Saat ini Eka masih dirawat di Ruang VII Kelas 3 Kamar L, Rumah Sakit Umum Daerah dr Sjaiful Anwar (RSSA) di Kota Malang. Pemindahan, menurut keterangan dokter yang dikutip Sholihin, dilakukan karena kondisi fisik Eka membaik dan memenuhi syarat untuk ditangani lebih lanjut di Surabaya.
Eka dirawat di RSSA sejak Selasa, hampir dua pekan lalu. Kedua orangtuanya sempat syok setelah diberitahu biaya operasi cangkok hati yang harus dijalani Eka, putra tunggal mereka, mencapai sekitar Rp 3 miliar, ditambah biaya minimal Rp 4 juta per bulan pascaoperasi. Mereka sempat berencana membawa pulang Eka ke kampung mereka.
Sholihin mengaku sudah mengirimkan surat permohonan bantuan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Bupati Malang Sujud Pribadi, Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Ikatan Dokter Indonesia, dan Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia.
“Operasi cangkok hati itu menjadi satu-satunya pilihan penyelamatan untuk anak kami sehingga kami tak boleh menyerah,” ujar dia.
Adapun sumbangan yang masuk ke rekening BCA KCU Malang nomor 0115550123 atas namanya hingga siang ini berjumlah Rp 36.342.200 atau bertambah Rp 480 ribu dari saldo per 18 Februari yang berjumlah Rp 35.862.200.
(ABDI PURMONO)