Dua korban tewas lainnya, Mariana (26), isteri Hariadi dan Aftal (9 bulan), anak Hariadi meninggal secara berurutan, Senin dan Selasa lalu. Keduanya telah dimakamkan. Mariani dimakam Rabu (18/5 sementara Aftal dimakamkan Selasa siang.
Selain ketiga korban tewas ini, saat ini Hasanuddin (58), ayah Hariadi masih dalam perawatan intensif paramedis RS Undata Kondisi Hasanuddin dilaporkan membaik dan sudah bisa berkomunikasi.
Jenazah Hariadi, PNS di Pemkab Donggala direncanakan dimakamkan Kamis siang ini. Bupati Donggala Habir Ponulele diinformasikan akan menghadiri upacara pemakaman.
Mereka menjadi korban racun asap genset karena memasukkan mesin genset mereka ke dalam rumah toko mereka di Jalan Imam Bonjol, Palu Barat. Saat itu, ruko milik korban aliran listrik padam .
Pemadaman listrik bergilir di Kota Palu sendiri semakin parah. Pemadaman itu terjadi hingga 18 jam dalam sehari. Akibatnya, banyak warga yang membeli genset atau alat penerangan bantuan lain. Diperkirakan pemadaman ini baru berakhir akhir pekan ini.
Sementara itu, PT Pusaka Jaya Palu Power (PJPP), perusahaan penyedia listrik tenaga uap di Palu, Sulawesi Tengah, sedang diaudit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) di Jakarta guna membuktikan apakah benar perusahaan itu selama beroperasi merugi.
"PJPP sekarang sedang diaudit BPKP, untuk membuktikan benar apa tidaknya selama ini rugi," kata Kuasa Direksi PJPP, Palu, Djati Nogroho,.
DARLIS