Menurut dia, yang mula-mula ambruk adalah atap ruang kelas 2. Kemudian disusul beberapa ruang di sebelahnya, seperti atap ruang kelas 1 hingga atas ruang kantor guru.
Syaiful Rahman juga menjelaskan bangunan sekolah tersebut sudah tergolong tua karena dibangun tahun 1939. Gedung sekolah juga tidak pernah mengalami renovasi. “Kami sudah berkali-kali mengusulkan perbaikan kepada Dinas Pendidikan namun belum ada tanggapan," ujarnya.
Agar proses belajar dan mengajar tetap berjalan, untuk sementara siswa kelas 1 dan 2 harus belajar di ruang kelas lain dan mushola sekolah.
Kepala Bidang TK dan SD Dinas Pendidikan Nasional Jember Jumari mengatakan, segera mengusulkan anggaran renovasi sekolah tersebut. Anggarannya bisa berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Angaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Timur.
Selain gedung SDN Andongsari 1, juga terdapat sejumlah sekolah yang harus direnovasi. Antara lain SDN Banjarsengon 1, SDN Suger Kidul 1, SDN Jombang 2 dan SDN Kaliwining 4. "Keempat sekolah itu sudah mendapatkan alokasi anggaran perbaikan tahun ini. Sedangkan untuk SDN Andongsari 1 akan diusulkan pada perubahan APBD 2010 mendatang," ucapnya. MAHBUB DJUNAIDY.