Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lelang Harta Karun, Pemerintah Minta Bantuan UNESCO

image-gnews
ANTARA/Ismar Patrizki
ANTARA/Ismar Patrizki
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah akan meminta bantuan badan dunia UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization) dan para pengusaha untuk membeli artefak berumur 1.000 tahun. Langkah itu akan ditempuh jika proses lelang sebanyak 271 ribu harta karun yang ditemukan di perairan Cirebon, Jawa Barat, gagal.

"Kalaupun (lelang) gagal, kami akan mencari solusi, seperti meminta bantuan UNESCO dan mengumpulkan pengusaha yang tertarik untuk membelinya,” ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad kepada Tempo kemarin. Dia mengakui, proses lelang benda harta karun sisa peninggalan kapal di zaman Sriwijaya itu sulit.

Rencananya, pelelangan harta karun tersebut akan dilakukan pada hari ini (Rabu, 5 Mei) di Jakarta. Panitia lelang mensyaratkan peserta harus menyetor deposit sebesar 20 persen atau US$ 16 juta (Rp 147, 2 miliar) dari harga taksiran minimal sebesar US$ 80 juta (Rp 736 miliar).

Namun, sampai batas akhir pendaftaran pelelangan 271.381 artefak kemarin, tak satu pun calon peserta lelang mendaftar. "Belum ada satu pun yang memasukkan uang jaminan," kata Sekretaris Panitia Nasional Benda Muatan Asal Kapal Tenggelam (BMKT) Sudirman Saad.

Sudirman menjelaskan, jika sampai batas waktu pendaftaran tidak ada peserta, lelang akan tetap berlangsung. “Sebutannya, lelang tidak ada peminat dan tak ada penjualan,” katanya. Selanjutnya, panitia akan mengevaluasi untuk lelang kedua. Hingga saat ini terdapat sekitar 20 peserta peminat lelang, baik dari dalam maupun luar negeri, seperti Singapura, Cina, Hong Kong, dan Malaysia.

Pemerintah melelang harta karun yang diangkat dari perairan Laut Jawa yang berjarak 70 mil utara Cirebon. Artefak ini berisi benda sejarah yang beragam. Ada keramik dari masa Istana Terlarang (Jin Cheng) dari Beijing. Ada permata rock crystal yang langka--di dunia cuma ada 40 keping--yang diduga berasal dari dinasti Fatimiyah, salah satu keturunan Nabi Muhammad. Semua itu hasil penyelaman selama 22 ribu kali dari April 2004 hingga Oktober 2005.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebanyak 271 ribu artefak akan dilelang, dan sekitar 976 buah telah ditetapkan sebagai koleksi negara. Artefak tersebut ditemukan oleh PT Paradigma Putra Sejahtera (PPS) bersama mitranya, COSMIX Underwater Research Ltd (Cosmix).

Direktur Utama Paradigma Putra Sejahtera Adi Agung Tirtamarta mengatakan, sejumlah peminat dari Hong Kong, Singapura, dan Cina menyatakan siap memborong peninggalan bersejarah itu. Namun para calon pembeli itu mundur karena tenggat pendaftaran lelang sangat singkat. "Mereka katakan impossible (tak mungkin) jika waktunya hanya seminggu,” ujarnya kemarin.

Untuk mengangkat dan memboyong artefak tersebut, kata Adi, pihaknya mengeluarkan biaya US$ 10 juta (sekitar Rp 92 miliar). Biaya itu belum ditambah upah pengawas dari pemerintah sebesar Rp 400 ribu per hari selama pengangkatan yang berlangsung satu setengah tahun. Bahkan, sebelum dilelang, pemerintah meminta agar 100 keping artefak disumbangkan ke Museum Samodera Raksa (museum bawah laut) di Candi Borobudur, dan 991 keping untuk Museum Nasional, termasuk gagang golok emas. “Ada dua gagang pisau yang kami temukan, satu sudah diambil negara, tinggal satu,” kata Adi. Gagang golok emas itu berukir dan bertuliskan Arab Kafi.


ALI NY | RIRIN AGUSTIA | ISMI WAHID | AYU CIPTA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pakar Geologi Universitas Padjajaran Sebut IUP Bagai Harta Karun

1 hari lalu

Mobil milik tersangka Harvey Moeis yang disita penyidik Kejaksaan Agung terparkir di Kejagung, Jakarta, Jumat 26 April 2024. Kejaksaan Agung kembali menyita tiga mobil mewah milik tersangka Harvey Moeis yakni Ferrari 458 Speciale, Ferrari 360 Challenge Stradale, dan Mercedes Benz SLS dalam kasus dugaan korupsi tata niaga timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah tahun 2015-2022. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Pakar Geologi Universitas Padjajaran Sebut IUP Bagai Harta Karun

Izin Usaha Pertambangan atau IIUP kalau dipandang dari sudut komoditas pertambangan itu seperti harta karun.


