Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dulmatin Sudah Perintahkan 'Eksekusi'

image-gnews
Prosesi pemakaman Dulamtin di Pemalang dihadiri ribuan pelayat, (12/03). TEMPO/Edi Faisol
Prosesi pemakaman Dulamtin di Pemalang dihadiri ribuan pelayat, (12/03). TEMPO/Edi Faisol
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta -      Tewasnya Joko Pitono alias Dulmatin alias Yahya Ibrahim tak berarti ancaman aksi terorisme di negeri ini berakhir. Sumber Tempo di kepolisian mengatakan, sesaat sebelum tewas tertembak, Dulmatin sempat mengirim pesan melalui surat elektronik. "Isi pesan itu hanya satu kata: 'eksekusi'," kata si sumber kemarin.

Aparat membaca pesan "eksekusi" itu sebagai perintah penyerangan di Indonesia. Karena itu, upaya perburuan atas para pengikut Dulmatin dan sisa-sisa jaringan Jamaah Islamiyah di Indonesia terus digencarkan.

Surat elektronik itu, menurut si sumber, dikirim Dulmatin kepada seseorang di kelompok pemberontak Abu Sayyaf di Filipina Selatan. Orang itu diyakini memegang komando umum atas rencana serangan teror di Indonesia.

Menurut si sumber, sejak November 2008, sejumlah anggota kelompok Abu Sayyaf memang telah datang ke Indonesia. Posisi mereka saat ini sudah siap menerima perintah. "Sudah on call." pelaku yang akan turun dalam serangan itu adalah pelaku lama. "Yang pasti mantan tahanan."

Lalu siapa orang yang diberi wasiat Dulmatin? Belum ada jawaban pasti. Yang jelas, "Bukan Umar Patek," sumber Tempo menegaskan.

Jika bukan Umar Patek, artinya masih ada orang lain kepercayaan Dulmatin di Filipina. Umar Patek adalah teman dekat Dulmatin yang kabur ke Filipina setelah keduanya terlibat serangan Bom Bali I pada 2002.

Umar Patek diketahui memiliki banyak nama samaran, seperti Umar Arab alias Umar Syekh alias Zacky. Di jaringan Jamaah Islamiyah, dia termasuk orang yang disegani karena memiliki kemampuan jauh di atas rata-rata.

Seperti Dulmatin, Umar Patek tak hanya mampu merakit dan meledakkan bom. Dia pun telah mempelajari dan mempraktekkan berbagai metode teror, dari sabotase, penyerangan rombongan, hingga penculikan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kemampuan perang Umar Patek terasah berkat pergaulan sehari-hari dia dengan kelompok Abu Sayyaf. Selain itu, Umar Patek terlatih beraksi di daerah-daerah konflik, seperti Poso dan Ambon.

Di luar Umar Patek, menurut sumber Tempo, ada tokoh lain yang jarang disebut tapi memiliki kemampuan yang setara. Dia adalah Heru Kuncoro alias Uceng, adik ipar Dulmatin. Untuk menghindari sergapan aparat, ketiga orang ini sangat jarang berkumpul di satu tempat.

Sejauh ini belum jelas di mana Umar Patek dan Uceng berada. Sumber-sumber Tempo juga memberi informasi yang saling bertentangan. Ada yang meyakini Umar Patek sudah ada di Indonesia dan Heru Kuncoro masih di Filipina. Tapi sumber lainnya mengatakan keduanya masih berada di Filipina, sambil tetap berkomunikasi dengan jaringannya di Indonesia.

Kemarin ribuan warga menghadiri penguburan jenazah Dulmatin di Desa Loning, Kecamatan Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah. Keributan sempat terjadi ketika para pengusung keranda Dulmatin meminta polisi yang mengitari pemakaman menjauh dari liang lahad.

Dalam acara pemakaman, tampak hadir Abu Wildan, mantan anggota Jamaah Islamiyah yang sering muncul di layar televisi. Hadir pula Abu Ayah, Ketua Front Pembela Islam (FPI) Pekalongan, serta sejumlah anggota FPI dari Solo, Pekalongan, Batang, dan Banyuwangi.

Keluarga Dulmatin mengatakan tidak mengetahui apakah Heru Kuncoro hadir dalam pemakaman kakak iparnya. "Setahu saya, dia tidak kelihatan," kata Ketua Majelis Syuro FPI Wilayah Pekalongan Said Ahmad Sungkar kepada wartawan.

