"Setelah saya ke sana (Cina), ternyata di sana lebih hijau dari pada bandung, saya akan meningkatkan penghijauan kota,” ujar Dada Rosada usai peringatan hari AIDS se Dunia Kota Bandung. Rabu (1/12).
Dadapun mengaku, pihaknya tidak mempermasalahkan anak buahnya menjadi Ketua Cabang Olah Raga di Kota Bandung, karena tak ada aturan yang melarang pejabat rangkap jabatan untuk menjadi pengurus KONI. "Jika aturan itu ada, ia mengaku siap memerintahkan para pejabat itu mundur dari KONI," ujarnya
Ia mengegaskan, kalau ada aturan pejabat tidak boleh jadi ketua cabang olahraga (cabor) pihaknya siap menyuruh para pejabat tersebut untuk mundur dari jabatannya di KONI.
"Pejabat yang jadi ketua Cabor bukan hanya di Bandung Saja, daerah lain juga. Hampir menyeluruh di semua daerah. Karena tidak ada swasta yang mau menjadi ketua Cabor, "
Sementara ttu, Sekretaris Daerah Kota Bandung yang juga ketua KONI Kota Bandung mengaku sekitar 30 orang pejabat Pemkot Bandung ikut ke Guangzhou Cina dengan memakai anggaran KONI. Paling tidak setiap satu orang dibiayai sekitar Rp 20 juta.
"Dananya tidak lebih satu miliar. Ini untuk studi banding. Setelah studi banding begitu bagusnya fasilitas olah raga di sana dan perlu di tiru, di imana stadion yang berdampingan dengan mall," ujarnya.
Dengan kondisi yang sekarang ini dimiliki oleh Pemerintah Kota Bandung terkait fasilitas olah raga, Bandung tetap optimis bisa menjadi tuan rumah Asean Games, terutama untuk cabang olah raga tertentu. "Kita miris dengan lengkapnya sarana olah raga di sana (Cina). Perlu dukungan dana yang besar untuk seperti Cina."
ALWAN RIDHA RAMDANI