TEMPO Interaktif, Surabaya - Pemerintah Jawa Timur segera membangun lima sekolah menengah kejuruan (SMK) baru. Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Harun, Senin (21/6), mengatakan program itu adalah bagian untuk menciptakan SMK yang lebih banyak ketimbang SMA.
"Dunia kerja membutuhkan jumlah SMK harus lebih banyak dari SMA. Mulai tahun ini kita mencoba untuk mewujudkannya," kata Harun.
Untuk tahap awal ini, lima SMK akan dibangun di Kabupaten Pacitan, Bondowoso, Jombang, Pasuruan, dan Sampang, dengan anggaran Rp 15 miliar untuk satu SMK. Di Jawa Timur, jumlah SMK hingga saat ini hanya 1.108 buah, padahal jumlah SMA sudah mencapai 1.269 dan madrasah aliyah mencapai 1.059 buah.
"Persentasenya SMK yang ada baru 44 persen, padahal SMA dan MA sudah mencapai 56 persen. Ke depan persentase ini harus dibalik," tambah Harun yang mantan Kepala Badan Pelatihan dan Pendidikan Jawa Timur ini.
Harun menegaskan, selain untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengasah keterampilan, pendirian SMK juga untuk menciptakan lulusan yang memiliki kemampuan siap kerja sehingga ke depan para tenaga kerja Indonesia (TKI) dari Jawa Timur tidak lagi dari sektor pembantu rumah tangga.
Di tempat yang sama, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mendukung langkah ini. "Kita malu hanya bisa mengirim pembantu rumah tangga ke luar neger," ujarnya.
Tidak hanya jumlah SMK, Saifullah berharap kualitas tenaga pengajar serta kurikulum juga harus diperbaiki sehingga kualitas lulusan SMK tidak hanya berbekal ijazah, melainkan juga harus mampu bersaing di dunia kerja.
ROHMAN TAUFIQ