"Kami tegaskan sekali lagi, itu hanya fitnah," kata Abdurrochim. Menurutnya, pembicaraan mengenai pelatihan militer tersebut tidak pernah dibicarakan dalam rapat-rapat yang diselenggarakan. Dia menuding, tuduhan tersebut sengaja dihembuskan untuk menyudutkan organisasi bentukan Abu Bakar Ba'asyir tersebut.
Meski demikian, dia mengakui jika terdapat beberapa mantan aktivis JAT yang diduga ikut dalam gerakan pelatihan militer itu. "Salah satunya adalah Abu Tholut," kata Abdurrochim. Menurutnya, Abu Tholut pernah aktif beberapa saat setelah JAT didirikan, namun akhirnya keluar lantaran berselisih paham dengan Ba'asyir.
Dia juga membantah jika Abu Bakar Ba'asyir merupakan pimpinan Al Qaeda Serambi Mekkah. Dia yakin, polisi tidak memiliki cukup bukti mengenai keberadaan Al Qaeda Serambi Mekkah tersebut. "Alasan polisi selalu berdasarkan hasil pengembangan," kata Abdurrochim. Dia menuding, polisi melakukan pengembangan dengan mencari kesaksian para tersangka lain yang diperoleh dengan cara penyiksaan.
Abdurrochim juga menuding adanya media massa tertentu yang memposisikan diri sebagai corong aparat keamanan secara sepihak. "Media semacam ini telah melakukan pelanggaran terhadap etika jurnalistik," kata Abdurrochim. Menurutnya, media tertentu seringkali mengeluarkan berita yang mendiskreditkan JAT tanpa pernah melakukan konfirmasi. Menurutnya, kondisi tersebut merupakan pengadilan melalui media, yang menyebabkan sebuah kasus hukum menjadi bias.
AHMAD RAFIQ