Menurut Pelaksana Tugas Lapangan Kepala BP3, Aris Soviyani, temuan warga itu bukan candi, melainkan bangunan rumah kuno. "Kami sudah melihatnya. Kalau dari pola bangunan itu bukan candi tapi bangunan rumah penduduk Majapahit dulu,” katanya ketika dihubungi TEMPO, Senin (3/1).
Menurut Aris, di sekitar situs ditemukan unsur-unsur bangunan rumah, seperti; telapak genting rumah kuno, jambangan, miniatur tiang, dan jejak peninggalan keramik. Denah bangunan juga berbentuk bujur sangkar, khas rumah Majapahit.
Untuk mengetahui persis apa bentuk temuan itu, pihaknya akan segera melakukan penelitian mendalam. Rencananya mulai besok tim rescue akan melakukan eskavasi selama lima hari ke depan. "Baru setelah itu kami bisa menentukan, sebenarnya itu bangunan candi, rumah, atau semacam tempat pemujaan suci lain,” katanya.
Asal muasal penemuan ini berawal dari laporan Suprapto, 50 tahun. Warga Desa Puri, Kecamatan Puri, Mojokerto ini menemukan jejak bangunan itu saat mengerjakan lahan persawahannya beberapa waktu lalu. Jejak ini ada terpendam di kedalaman 30 sentimeter.
Beberapa hari setelah menemukan itu, Suprapto melaporkannya ke BP3 dan pemerintah setempat. Namun kala itu belum direspons. Respons baru dilakukan hari Minggu lalu. Disaksikan camat setempat, dia bersama beberapa warga menggali sendiri sisa-sisa bangunan kuno itu.
Saat penggalian dilakukan mereka melihat ada batu bata berundak sepanjang sekitar 7 meter. Tak hanya itu, di dalam tanah juga ditemukan sejumlah tembikar dan pecahan guci Cina. Ia curiga, di lahan seluas setengah hektar miliknya itu masih tersimpan bangunan kuno lain. Sebab, selama menggarap sawahnya, ia selalu menemukan pecahan batu bata kuno meski hanya mencangkul sedalam 20 sentimeter.
”Sudah lama saya menemukan ini. Tapi beberapa kali saya laporkan tidak ada respons,” keluhnya ketika ditemui.
Dari pantauan Tempo, warga sekitar mulai memadati lokasi penemuan benda itu. Mereka berduyun-duyun datang dari berbagai daerah. Di sekitar bangunan juga mulai dibangun lapak-lapak penjual jajanan dan mainan anak-anak.
MUHAMMAD TAUFIK