 CORNILA DESYANA | EDI FAISOL | JAJANG

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

30 Juni 2022

Salah Abdelsalam. Foto : Wikipedia
Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

Pengadilan Prancis menjatuhkan vonis seumur hidup kepada Salah Abdeslam, satu-satunya pelaku teror Paris 2015 yang masih hidup


Pengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun

10 Februari 2022

Sketsa seniman pengadilan Prancis Elisabeth de Pourquery yang menunjukkan Salah Abdeslam, salah satu tersangka kelompok yang diduga melakukan serangan Paris November 2015, dipajang di atas meja selama wawancara dengan Reuters di rumahnya di dekat Paris, Prancis, 27 September. 2021. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Pengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun

Salah Abdeslam mengatakan bahwa ia tidak meledakkan rompi bom bunuh dirinya dalam serangan teroris di Paris, November 2015 yang menewaskan 130 orang


Prancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan

8 September 2021

Polisi Prancis dengan perisai pelindung berjalan di antrean dekat gedung konser Bataclan menyusul penembakan fatal di Paris, Prancis, 14 November 2015. Orang-orang bersenjata dan pengebom menyerang restoran, bar, dan gedung konser yang ramai di lokasi sekitar Paris pada Jumat malam, menewaskan puluhan orang dalam apa yang digambarkan oleh Presiden Prancis sebagai serangan teroris yang belum pernah terjadi sebelumnya. [REUTERS/Christian Hartmann/File Foto]
Prancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan

Prancis pada Rabu mengadili 20 orang terdakwa yang diduga terlibat dalam serangkaian aksi teror di Bataclan, Paris, pada 13 November 2015.


Teror Paris, Pria Ini Ledakkan Diri Saat Menabrak Mobil Polisi

20 Juni 2017

Sebuah mobil menabrak van polisi di Avenue des Champs-lysees di Paris. REUTERS
Teror Paris, Pria Ini Ledakkan Diri Saat Menabrak Mobil Polisi

Teror Paris kembali terjadi ketika pengemudi mobil sedan meledakkan diri saat berusaha menabrak iringan mobil polisi.


Teror di Paris, Begini Kata Pelaku Serangan Katedral Notre-Dame

7 Juni 2017

Polisi berjaga di depan Katedral Notre Dame, Paris, setelah terjadi serangan, Selasa, 6 Juni 2017 (Reuters)
Teror di Paris, Begini Kata Pelaku Serangan Katedral Notre-Dame

Pelaku penyerang perwira polisi di Katedral Notre-Dame, dalam teror di Paris, Selasa waktu setempat dalam aksinya sempat mengatakan: Ini untuk Suriah


Teror di Paris, Pelaku Serang Polisi di Katedral Notre Dame

7 Juni 2017

Polisi berjaga di depan Katedral Notre Dame, Paris, setelah terjadi serangan, Selasa, 6 Juni 2017 (Reuters)
Teror di Paris, Pelaku Serang Polisi di Katedral Notre Dame

Teror terjadi di Paris. Seorang pria menyerang polisi di depan Katedral Notre Dame, Paris.


Pengacara Teroris Paris Mundur, Ini Alasannya  

12 Oktober 2016

Peringatan yang dikeluarkan polisi Prancis lewat twitter tentang Salah Abdeslam, tersangka pelaku teror di Paris, pada November 2016. Salah Abdeslam ditangkap polisi antiteror Belgia, pada 18 maret 2016. REUTERS/POLICE NATIONALE
Pengacara Teroris Paris Mundur, Ini Alasannya  

Pengacara sempat memprotes kamera pengawas di sel Abdeslam.


Prancis Tangkap Dua Orang yang Diduga Terlibat dalam Pembunuhan Pastor

1 Agustus 2016

Pastor Abbe Jacques Hamel (kiri). Gereja Gambetta di Saint-Etienne-du-Rouvray. mirror.co.uk
Prancis Tangkap Dua Orang yang Diduga Terlibat dalam Pembunuhan Pastor

Polisi Prancis menangkap dua orang yang diduga terlibat dalam
pembunuhan terhadap seorang pastor di sebuah gereja di Normandia.


Pelaku Kedua Pembunuh Pastor di Prancis Bisa Diidentifikasi  

28 Juli 2016

Seorang polisi berjaga di depan Balai Kota setelah dua penyerang menyandera lima orang di Gereja Saint-Etienne-du -Rouvray, Normandy, Prancis, 26 Juli 2016. Ini merupakan serangan teroris kedua di Prancis selama bulan Juli. REUTERS/Pascal Rossignol
Pelaku Kedua Pembunuh Pastor di Prancis Bisa Diidentifikasi  

Jenazahnya lebih sulit diidentifikasi daripada Kermiche karena tubuhnya sudah rusak dalam penembakan.


JK: Terorisme Meluas dari Negara Gagal ke Negara Stabil  

16 Juli 2016

Wakil Presiden Jusuf Kalla. TEMPO/Imam Sukamto
JK: Terorisme Meluas dari Negara Gagal ke Negara Stabil  

Sesi Retreat KTT ASEM membahas isu-isu mengenai Brexit, migrasi, terorisme, serta isu-isu keamanan dan perdamaian di kawasan itu.