Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Iwan Piliang Dinilai Persis Nazaruddin  

image-gnews
Muhammad Nazaruddin. Metro TV
Muhammad Nazaruddin. Metro TV
Iklan

TEMPO Interaktif, Bogor - Wakil Sekretaris Jenderal Saan Mustofa mengatakan Iwan Piliang, orang yang memfasilitasi Muhammad Nazaruddin, bekas Bendahara Umum Partai Demokrat dalam wawancara melalui jejaring sosial Skype lalu diyayangkan di MetroTV, memiliki masalah yang hampir sama dengan Nazaruddin. Menurut Saan, Iwan merupakan kader lama Partai Demokrat yang kini telah melepas keanggotaan.

"Dia motifnya sederhana sekali, yaitu kecewa karena merasa tidak diperlakukan secara profesional oleh partai," kata Saan di sela-sela Rapat Koordinasi Nasional Partai Demokrat di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 23 Juli 2011.

Saan mengatakan tak tahu kenapa Iwan yang nama aslinya Narliswandi Piliang itu merasa kecewa. Menurut Saan, ketika sesorang sudah masuk ke dalam partai politik, seharusnya mendedikasikan dirinya untuk kepentingan partai. "Sebenarnya kita tidak tahu dia ini bekerja di partai atau mengabdi ke partai," kata Saan. "Masak urusan sepele dia jadikan sesuatu yang sangat luar biasa."

Sikap Iwan, kata dia, terlalu berlebihan. Menurutnya, Iwan berada di partai bukan dibayar profesional. "Kita tidak tahu juga apa yang dilakukan untuk partai. Yang jelas menurut saya itu (wawancara dengan Nazaruddin lewat Skype) sangat berlebihan," kata Saan.

Kemungkinan Nazaruddin tidak sendiri dalam melempar tudingan itu. Menurut Saan, jelas terlihat dalam rekaman wawancara itu yang diduga ada yang men-setting-nya. "Örang ini berkepentingan mendiskreditkan partai, mendiskreditkan ketua umum, dan pembangkangan upaya hukum, bisa dari dalam atau dari luar," kata Saan.

Iwan Piliang menyangkal tudingan wawancara yang dilakukannya dengan Nazaruddin didasari kekecewaan terhadap Partai Demokrat. Menurut dia, wawancara itu dia lakukan semata-mata bagian dari kerja jurnalistik dan sudah dirancang sejak lama.

"Saya yakin jurnalis berusaha mendapatkan wawancara dengan Nazaruddin, cuma kebetulan yang lain tidak dapat," kata Iwan ketika dihubungi Tempo, Sabtu 23 Juli 2011.

Iwan mengatakan sejak Nazaruddin kabur ke Singapura, ia terus mengupayakan agar bisa mewawancarai Nazaruddin. "Tapi baru pekan kemarin, Nazarddin bersedia," kata Iwan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika ada tudingan pernah kecewa, Iwan mengatakan kekecewaan itu justru ia alami terhadap Nazaruddin dan bukan terhadap Partai Demokrat. Ia bercerita pada 2010 pernah diminta Ketua Umum Anas Urbaningrum mengembangkan media milik Partai Demokrat yang bernama D-Magz. Tetapi media itu hanya berhasil terbit satu kali, karena Nazaruddin tidak membayar pekerjaannya.

"Ibaratnya, di sebuah kampung kita mencari orang yang salah, semua mencari orang itu tapi apakah kerja jurnalistik harus mengikuti cara kerja orang sekampung itu? Kerja jurnalistik itu bukan kerja yang singkat," kata Piliang.

Iwan mengatakan awalnya wawancara dengan Nazaruddin hanya diniatkan sebagai kerja pribadi untuk selanjutnya diunggah ke situs berbagi Youtube. Seorang kawan lantas menyarankan agar Iwan menghubungi stasiun televisi, agar siaran wawancara itu bisa juga disaksikan oleh mereka yang tidak memiliki akses internet.

Ia mengaku mempersiapkan wawancara ini cukup lama. Selain harus terus mendesak Nazaruddin agar bersedia diwawancara, ia juga membeli perangkat lunak khusus agar bisa merekam proses wawancara dengan maksimal. Ia juga menghubungi stasiun televisi swasta yang kemudian memberikan respon dan bersedia menyiarkan wawancara itu setelah melalui proses rekaman.

"Awalnya mau wawancara tanggal 16 Juli 2011 lalu diundur oleh Nazaruddin, mundur lagi karena saya ada musibah ayah meninggal," kata Iwan. "Baru kemarin (Jumat, 22 Juli 2011) Nazaruddin bersedia, itu pun setelah terus saya desak dan saya SMS terus-menerus," kata Iwan.

