TEMPO Interaktif, Madiun- Bayi tanpa tempurung kepala (anencephalus) hanya mampu bertahan dua hari. Bayi laki-laki dengan bobot 2,8 kilogram yang lahir Sabtu (27/3) lalu, pukul 01.30 dinihari tadi (29/3) meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Madiun.
"Waktu lahir bayi itu tak menangis dan tempurung kepalanya tidak ada, jadi kelihatan otaknya,” kata Kepala Seksi Pelayanan Medis RSUD Kota Madiun, dr Wahyu Hetty, hari ini. Tapi, organ vital, seperti jantung, paru-paru dan sebagainya masih berfungsi baik.
Setelah mengetahui tidak ada tempurung kepala bagian depannya, lanjut Wahyu, tim medis kemudian membungkus bagian kepala yang terbuka dengan kasa steril. "Namun takdir berkata lain, perawatan medis yang dilakukan tidak mampu mempertahankan nyawa si bayi," kata Wahyu.
Jenazah bayi dari pasangan suami isteri, Sunarto dan Suliati itu sudah dibawa pulang ke rumahnya di Desa Plumpung, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Sunarto menyatakan pasrah atas takdir Tuhan kepada bayinya. “Bayi itu lahir melalui operasi cesar di klinik di Magetan, karena kondisinya seperti itu dirujuk ke RSUD Kota Madiun,” kata Sunarto, ayah si bayi.
ISHOMUDDIN