TEMPO Interaktif, BANDUNG - Kabupaten Subang, Kabupaten Cirebon, dan Kota Tasikmalaya mendapat hadiah sekolah kejuruan baru. “Kami akan bangun SMK baru nilainya Rp 1 miliar setiap sekolahnya,” kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan saat membuka Pameran Pendidikan Teknologi di Bandung, Selasa (10/11).
Anggaran untuk membangun sekolah itu dijanjikan akan diberikan pada 2010 nanti. Tiga daerah itu mendapat hadiah sekolah baru karena memenangkan Vocational Award, anugerah yang diberikan atas keberpihakannya pada pengembangan sekolah kejuruan. Tiga daerah itu masing-masing juga mendapat hadiah Rp 100 juta.
Hadiah berupa pembangunan sekolah baru itu baru kali ini diberikan kendati ajang itu sudah yang ke tiga kalinya digelar. Ajang itu diumumkan bersamaan dengan penyelenggaraan pameran karya-karya sekolah kejuruan unggulan masing-masing daerah.
Pemeran Pendidikan Teknologi (EPITECH) tahun ini diikuti oleh 204 perserta. Selain sekolah kejuruan, pameran ini diikuti oleh sejumlah perguruan tinggi, lembaga bursa tenaga kerja, dan lembaga profesi. Sejumlah karya siswa sekolah kejuruan ikut dipamerkan di ajang yang digelar di Balai Pengembangan Teknologi Pendidikan (BPTP) Dinas Pendidikan Jawa Barat, Jalan Pahlawan.
SMK Negeri 2 Cikarang Barat misalnya memajang komputer jinjing hasil rakitannya sendiri. Sekolah itu mendapatkan lisensi perakitan, penjualan, dan purnajual untuk piranti komputer dengan merek sendiri. “Kami punya MoU dengan Zyrex,” kata Kepala sekolahnya, Asep Saepudin.
Sekolah itu mendapatkan komponennya dengan membelinya dari pabrikan komputer Zyrex. Kemudian merakit sendiri piranti komputer mulai dari kelas Netbook, Laptop, hingga PC Desktop yang dijual di bawah bendera SMK Zyrex. Saat ini pesanan sudah diterima dari Jawa Barat, Banten, hingga Jawa Tengah.
Asep mengatakan, dengan cara itu siswanya bisa belajar langsung soal teknologi peraktian komputer dari pabrikanya. Siswa sekolahnya, katanya, kerap dikirim ke sekolah kejuruan lain untuk menggelar pelatihan perakitan komputer. “Yang pasti, kami mendapatkan alat praktek gratis,” katanya.
Peserta pameran lainnya misalnya, SMK Tri Mitra Kota Baru Karawang memamerkan sepeda motor Taurus produksi Kanzen yang dimodifikasi menjadi motor hybrid. Tempat tangki bensinya dimodifikasi menjadi tempat dudukan tabung gas Elpiji 3 kilogram yang menjadi pemasok bahan bakar utama mengganti bensin. Siswa mengembangkan modifikasi sepeda motor itu dibantu instruktur dari PT Kanzen Motor Indonesia.
Kepala SMK Tri Mitra Iwan Sumitra mengatakan, awalnya sekolahnya menjalin kerjasama dengan Kanzen sebatas penjualan produk pabrikan otomotif itu. “Sekarang sudah merambah ke pengembangan,” katanya.
Giyanto, Technical Service Kanzen Motor Indonesia yang ditunjuk menjadi instruktur di sekolah itu mengatakan, motor modifikasi itu bahan bakar utamanya gas elpiji kendati masih dipertahankan pasokan bensin sebagai cadangannya. Modifikasi yang dilakukan pada bagian karburator motor itu dengan menambahkan lubang untuk memasukkan gas elpiji.
Motor yang telah melewati test-drive itu diklaimnya menjadi lebih hemat pasokan bahan bakarnya dibandingkan saat memakai bensin. Saat uji coba, tutur Giyanto, satu tabung gas elpiji 3 kilogram bisa membawa motor itu menempuh jarak 180 kilometer. “Kemungkinan masih bisa lebih irit lagi karena itu juga masih ada kebocorannya,” katanya.
AHMAD FIKRI