Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) saat itu, Bahlil Lahadalia sempat menanggapi kritik Tom Lembong. Pemerintah, kata Bahlil, optimistis hilirisasi akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menciptakan nilai tambah, dan mendorong kedaulatan negara. Ia pun menampik bahwa hilirisasi hanya berfokus di nikel.
"Saya dengar dan baca itu ada TPN salah satu paslon (pasangan calon presiden dan wakil presiden) yang mengatakan karena baterai (kendaraan listrik)," ucap Bahlil saat ditemui di sela-sela Rakornas Investasi Tahun 2023 pada Kamis, 7 Desember di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Menurut dia, hilirisasi jangan diartikan hanya satu produk baterai. Tapi, produk turunan hilirisasi itu ada stainless steel, baja, dan sebagainya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan juga membalas kritik Tom Lembong soal harga nikel anjlok gara-gara hilirisasi. Luhut menunjukkan kegeramannya kepada Tom Lembong secara terbuka media sosial.
"Anda perlu melihat data panjang sepuluh tahun terakhir. Anda kan pebisnis juga," kata Luhut melalui postingannya di Instagram resmi @luhut.pandjaitan, Rabu, 24 Januari 2024. "Siklus komoditi itu naik turun. Apakah itu batu bara, nikel, timah, emas, apa saja."
Luhut juga mengklaim harga nikel saat ini lebih baik ketimbang sebelum pemerintah menjalankan hilirisasi. Ia menyebut selama 10 tahun terakhir, sejak 2014, rata-rata harga nikel dunia adalah US$ 15 ribu.
Harga nikel saat itu, kata Luhut, lebih rendah ketimbang harga sekarang atau setelah melakukan kebijakan hilirisasi. Bahkan, pada awal periode hilirisasi, rata-rata harga nikel dunia hanya sekitar US$ 12 ribu.
"Jadi, saya nggak ngerti bagaimana Tom Lembong ber-statement seperti ini. Bagaimana anda memberikan advice bohong kepada calon pemimpin yang Anda dukung," ujar Luhut. "Saya sedih melihat Anda."
Oleh karena itu, Luhut mengaku jadi meragukan intelektual Tom Lembong. "Oke, mungkin betul anda intelektual. Tapi karakter anda, menurut saya tidak bagus."
Perkara hilirisasi, Luhut berpesan kepada Tom Lembong agar tidak menceritakan hal yang tidak sepenuhnya benar. Meskipun, Tom Lembong yang dulu pernah menjabat Menteri Perdagangan dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) atau Menteri Investasi, sudah tidak lagi di jajaran pemerintah.
"Ceritakan apa yang bagus. Pernah kita inflasi di bawah 3 persen? Kan baru sekarang. Pernah 44 bulan kita surplus ekspor? Kan baru sekarang," kata Luhut. "Apa itu? Ya hilirisasi."