Kiai Langitan Gagal Pertemukan Gus Dur-Matori

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pengasuh Pondok Pesantren Langitan Tuban, KH Abdullah Faqih, memprakarsai pertemuan rujuk PKB antara kubu KH Abdurrahman Wahid dan Matori Abdul Djalil, Selasa (4/12) malam. Tapi, pertemuan di ruang dalam kediaman ulama khos NU itu hanya diikuti Gus Dur, Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi dan sejumlah kiai. Matori tidak datang. Ia hanya mengutus Wakil Sekjen DPP PKB (yang dia tunjuk) Sukarman.

Pak Matori menginginkan persoalan PKB diselesaikan secara elegan. Tidak hanya di tingkat elit, ujar Sukarman kepada Tempo News Room tadi malam. Ia mengaku diutus Matori, meluncur dari Semarang menuju Tuban. Konfirmasi lain diberikan Sekjen DPP PKB (pro-Matori), Abdul Khaliq Ahmad, juga menyatakan sama. Matori tidak datang. Beliau berada di Poso, Sulawesi Tengah. Pak Matori lebih mementingkan persoalan bangsa dan negara yang lebih luas, paparnya. KodamV Brawijaya juga tak menerima jadwal kedatangan Menteri Pertahanan tersebut.

Gus Dur sendiri tiba di Bandara Juanda, Surabaya, menjelang pukul 21.00 wib. Ia bersama Pjs Ketua Umum DPP PKB Prof Dr Alwi Shihab dan Ketua DP PKB Mahfud MD. Pertemuan itu juga diikuti Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi. Sukarman sendiri menjelaskan, Matori tidak akan ke Langitan kalau Gus Dur datang. Apa motivasi Kiai Faqih menggelar forum islah itu? Kiai sangat prihatin dengan konflik PKB, yang telah membawa keresahan umat NU di bawah, ujar Gus Mujab, putra Kiai Faqih.

Pertemuan itu dikemas sangat tertutup. Tidak semua mobil diperbolehkan masuk ke halaman Pondok Pesantren Langitan, kecuali kendaraan undangan. Puluhan santri terlihat berjaga-jaga. Wartawan pun dilarang masuk. Ini pesan kiai, ujar seorang santri. Suasana tampak hening. Tak ada santri yang mondar-mandir di halaman.

Kiai Faqih telah menerima tamu-tamunya sejak sebelum mahgrib. Lalu, buka puasa bersama dilanjutkan sholat tarawih berjamaah. Setelah itu, seluruh undangan menuju ruangan dalam rumah utama Kiai Langitan tersebut. Diantara para undangan, terlihat KH Masduki Mahfud (Ketua Syuriah PWNU Jawa Timur), KH Zakkih Gufron, KH Masduki Baidlowi dari Malang, Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa di MPR KH Yusuf Muhammad, KH Zainuddin Djazuli (Ploso Kediri), KH Fuad Hasyim (Buntet, Cirebon), KH Aziz Mashuri (Jombang), KH Chitibul Umar, KH Idris Hamid (Pasuruan) dan KH Abu Hakim (Nganjuk).

Ketua DPW PKB Jawa Timur Choirul Anam yakin Gus Dur tidak akan mencabut pemecatan Matori sebagai Ketua Umum DPP PKB. Gus Dur akan memaafkan Matori. Tapi, Gus Dur tetap pada keputusan semula. Ini kan soal organisasi, ujar Anam. Opsi yang ditawarkan pun tetap, seperti dikemukakan Pjs Ketua Umum DPP PKB Alwi Shihab, bahwa Matori ditawari di kursi dewan penasihat. (Tomi Aryanto/Adi Mawardi/Wahyu Dyatmika)