Harta Karun Lombok Rampasan Perang Dikembalikan Belanda, Akan Disimpan di Mana?

10 Juli 2023

Seorang wisatawan asal Eropa melintas di dekat benda bersejarah yang diletakan di ruang pameran Museum Negeri NTB. ANTARA/Ahmad Subaidi.
Harta Karun Lombok Rampasan Perang Dikembalikan Belanda, Akan Disimpan di Mana?

Pemprov NTB berharap harta karun Lombok yang dikembalikan Pemerintah Belanda diserahkan ke pemerintah daerah untuk disimpan di Museum Negeri NTB.


Malaysia Tangkap Kapal China, Diduga Jarah Bangkai Kapal Perang Inggris Eks PD II

29 Mei 2023

Kapal HMS Prince of Wales milik Angkatan Laut Inggris di Singapura 1941. Dok. Abrahams, H J (Lt), Royal Navy/wikimedia.org
Malaysia Tangkap Kapal China, Diduga Jarah Bangkai Kapal Perang Inggris Eks PD II

Malaysia menemukan peluru meriam di sebuah kapal barang China yang diduga berasal dari bangkai kapal perang Inggris di Perang Dunia Kedua.


5 Fakta Belarusia, Negara yang Disebut Sediakan Tempat Senjata Nuklir Rusia untuk Serang Ukraina

29 Maret 2023

Prajurit unit pasukan khusus Belarus melakukan atraksi dalam acara
5 Fakta Belarusia, Negara yang Disebut Sediakan Tempat Senjata Nuklir Rusia untuk Serang Ukraina

Belarusia merupakan negara yang berada di kawasan Eropa Timur. Simak fakta-fakta menarik tentang negara Belarusia.


Belarus Negeri Asal Tsimanouskaya, Surga Pencari Harta Karun dan Penyuka Manisan

6 Agustus 2021

Sejumlah warga menggunakan pakaian tradisional saat ritual nasional Gukanne Vyasny menyambut musim semi di desa Aziarco di wilayah Minsk, Belarusia, 18 Maret 2017. REUTERS/Vasily Fedosenko
Belarus Negeri Asal Tsimanouskaya, Surga Pencari Harta Karun dan Penyuka Manisan

Belarus negeri asal atlet sprinter Tsimanouskaya yang mencari suaka ke Polandia saat Olimpiade Tokyo, ternyata punya destinasi wisata elok. Apa saja?


Penipuan Besar di Tiap Masa Presiden, Terbaru Sumbangan Keluarga Akidi Tio

3 Agustus 2021

Penyerahan hibah untuk penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan oleh keluarga Alm Akidi Tio di Polda Sumsel, 26 Juli 2021. Instagram/Polda Sumsel
Penipuan Besar di Tiap Masa Presiden, Terbaru Sumbangan Keluarga Akidi Tio

Kasus penipuan Akidi Tio bukanlah yang pertama terjadi. Tiap masa presiden ada kasus penipuan besar yang menghebohkan. Berikut daftarnya.


Investasi Pengangkatan Harta Karun Bawah Laut Dinilai Rugikan RI, Kenapa?

5 Maret 2021

Ilustrasi karang laut. Redorbit.com
Investasi Pengangkatan Harta Karun Bawah Laut Dinilai Rugikan RI, Kenapa?

Direktur Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan Abdul Halim menyatakan kebijakan membuka investasi pengangkatan harta karun bisa merugikan RI.


Susi Pudjiastuti Usul ke Jokowi soal Harta Karun Laut: Pemerintah yang Angkat

4 Maret 2021

Susi Pudjiastuti. ANTARA
Susi Pudjiastuti Usul ke Jokowi soal Harta Karun Laut: Pemerintah yang Angkat

Mantan Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti Jokowi mengusulkan Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) alias harta karun di dasar laut dikelola pemerintah.


Pria Skotlandia Temukan Harta Karun dari Era Perunggu

11 Agustus 2020

Pencari harta karun di Skotlandia menemukan harta karun dari Era Perunggu. Scotsman
Pria Skotlandia Temukan Harta Karun dari Era Perunggu

Pria Skotlandia ini menemukan harta karun berupa perhiasan perunggu di sebuah desa di luar kota Edinburgh.


Penjual Perhiasan di Michigan Ini Mengubur Barang Jualannya

18 Juli 2020

Ilustrasi aneka perhiasan. Unsplash.com/Tom Quandt
Penjual Perhiasan di Michigan Ini Mengubur Barang Jualannya

Penjual perhiasan di Michigan, Amerika, ini menutup bisnis karena terkena imbas pandemi Covid-19.