Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kasih Ibu, Menyelamatkan Anak dari Amuk Merapi  

image-gnews
AP/Achmad Ibrahim
AP/Achmad Ibrahim
Iklan

TEMPO Interaktif, Sleman - Kasih ibu sepanjang jalan. Begitu kira-kira ungkapan bagi pengorbanan para ibu yang jadi pengungsi bencana letusan Gunung Merapi di Kabupaten Sleman. Para ibu rela menggendong anak-anak mereka agar selamat dari amukan Wedus Gembel.

Musiyah, 24 tahun, misalnya. Ia tak pernah melepas anak semata wayangnya yang masih berusia 11 bulan dari gendongannya. Sebelum Merapi meletus pertama kali meletus, ia bersama suami dan anaknya sudah mengungsi ke gedung Madrasah Tsanawiyah Cepet, Kecamatan Pakem.

 

Tetapi karena kemarin malam Merapi meletus lagi, Musiyah terpaksa mengungsi di Stadion Maguwoharjo, Sleman. “Ya gimana lagi,” kata warga Desa Kemiri, Kecamatan Pakem ini saat ditemui di Stadion Maguwoharjo, Jum’at (5/11) siang tadi.

Menurutnya, sudah dua pecan ini tinggal di pengungsian. “Saya hanya membawa pakaian dan perbekalan anak secukupnya, yang penting selamat,” tuturnya.

 

Tak hanya ibu-ibu, bapak-bapak juga ekstra keras membawa anak-anak mereka untuk mengungsi ke tempat yang aman sejak zona bahaya diperluas jadi 20 kilometer dari puncak Merapi.

 

Barjo, 43 tahun, warga Dusun Ngepringan, Kelurahan Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, mulai Kamis (4/11) kemarin malam juga mengungsi di Stadion Maguwoharjo. Padahal, Rabo (3/11) sebelumnya, dia masih mengungsi di Kantor Kelurahan Wukirsari, Kecamatan Cangkringan.

 

Meski dirunduk duka, senyumnya tetap mengembang sambil memanggul anak bungsunya. Dia juga menggandeng anak sulungnya. Beberapa buntal tas berisi pakaian bekas yang didapatnya di lokasi pengungsian juga dipanggulnya untuk digunakan selama mengungsi.

 

“Ayo pak, panas (perih),” kata anak Barjo mengeluh karena merasakan perihnya abu vulkanik yang beterbangan mengenai mata.

Setelah Gunung Merapi kembali erupsi pada Kamis (4/11) malam, lokasi pengungsian yang awalnya tersebar di beberapa kecamatan akhirnya dipusatkan di Stadion Maguwoharjo. Sebab radius lokasi pengungsian sebelumnya dinilai tak aman.

 

Sedikitnya ada sekitar 20 ribu orang pengungsi datang ke stadion Maguwoharjo. Para pengungsi ini berasal dari kecamatan yang berada pada jarak kurang dari 20 kilometer dari Merapi, seperti Kecamatan Pakem, Cangkringan, dan Turi.

Banyaknya pengungsi dan bantuan yang datang membuat para petugas kewalahan. Maklum, Stadion ini memang tidak disiapkan untuk lokasi pengungsian. Meski begitu, petugas dan relawan bergerak cepat dengan memetakan wilayah stadion untuk tempat istirahat pengungsi, perawatan medis, dapur umum, toilet, dan sebagainya. Bahkan petugas menyediakan ruangan khusus bagi lansia, balita, dan ibu hamil.

Mayoritas pengungsi terpaksa tidur di emperan Stadion, dan hanya beralaskan tikar plastik. Mereka memenuhi tiap emperan dan lorong dari lantai atas hingga lantai tiga. Sementara ruang khusus lansia, balita, dan ibu hamil ditempatkan di dalam ruangan Stadion yang biasa digunakan untuk ruang rapat, dan ruang ganti pakaian pemain saat ada pertandingan sepakbola.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejumlah petugas kesehatan, relawan, tentara, dan mahasiswa ikut ambil bagian melayani kebutuhan pengungsi. Tak hanya itu, relawan dari luar negeri juga sudah tampak hadir.

 

Berbagai jenis bantuan, mulai dari sembako, obat-obatan, susu, pakaian, air bersih, masker, dan peralatan masak, terus mengalir. Hiruk pikuk pengungsi dan kesibukan petugas, mengharu biru Stadion. Sejumlah bayi menangis karena tak tahan hawa sumuk Stadion. Sementara itu, Gunung Merapi masih menyimpan misteri. Sampai kapan letusan gunung ini terhenti, tak ada yang tahu.

ISHOMUDDIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Benarkah Gempa Terkini di Karo Bakal Picu Letusan Besar Gunung Sinabung? Ini Kata BMKG

28 April 2023

Ilustrasi gempa bumi
Benarkah Gempa Terkini di Karo Bakal Picu Letusan Besar Gunung Sinabung? Ini Kata BMKG

Untuk data gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan pada hari ini dicatat oleh BMKG terjadi di Kota Jayapura, Papua.