KARTIKA CANDRA | EKO ARI WIBOWO

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

AHY Sebut Perseteruan dengan Moeldoko di Demokrat Sudah Lewat

26 Februari 2024

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Meteri Agraria dan Tata Ruang Agus Harimurti Yudhoyono salaman sebelum rapat kabinet di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
AHY Sebut Perseteruan dengan Moeldoko di Demokrat Sudah Lewat

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut tidak ingin membesar-besarkan perseteruannya dengan Moeldoko yang ia anggap sudah lewat.


Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Moeldoko menyambut kedatangan redaksi Tempo.co di Kantor Staf Presiden. (Foto: TEMPO/Dimas Prasetyo)
Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat


Anas Urbaningrum Ungkap Alasannya Kembali Terjun ke Dunia Politik

15 Juli 2023

Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Anas Urbaningrum saat menyampaikan pidato di Silang Monas, Jakarta, Sabtu (15/7/2023). ANTARA/Tri Meilani Ameliya
Anas Urbaningrum Ungkap Alasannya Kembali Terjun ke Dunia Politik

Anas Urbaningrum menyatakan kembali ke dunia politik karena ingin menjadi petugas publik.


Anas Urbaningrum Kembali Gaungkan Gantung di Monas, Begini Pernyataannya

15 Juli 2023

Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Anas Urbaningrum menyampaikan pidato politiknya saat Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Jakarta, Jumat 14 Juli 2023. Dalam Munaslub tersebut, Anas Urbaningrum terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara untuk masa jabatan 2023-2028. ANTARA FOTO/Reno Esnir/rwa.
Anas Urbaningrum Kembali Gaungkan Gantung di Monas, Begini Pernyataannya

Anas Urbaningrum kembali sebut soal gantung di Monas. Tapi berbeda dari pernyataanya 11 tahun lalu.


Anas Urbaningrum Akan Pimpin PKN, Gede Pasek Serahkan Posisi Ketua Umum Juli Mendatang

12 Mei 2023

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum (tengah) menyampaikan keterangan kepada wartawan saat keluar dari Lapas Kelas I Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Selasa, 11 April 2023. Terpidana kasus korupsi proyek Hambalang tersebut bebas dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IA Sukamiskin setelah menjalani hukuman 8 tahun penjara. ANTARA/Novrian Arbi
Anas Urbaningrum Akan Pimpin PKN, Gede Pasek Serahkan Posisi Ketua Umum Juli Mendatang

Ketua Umum PKN Gede Pasek Suardika menyatakan akan menyerahkan jabatannya kepada Anas Urbaningrum pada Juli mendatang.


Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas


Eksklusif Wawancara Tempo dengan Anas Urbaningrum (1)

10 April 2023

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum berdiskusi dengan penasehat hukumnya sebelum mengikuti sidang lanjutan Peninjauan Kembali (PK) di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Kamis 26 Juli 2018. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Eksklusif Wawancara Tempo dengan Anas Urbaningrum (1)

Tempo mendapat kesempatan berbincang dengan Anas Urbaningrum dari dalam Lapas Sukamiskin.


Anas Urbaningrum Akan Kunjungi Orang Tuanya di Blitar Usai Bebas dari Lapas Sukamiskin

7 April 2023

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, dikawal petugas saat tiba di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu, 24 September 2014. Anas divonis vonis delapan tahun penjara dan denda Rp 300 juta subsider tiga bulan kurungan, serta membayar penggganti kerugian negara sebesar Rp 57.590.350.580 dan US$ 5.261.070.  Dok.TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Anas Urbaningrum Akan Kunjungi Orang Tuanya di Blitar Usai Bebas dari Lapas Sukamiskin

Anas Urbaningrum akan langsung menuju orang tuanya di Blitar setelah dia bebas dari Lapas Sukamiskin.


Ini Alasan AHY Duga Moeldoko Ingin Jegal Pencapresan Anies Baswedan

4 April 2023

Bakal Calon Presiden yang diusung Partai Demokrat Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan keterangan pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis, 2 Maret 2023. Partai Demokrat secara resmi memberikan dukungan kepada Anies Baswedan untuk maju sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Sebelumnya Anies Baswedan menghadiri rapat terbatas yang digelar Majelis Tinggi Partai Demokrat. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ini Alasan AHY Duga Moeldoko Ingin Jegal Pencapresan Anies Baswedan

AHY mengungkapkan alasan dugaan Moeldoko ingin menghalangi pencapresan Anies Baswedan dengan mengambil alih Partai Demokrat


AHY hingga Moeldoko Angkat Bicara Soal Klaim Bukti Baru di PK Kasus Kudeta Partai Demokrat

4 April 2023

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono melancarkan serangan ke KSP Moeldoko.
AHY hingga Moeldoko Angkat Bicara Soal Klaim Bukti Baru di PK Kasus Kudeta Partai Demokrat

AHY, Kuasa Hukum Partai Demokrat, hingga Moeldoko memberikan tanggapannya terkait klaim bukti baru di peninjauan kembali kasus kudeta Partai Demokrat.