berinisial EP (40), BYP (37), DA (24), dan TA (41) terkait perjudian online. Keempat orang tersebut merupakan admin dari channel YouTube Bos Zaki @dzakki594. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.


Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

7 jam lalu

Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim) menunjukkan alat bukti narkoba berupa sabu, narkotika, dan jenis obatan-obatan terlarang di gedung Mabes Polri, Jakarta Pusat, Rabu, 13 Maret 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.


Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

17 jam lalu

Para pengunjuk rasa duduk di perkemahan saat mereka memprotes solidaritas dengan penyelenggara Pro-Palestina di kampus Universitas Columbia, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 19 April 2024. REUTERS/Caitlin Ochs
Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza


Polisi Ungkap Modus Penyamaran Narkotika: Dari Kue, Permen, hingga Liquid Vape

19 jam lalu

Pemeriksaan selebgram Chika Chandrika di Polres Metro Jakarta Selatan, Kamis, 21 April 2022. Chika diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan pengeroyokan oleh tersangka Putra Siregar dan Rico Valentino di sebuah kafe di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. TEMPO/ Faisal Ramadhan
Polisi Ungkap Modus Penyamaran Narkotika: Dari Kue, Permen, hingga Liquid Vape

Menyamarkan narkotika menjadi cairan liquid vape seperti yang dilakukan selebgram Chandrika Chika dan atlet eSports Aura Jeixy menambah daftar modus.


Cerita Warga Depok Sering Lihat Pria Tak Dikenal Kunjungi Rumah Polisi Pesta Narkoba

20 jam lalu

Ilustrasi Narkoba atau methylamphetamine. Getty Images
Cerita Warga Depok Sering Lihat Pria Tak Dikenal Kunjungi Rumah Polisi Pesta Narkoba

Cerita penangkapan lima anggota polisi pesta narkoba mulai terendus warga Kampung Palsigunung, Depok, Jawa Barat.


Deretan Kasus Polisi Pesta Narkoba, Terbaru di Depok

21 jam lalu

Ilustrasi tes narkoba. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Deretan Kasus Polisi Pesta Narkoba, Terbaru di Depok

Lima orang polisi pesta narkoba ditangkap di Kampung Palsigunung, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat.


Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

2 hari lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.


Galih Loss jadi Tersangka Penodaan Agama yang Diunggah di TikTok, Polisi Sebut untuk Cari Endorse

3 hari lalu

Tiktoker Galihloss3 memegang HP yang digunakan untuk mengunggah konten yang diduga bermuatan SARA. Dokumentasi Polda Metro Jaya
Galih Loss jadi Tersangka Penodaan Agama yang Diunggah di TikTok, Polisi Sebut untuk Cari Endorse

Dalam proses pemeriksaan, Galih Loss disebut membuat konten ujaran kebencian hingga penodaan agama di akun TikTok untuk mencari endorse.


SETARA Institute Minta Polda Metro Jaya Terapkan Restorative Justice atas Laporan Penistaan Agama oleh Gilbert Lumoindong:

3 hari lalu

Gilbert Lumoindong. Instagram
SETARA Institute Minta Polda Metro Jaya Terapkan Restorative Justice atas Laporan Penistaan Agama oleh Gilbert Lumoindong:

Direktur Eksekutif SETARA Institute Halili Hasan menyebut seharusnya polisi mengabaikan dan tidak menindaklanjuti laporan terhadap Gilbert Lumoindong