Indonesia Miliki Gunung Berapi Aktif Terbanyak di Dunia: 76 Gunung di Berbagai Pulau

7 Desember 2022

Pengendara melintasi Jalan Karo-Langkat dengan latar belakang Gunung Sinabung yang menyemburkan material vulkanik di Desa Kutarayat, Karo, Sumatera Utara, Senin, 19 Juli 2021. Gunung Sinabung erupsi dengan tinggi kolom 1.000 meter. ANTARA/Sastrwawan Ginting
Indonesia Miliki Gunung Berapi Aktif Terbanyak di Dunia: 76 Gunung di Berbagai Pulau

Terdapat 127 Gunung Berapi di Indonesia dan dari jumlah tersebut, 76 di antaranya merupakan gunung berapi aktif.


4 Status Erupsi Gunung Semeru dan Merapi, ini Penjelasan Level 1 hingga 4

8 Desember 2021

Gunung Semeru yang mengeluarkan lava pijar terlihat dari Desa Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur, Senin 6 Desember 2021. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi meminta warga di sekitar kawasan Gunung Semeru tetap waspada karena potensi erupsi Gunung Semeru masih bisa terus terjadi. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
4 Status Erupsi Gunung Semeru dan Merapi, ini Penjelasan Level 1 hingga 4

Erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur pada 4 Desember 2021, dan berkali pula Gunung Merapi meletus. Perlu diketahui 4 status gunung berapi.


4 Gunung Berapi Ini Alami Peningkatan Status setelah Semeru Erupsi

7 Desember 2021

Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Kamis 9 September 2021. Menurut data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) periode pengamatan Kamis, 9 September 2021 pukul 00:00-06.00 WIB telah terjadi 11 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah barat daya. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
4 Gunung Berapi Ini Alami Peningkatan Status setelah Semeru Erupsi

Empat gunung berapi di Indonesia berstatus waspada hingga siaga setelah Gunung Semeru meletus pada 4 Desember 2021.


Tim dari Australia Teliti Perempuan Hamil dan Bencana Gunung Sinabung

23 Juni 2021

Penduduk desa menaiki truk untuk dievakuasi ke tempat yang lebih aman akibat semburan awan panas Gunung Sinabung di Desa Gamber, Sumatera Utara, 22 Mei 2016. AP Photo/Binsar Bakkara
Tim dari Australia Teliti Perempuan Hamil dan Bencana Gunung Sinabung

Bukan hanya di Indonesia, hasil studi yang sama tentang kecenderungan bayi lahir prematur di tengah bencana alam pernah didapati pula di Australia.


Gunung Sinabung Luncurkan Abu Vulkanik Setinggi 2.000 Meter

24 April 2021

Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara mengalami erupsi pada Sabtu dengan tinggi kolom abu vulkanik sejauh 2.000 meter dari puncak gunung. Kredit: ANTARA/HO
Gunung Sinabung Luncurkan Abu Vulkanik Setinggi 2.000 Meter

Kolom abu Gunung Sinabung terpantau setinggi 2.000 meter warna kelabu dengan intensitas tebal dibawa angin condong ke arah timur dan tenggara.


Erupsi 2 Kali, Gunung Sinabung Luncurkan Abu Vulkanik Sejauh 2.000 Meter

19 April 2021

Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanik saat erupsi di Desa Kuta Rakyat, Naman Teran, Karo, Sumatera Utara, Kamis, 11 Maret 2021. Gunung Sinabung erupsi dengan tinggi kolom 3.000 meter di atas puncak. ANTARA FOTO/Sastrawan Ginting
Erupsi 2 Kali, Gunung Sinabung Luncurkan Abu Vulkanik Sejauh 2.000 Meter

Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, mengalami erupsi sebanyak dua kali dengan jarak luncur maksimal abu vulkanik sejauh 2.000 meter


Gunung Sinabung Erupsi, Luncurkan Awan Panas 500 meter

2 April 2021

Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanik saat erupsi di Desa Kuta Rakyat, Naman Teran, Karo, Sumatera Utara, Kamis, 11 Maret 2021. Gunung Sinabung erupsi dengan tinggi kolom 3.000 meter di atas puncak. ANTARA FOTO/Sastrawan Ginting
Gunung Sinabung Erupsi, Luncurkan Awan Panas 500 meter

Jika terjadi hujan abu Gunung Sinabung, masyarakat diimbau memakai masker saat keluar rumah.


Gunung Sinabung Erupsi, Luncurkan Awan Panas 1 Km

27 Maret 2021

Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanik saat erupsi di Desa Kuta Rakyat, Naman Teran, Karo, Sumatera Utara, Kamis, 11 Maret 2021. Gunung Sinabung erupsi dengan tinggi kolom 3.000 meter di atas puncak. ANTARA FOTO/Sastrawan Ginting
Gunung Sinabung Erupsi, Luncurkan Awan Panas 1 Km

Saat ini Gunung Sinabung berada pada status Level III (Siaga) .


Erupsi Gunung Sinabung Teramati Setinggi 1.000 Meter

22 Maret 2021

Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanik saat erupsi di Desa Kuta Rakyat, Naman Teran, Karo, Sumatera Utara, Kamis, 11 Maret 2021. Gunung Sinabung erupsi dengan tinggi kolom 3.000 meter di atas puncak. ANTARA FOTO/Sastrawan Ginting
Erupsi Gunung Sinabung Teramati Setinggi 1.000 Meter

Saat ini Gunung Sinabung berada pada status Level III (Siaga).