TEMPO Interaktif, Kupang - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalokasikan anggaran sebesar Rp 71,5 miliar untuk mendukung program Desa Mandiri di daerah tersebut.
"Program desa mandiri ini untuk menurunkan angka kemiskinan di NTT," kata Gubernur Lebu Raya ketika tampil sebagai pemateri pada acara seminar 'Pembangunan dalam Merajut Masa Depan NTT Menuju Sejahtera' di Kupang, Senin (28/6).
Program tersebut, menurut Gubernur, telah dilaksanakan di 286 dari 2.807 desa/kelurahan di NTT dengan alokasi dana bantuan tiap desa sebesar Rp 250 juta. Untuk itu, pemerintah NTT akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk mengetahui desa mana yang diintervensi oleh program tersebut.
Prinsipnya, lanjut dia, program ini dilaksanakan di desa yang diketahui memiliki jumlah keluarga atau warga miskin paling banyak. “Desa sasaran program ini tidak berkaitan dengan kepentingan politik pada masa lalu atau akan datang. Intinya, pada desa yang jumlah warga miskinnya lebih banyak,” katanya.
Pemerintah NTT, tambahnya, sedang memproses rekruitmen tenaga pendamping untuk ditempatkan di setiap desa pelaksana program Desa Mandiri. "Program ini akan mulai dilaksanakan tahun 2011 ini," katanya.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah NTT, Ibrahim Agustinus Medah, berharap program desa mandiri tidak bernuasa politik untuk kepentingan politik. Artinya, desa yang dipilih adalah desa-desa tertentu yang dipakai sebagai tunggangan poitik pihak-pihak tertentu saja. "Saya berharap program desa madiri tidak untuk kepentingan politik kelompok tertentu," katanya.
Dia menambahkan, dana yang akan dialokasikan kepada setiap desa adalah uang rakyat, maka masyarakat tidak perlu berterima kasih kepada pemerintah, tapi harus merasa prihatin dan bertanya soal keterlambatan alokasi dana itu. "Kenapa dana itu tidak dari dulu dialokasikan untuk rakyat. Kenapa baru sekarang," katanya.
YOHANES SEO