TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kementerian Pendidikan Nasional, Joko Sutrisno, mengungkapkan minat pendaftar SMK meningkat tiap tahun sejak 10 tahun lalu. "Pada 2010, terjadi lompatan peminat 15-20 persen dibanding tahun 2009," kata Joko, Rabu, 13 Juli 2011.
Joko mengatakan angka itu menunjukkan SMK semakin dilirik masyarakat luas sebagai jalur pendidikan di luar jalur lainnya seperti SMA dan perguruan tinggi. Menurutnya, siswa SMK saat ini semakin dibutuhkan dalam dunia kerja. "Misalnya, untuk teknologi bangunan, banyak perusahaan mencari pekerja mandor yang memiliki keahilan itu, atau bisnis kecantikan yang sekarang sedang meminta banyak pekerja sekitar 10 ribu setiap tahunnya," ujar Joko.
Sementara, kualitas lulusan tahun 2009, sebanyak 61,3 persen siswa dari total murid yang lulus sekitar 900 ribu segera mendapatkan pekerjaan setelah lulus. "Sebagian besar masih di lapangan informatika dan otomotif," kata Joko.
Sedangkan sisanya sebanyak 20 persen mendapatkan pekerjaan dengan masa tunggu selama 4 bulan setelah lulus dan 14 persen lainnya melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi.
Dari kelulusan itu pula, hanya sekitar 4 persen siswa yang memutuskan berwirausaha. "Ini yang masih kami dorong agar para siswa berani membuka usaha sendiri dengan kemampuannya," kata Joko.
Berdasarkan data di Kementerian Pendidikan Nasional, saat ini terdapat sekitar 3.100 SMK di seluruh Indonesia. Sebanyak 315 di antaranya merupakan SMK dengan program Rintisan Sekolah Berstandar Internasional. Total jumlah siswa SMK hingga tahun ajaran 2010 mencapai 3,97 juta orang.
RIRIN AGUSTIA