TEMPO Interaktif, Cianjur - Kepolisian Daerah Jawa Barat ikut turun tangan menangani kasus penemuan gudang penyimpanan ganja seberat 2,18 ton di Desa Bojong, Karangtengah Kabupaten Cianjur pada Rabu (3/11).
Juru Bicara Polda Jawa Barat Komisaris Besar Agus Rianto mengatakan penggerebekan gudang berisi ganja ini berdasarkan hasil pengembangan dari 2 pelaku yang tertangkap di daerah Cariu Kabupaten Bogor. Menurut Agus, kedua pelaku, masing-masing Dede dan Ardiansyah, tertangkap petugas patroli di jalan raya sekitar Cariu.
"Kedua pelaku tertangkap saat melintas di jalan raya. Petugas yang curiga menggeledah mobil dan ditemukan ganja sebanyak 300 kilogram," ujar Agus.
Dari keterangan kedua pelaku, diketahui mereka menyimpan ganja dalam jumlah besar di sebuah gudang di kawasan Karangtengah Kabupaten Cianjur. "Jumlah total ganja yang disita sebanyak 2,48 ton. Jika satu kilogram ganja Rp 3 juta, nilai keseluruhan berjumlah kira-kira Rp 7 miliar," kata Agus.
Penggerebekan di siang bolong oleh aparat kepolisian membuat geger warga sekitar. Warga tidak menyangka gudang yang selama ini kosong tersebut dipergunakan untuk menyimpan ganja.
Ida Wahida, 52 tahun, pemilik warung di pinggir gudang, menyebutkan, selama ini tidak ada aktivitas mencolok di gudang tersebut. Menurut dia, sebelumnya gudang itu beberapa kali ganti penyewa, mulai dari distributor makanan ringan sejenis chiki hingga perusahaan bahan bangunan.
"Setelah itu, hampir sepanjang tahun gudang tersebut kosong. Baru tiga hari belakangan ada aktivitas bongkar-muat barang, tapi tidak jelas barang jenis apa," ujar Ida di Cianjur, Rabu (3/11).
Menurut Ujang, Ketua Rukun Tetangga 05 Kampung Sabandar Hilir, pemilik gudang itu sendiri saat ini tidak jelas karena sudah beberapa kali berpindah tangan. Namun, kata dia, setiap ada penyewa pasti lapor. "Terakhir yang lapor sekitar bulan Agustus penyewa bernama Ruslan Abdul Gani asal Depok. Katanya mau buka usaha kecil-kecilan," kata Ujang.
Ujang menambahkan, setiap penyewa dikenai iuran wajib bulanan. "Sampai sekarang penyewa tadi baru lapor, tapi tidak pernah datang lagi untuk membayar iuran bulanan," imbuh Ujang.
Hingga pukul 15.00 WIB, suasana di lokasi penggerebekan masih ramai oleh warga yang menonton. Akibatnya, arus lalu lintas pun mengalami kemacetan. Sementara di sekeliling gudang dipasang garis polisi serta dilakukan penjagaan ketat.
DEDEN ABDUL AZIZ