Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polresta Kediri Selidiki Jaringan Perdagangan Anak  

image-gnews
Anak jalanan yang hidup di sejumlah kota besar khususnya di Jakarta terancam tindak kejahatan sindikat perdagangan anak yang akan dijadikan sebagai komoditas seks.TEMPO/Imam Sukamto
Anak jalanan yang hidup di sejumlah kota besar khususnya di Jakarta terancam tindak kejahatan sindikat perdagangan anak yang akan dijadikan sebagai komoditas seks.TEMPO/Imam Sukamto
Iklan
TEMPO Interaktif, KEDIRI - Kepolisian Resor Kota Kediri hingga Rabu (10/11), masih terus melakukan penyelidikan terhadap jaringan perdagangan anak untuk dipekerjakan sebagai pengamen atau pengemis.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Kediri Ajun Komisaris Didit Prihantoro mengatakan, anggotanya tengah melakukan pengawasan secara intensif di beberapa lokasi trafic light (lampu lalu lintas) di perempatan jalan yang biasa menjadi lokasi anak-anak dipekerjakan.

Menurut Didit, anak-anak tersebut diduga dimobilisir sejumlah pria dewasa. “Kelompok ini terorganisir,” katanya, Rabu siang (10/11).

Penanganan kasus perdagangan anak, kata Didit, menjadi prioritas seperti yang diamanatkan Kepala Kepolisian Republik Indonesia. Jajaran kepolisian di seluruh Indoensia juga mendapat tugas yang sama.

Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Kediri Haris Candra Purnama mengatakan, anak jalanan tersebut sebagian besar berasal dari luar Kota Kediri, seperti Kabupaten Nganjuk, Tulungagung, Trenggalek, Surabaya, hingga Jakarta. “Yang berasal dari Kediri hanya 10 persen,” katanya.


Dalam melakukan penanganan terhadap mereka, Dinas Sosial menampung mereka di Rumah Singgah. Saat ini tercatat 150 orang. Sedangkan yang belum tersentuh program pembinaan pemerintah dan berkeliaran di jalan sekitar 90 orang. Jumlah tersebut setiap hari selalu berubah seiring datangnya anak jalanan dari luar kota.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintah Kota Kediri hanya akan melakukan pembinaan terhadap anak-anak yang berasal dari Kota Kediri. Di Rumah Singgah mereka mendapat fasilitas pendidikan. Sedangkan anak dari luar kota langsung dikembalikan ke daerah asal. “Upaya ini masih terkendala anggaran yang terbatas,” ujar Haris.

Haris menyatakan dukungannya terhadap penyelidikan yang dilakukan kepolisian. Hal ini diharapkan bisa menekan jumlah mereka yang mulai memadati kawasan perempatan jalan di tengah Kota Kediri. HARI TRI WASONO.

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Penculikan Anak Mengintai, KPAID Imbau Perketat Pengawasan

9 Februari 2020

Ilustrasi Penculikan Anak. shutterstock.com
Penculikan Anak Mengintai, KPAID Imbau Perketat Pengawasan

KPAID Kota Bogor meminta aparat penegak hukum memperketat pengawasan terhadap lingkungan dan fasilitas umum terkait penculikan anak.


Psikolog: Jangan Salahkan Prostitusi via Facebook  

24 Februari 2012

Digitaltrends.com
Psikolog: Jangan Salahkan Prostitusi via Facebook  

Seharusnya orang tua dan para guru yang perannya dipertanyakan.


Prostitusi di Jejaring Sosial Makin Marak  

24 Februari 2012

Facebook.
Prostitusi di Jejaring Sosial Makin Marak  

Kalau polisi bersungguh-sungguh, pasti banyak yang bisa dibongkar.


ABG Penjual Perempuan di Facebook Dibekuk  

24 Februari 2012

AP Photo/Paul Sakuma
ABG Penjual Perempuan di Facebook Dibekuk  

Apapun yang diminta pelanggan, dia akan cari.


Wanita di Depok Jual Bayi Kembar Rp 40 Juta

21 Februari 2012

Bayi Kembar korban penjualan di Depok. TEMPO/Ilham Tirta
Wanita di Depok Jual Bayi Kembar Rp 40 Juta

Tersangka dan petugas yang menyamar telah menyepakati satu bayi seharga Rp 20 juta.


Nikah Siri Modus Baru Perdagangan Anak  

16 Juni 2011

Anak jalanan yang hidup di sejumlah kota besar khususnya di Jakarta terancam tindak kejahatan sindikat perdagangan anak yang akan dijadikan sebagai komoditas seks.TEMPO/Imam Sukamto
Nikah Siri Modus Baru Perdagangan Anak  

"Ia menikah terus untuk mendapatkan uang dari sponsor."


Jaringan Bisnis Gelandangan dan Pengamen Masih Marak  

7 Maret 2011

TEMPO/ Zulkarnain
Jaringan Bisnis Gelandangan dan Pengamen Masih Marak  

Jaringan yang terorganisir diduga mengendalikan pendistribusian anak-anak dan remaja ke berbagai daerah di Jawa Timur.


Polisi Selidiki Dugaan Perdagangan Anak Asal NTT

5 Desember 2010

Polisi Selidiki Dugaan Perdagangan Anak Asal NTT

Ketua Umum Komisi Nasional Hak Asasi Anak (Komnas Anak) Arist Merdeka Sirait mendesak polisi segera mengenakan pasal pidana kepada ikatan mahasiswa tersebut.


Tolak Pulangkan Korban Trafficking, Yayasan Dilaporkan Bupati ke Polisi

3 Desember 2010

Tolak Pulangkan Korban Trafficking, Yayasan Dilaporkan Bupati ke Polisi

Bupati Timor Tengah Selatan Paul Mella mengadukan Yayasan Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Timor (IPMAT) ke polisi karena menolak memulangkan 11 anak yang diduga korban trafficking.


12 Remaja NTT Diduga Jadi Korban Trafficking

28 November 2010

12 Remaja NTT Diduga Jadi Korban Trafficking

Sebanyak 12 anak usia SD dan SMP asal Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT, diduga menjadi korban perdagangan manusia (trafficking) di Jakarta.