TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah mempercepat proses penyewaan pemondokan jemaah haji di Arab Saudi. Setelah, jemaah pulang pemerintah langsung mendata rumah-rumah yang akan disewa.
"Sekarang tim yang melakukan inventarisir rumah sedang bekerja," kata Abdul Ghafur Djawahir, Sekretaris Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah di kantornya, Kamis (21/1).
Pemerintah Arab Saudi telah mengirim surat peringatan bahwa penyewaan pemondokan jangka panjang dibatasi maksimal hanya dua tahun. Padahal pada 2008, pemerintah sempat membuat nota kesepahaman dengan dua pengusaha properti.
Pemerintah sepakat menyewa empat tower dengan kapasitas 100 ribu orang jemaah yang dibangun dalam waktu dua tahun oleh pengusaha properti. Harga sewa disepakati sebesar SR 1.650 per orang.
Pembatasan sewa jangka panjang oleh pemerintah Arab Saudi, menurut Ghafur, dapat dipahami karena mereka ingin melindungi pengusaha di negaranya. Untuk itu, pemerintah mencari jalan lain untuk bisa mendapatkan pemondokan yang dekat dengan menyewa lebih awal. Setiap tahun, jumlah pemondokan di area ring satu dekat dengan Masjidil Haram terus ditambah.
Setelah jamaah usai melaksanakan haji, tim dari pemerintah langsung mencari rumah dan membayar uang muka. Tahun ini ditargetkan pemondokan di ring satu mencapai 40 persen dari sebelumnya 27 persen, dan sisanya di ring dua. Sedangkan pemondokan di Madinah, ditargetkan mencapai 95 persen.
Aqida Swamurti