TEMPO Interaktif, Kediri – Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kediri, Jawa Timur, benar-benar kehabisan stok darah. Setiap pasien yang membutuhkan diminta mencari sendiri pendonor mereka.
Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) dr Ira Widyastuti mengatakan jumlah pendonor ini belum mengalami peningkatan sejak awal bulan puasa lalu. Hal ini menyebabkan PMI Kediri kehabisan stok darah yang dibutuhkan pasien rumah sakit setiap hari. “Benar-benar tak ada pendonor,” katanya kepada Tempo, Ahad (12/9).
Baca Juga:
Untuk mengatasi kebutuhan darah yang terus meningkat, petugas PMI terpaksa memasang papan pengumuman di loket. Mereka mengimbau kepada pasien untuk membawa pendonor sendiri untuk diambil darahnya di PMI. Diutamakan para pendonor ini adalah keluarga dekat pasien yang memiliki kesamaan golongan darah.
Hal ini dilakukan oleh Hadi Rahmad, 30 tahun, warga Kelurahan Sukorame, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, yang membawa sendiri pendonor darah ke PMI. Dia mengaku membutuhkan asupan darah golongan O untuk istrinya yang menjalani operasi cesar di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri. “Di sini tak ada darah sama sekali,” katanya saat menunggu antrean di kantor PMI Kediri Jalan Mayor Bismo.
Guru di sebuah sekolah menengah kejuruan ini harus berpacu dengan kondisi istrinya yang kritis untuk mencari pendonor. Selain tidak mudah, banyak anggota keluarga maupun teman yang enggan mendonorkan darah karena baru saja puasa. Apalagi setiap pengambilan darah dia harus membawa dua pendonor sekaligus. Sebab mesin pengolah darah baru bisa bekerja jika ada dua kantong darah yang dimasukkan.
Hal ini dibenarkan oleh petugas bagian transfusi di kantor itu. Menurut dia, mesin baru bisa berjalan jika ada darah pembanding dengan golongan sama agar bisa berputar. Jika hanya ada satu kantong atau satu pendonor saja, terpaksa harus diendapkan selama satu hari sebelum bisa diproses. “Padahal kebutuhan pasien tak bisa ditunda,” kata petugas tersebut.
Menurut data pendonor darah di PMI Kediri, selama bulan puasa kemarin jumlah pendonor darah tak lebih dari enam orang saja setiap harinya. Sementara kebutuhan darah rata-rata mencapai 80 kantong yang dibutuhkan oleh 40 pasien rumah sakit setiap hari. Sebab biasanya satu pasien butuh dua kantong darah. Kondisi yang sama juga terjadi di kantor PMI Cabang Pare, Tulungagung, dan Nganjuk. Setiap kantong darah dipatok dengan harga Rp 200 ribu.
HARI TRI WASONO