TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, mengatakan pihaknya sudah menyesuaikan menu Makan Bergizi Gratis agar disukai anak-anak. Dia menyebut penyesuaian menu ini sudah melibatkan ahli gizi di daerah masing-masing.
“Kami ini hanya akan menentukan standar komposisi gizi, menunya akan ditentukan oleh ahli gizi di lokasi masing,” kata Dadan dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Kamis, 31 Oktober 2024.
Dalam merancang komposisi gizi, kata Dadan, para ahli gizi juga mendeteksi makanan apa yang disukai dan tidak disukai anak-anak. Ia pun mencontohkan uji coba yang telah di lakukan di Warung Kiara, Sukabumi.
Menurut Dadan, anak-anak di Sukabumi tidak senang menyantap ayam, tapi ingin diberi makan daging sapi setiap hari. Kemudian, kata Dadan, mereka hanya bisa makan ikan yang bentuknya utuh dan terlihat seperti ikan.
Dadan juga mengklaim 60 persen dari target uji voba di Sukabumi tidak biasa menyantap makanan bergizi. “Setelah 10 bulan berlangsung, tidak pernah ada yang keracunan satupun,” kata Dadan.
Sebelum dilaksanakan pada 2025, Badan Gizi Nasional masih akan melakukan uji coba Makan Bergizi Gratis di 100 titik pada akhir 2024. Meski tersebar di seluruh Indonesia, Dadan mengatakan sebagian besar lokasinya berada di Pulau Jawa.
Makan Bergizi Gratis merupakan program unggulan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Selain anak sekolah, program ini juga akan menyasar balita dan ibu hamil. Program ini mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 71 triliun yang diambil dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Pilihan Editor: Dadan Hindayana Ungkap Alasan Struktur Badan Gizi Nasional Didominasi Purnawirawan TNI