Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Seorang Bayi di Banyuwangi Hidup Tanpa Lubang Anus

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Banyuwangi - Slamet, seorang bayi di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, kini terpaksa hidup tanpa lubang anus. Kedua orang tuanya kesulitan untuk membiayai operasi sang bayi. "Anak saya hanya bisa kencing," kata ibunda bayi, Siti Rosidah, 35 tahun, kepada TEMPO, Rabu (30/6).

Siti melahirkan bayi seberat 4,6 kilogram tersebut pada Kamis pekan lalu, di Rumah Sakit Al Huda, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, melalui operasi caesar. Minggu kemarin (28/6), Siti dan Salim, suaminya, terpaksa membawa pulang Slamet karena belum punya uang untuk biaya operasi.

Siti menceritakan, untuk membuat lubang anus tersebut, anaknya harus dirujuk ke Rumah Sakit Dr. Soetomo, Surabaya. Sedikitnya ada tiga kali operasi yang harus dijalani. Operasi pertama, katanya, membutuhkan biaya sekitar Rp 6 juta.

Padahal, dirinya sudah berhutang Rp 6 juta untuk biaya melahirkan dan perawatan sang bayi. "Sementara suami saya cuma sopir," katanya.

Dia mengaku saat ini masih mencari hutangan lagi karena tak masuk daftar Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Padahal anaknya harus secepatnya dioperasi untuk mengeluarkan kotoran dalam tubuhnya. "Kalau terlalu lama, anak saya bisa kembung," ujarnya.

Salim dan Siti Rosidah sendiri sebenarnya penduduk Kelurahan/Kecamatan Taman, Sidoarjo, Jawa Timur. Dia kemudian memilih melahirkan di rumah orang tuanya di Banyuwangi, karena suaminya terserang malaria.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dan Farmasi Dinas Kesehatan Banyuwangi Juwana Sujuswa mengatakan, Dinas Kesehatan tidak mampu memberikan bantuan dana karena beberapa alasan. Pertama, kedua orang tuanya memilih ke rumah sakit swasta yang tidak masuk pelayanan program Jamkesmas.

Kedua, kata dia, orang tua sang bayi bukan penduduk Banyuwangi melainkan warga Sidoarjo. Padahal, alokasi Jamkesmas maupun Jamkesmas Daerah Jawa Timur dibiayai dari hasil pembagian dana APBN dan APBD masing-masing kota. "Sebaiknya orang tua mengakses bantuan dari Pemerintah Sidoarjo," katanya.

IKA NINGTYAS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

7 Manfaat Asam Folat bagi Kesehatan, Mengatasi Diabetes hingga Menjaga Kesehatan Otak

9 Desember 2023

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
7 Manfaat Asam Folat bagi Kesehatan, Mengatasi Diabetes hingga Menjaga Kesehatan Otak

Asam folat menjadi perbincangan publik usai cawapres Gibran Rakabuming Raka salah menyebut nutrisi ibu hamil menjadi asam sulfat. Padahal, asam folat mengandung beragam manfaat kesehatan, berbeda dari asam sulfat.


Australia Minta Maaf atas Tragedi Thalidomide, Penyebab Bayi Cacat Lahir

13 November 2023

Ilustrasi Thalidomide (REUTERS)
Australia Minta Maaf atas Tragedi Thalidomide, Penyebab Bayi Cacat Lahir

Australia mengeluarkan permintaan maaf nasional kepada semua warga negara yang terkena dampak "tragedi Thalidomide" yang sebabkan bayi cacat lahir


Tak Hanya Bantu Bayi Lahir Sempurna, Asam Folat Bisa Cegah Berbagai Penyakit untuk Ibu Hamil

2 Februari 2023

Ilustrasi ibu hamil berdiri di antara pepohonan. unsplash.com/Ryan Franco
Tak Hanya Bantu Bayi Lahir Sempurna, Asam Folat Bisa Cegah Berbagai Penyakit untuk Ibu Hamil

Asam folat atau vitamin B kompleks bisa mengurangi risiko berbagai penyakit untuk ibu hamil.


Inilah 5 Infeksi Penyebab Bayi Cacat Lahir

3 Oktober 2022

Ilustrasi bayi perempuan. Canva.com
Inilah 5 Infeksi Penyebab Bayi Cacat Lahir

Deteksi dini infeksi sangatlah penting bagi ibu hamil. Pasalnya, ada lima infeksi berbahaya selama kehamilan yang bisa menjadi faktor penyebab bayi lahir dalam kondisi cacat.


Kenali Anencephaly, Kondisi Bayi Cacat Lahir di Kepalanya

15 September 2022

Ilustrasi bayi dalam inkubator. Shutterstock
Kenali Anencephaly, Kondisi Bayi Cacat Lahir di Kepalanya

Kondisi bayi cacat lahir ini mempengaruhi sekitar tiga kehamilan per 10.000 di Amerika Serikat setiap tahunnya.


Wanita Inggris Gugat Dokter Ibunya karena Ia Lahir Cacat

4 Desember 2021

Evie Toombes (Instagram/Evie Toombes)
Wanita Inggris Gugat Dokter Ibunya karena Ia Lahir Cacat

Pengadilan Inggris memenangkan gugatan seorang atlet berkuda terhadap dokter ibunya karena dinilai lalai sehingga lahir dengan penyakit spina bifida


5 Infeksi Ibu Hamil yang Bisa Menyebabkan Cacat Lahir pada Bayi

7 April 2021

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
5 Infeksi Ibu Hamil yang Bisa Menyebabkan Cacat Lahir pada Bayi

Saat hamil, wanita rentan terhadap jenis infeksi tertentu yang bisa mendatangkan konsekuensi serius bagi bayi.


Waspada, Diabetes saat Hamil Bisa Akibatkan Cacat pada Bayi

26 Oktober 2018

Ilustrasi diabetes. Shutterstock.com
Waspada, Diabetes saat Hamil Bisa Akibatkan Cacat pada Bayi

Diabetes sudah terkenal menjadi salah satu penyakit yang memiliki dampak sangat buruk bagi tubuh. Waspada berbagai dampak diabetes saat hamil.


80 Persen Penderita Trisomy 13 Meninggal Sebelum Berusia Setahun

23 November 2017

Adam Fabumi. Instagram/@Adamfabumi
80 Persen Penderita Trisomy 13 Meninggal Sebelum Berusia Setahun

Bayi Adam Fabumi menderita Trisomy 13. Dokter mengatakan 80 persen penderita Trisomy 13 meninggal sebelum berusia setahun.


Sebelum Diketahui Trisomy 13, Adam Fabumi Alami Sakit ini

23 November 2017

Adam Fabumi Kamaludin, bayi penderita trisomy13 atau kelebihan kromosom saat digendong ibunya Ratih Megasari di Cipete, Jakarta, 30 Agustus 2017. TEMPO/Nurdiansah
Sebelum Diketahui Trisomy 13, Adam Fabumi Alami Sakit ini

Ibu Adam Fabumi, Ratih Megasari mengatakan sejak pekan pertama, Adam Fabumi sudah sering biru sehingga bolak-balik rumah sakit.