TEMPO Interaktif, Jakarta - Dukungan para kiai Nahdlatul Ulama Jawa Timur terhadap Partai Persatuan Pembangunan ternyata belum final. Masih dilakukan negosiasi tentang kompensasi bagi para kiai bekas pendukung Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Kebangkitan Nasional Ulama itu.
“Saat ini masih tawar-menawar. Kalau tidak ketemu, bisa saja ulama kembali ke PKB,” kata KH Idris Marzuki kepada Tempo di Pesantren Lirboyo, Jawa Timur, kemarin. Ia juga tuan rumah deklarasi eksodus sekitar 30 kiai ke PPP beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan, pertemuan para ulama dengan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali di Lirboyo kala itu adalah komunikasi pembuka dengan partai berlambang Ka'bah tersebut. Untuk mengikat dukungan mereka, digelarlah pertemuan di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Senin lalu, bertepatan dengan Musyawarah Wilayah PPP Jawa Timur.
Dua belas kiai hadir, di antaranya KH Zainuddin Jazuli (Ploso, Kediri), KH Anwar Iskandar (Al-Amin, Kediri), KH Idris Marzuki, KH Mas Subadar (Pasuruan), KH Mas Mansur Tolhah (Surabaya), KH Abdul Malik (Sampang), KH Nur Iskandar S.Q. (Jakarta), KH Syaiful Islam (Probolinggo), serta Rois Syuriah NU Jawa Timur KH Miftachul Ahyar.
Pertemuan itu membahas sejumlah tawaran ulama kepada PPP. Mereka ingin ada jaminan bahwa kader-kader kiai dan ulama duduk di legislatif. Kalaupun tak bisa menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat, para kader bisa menyalurkan aspirasi mereka di pemerintahan.
Para kiai pun meminta agar jabatan Ketua Umum PPP tetap dipegang oleh Suryadharma. Jika dalam muktamar PPP mendatang Suryadharma tak terpilih lagi, para ulama akan mencabut dukungan untuk PPP. Komitmen para ulama melekat pada Suryadharma dan mereka khawatir PPP berubah jika dipimpin oleh orang lain. “Kalau Pak Suryadharma kalah, kami akan pikir-pikir lagi. Bisa saja kembali ke PKB,” ujar Idris.
Seusai pertemuan, Suryadharma mengatakan opsi yang dibahas antara lain memasukkan para kiai ke dalam kepengurusan PPP Jawa Timur. "Tentu harus ada keterlibatan secara jelas,” ujarnya. Menurut KH Anwar Iskandar, juga dibicarakan strategi para kiai untuk mengkampanyekan PPP hingga ke desa.
Dalam pidato pembukaan Musyawarah Wilayah PPP Jawa Timur, Suryadharma menyatakan hanya partainya yang konsisten menerapkan asas Islam ahlussunah waljamaah. Maka, lumrah jika puluhan kiai bergabung kembali ke PPP. "Dari Jatim, kembalinya para ulama ke rumah lama menggetarkan Indonesia,” katanya.
HARI TRI WASONO | FATKHURROHMAN TAUFIQ