TEMPO.CO, Jakarta - Artikel yang menarik perhatian pembaca hingga pagi Rabu 30 Oktober 2024 di antaranya Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa atau BEM FISIP Unair Tuffahati Ulayyah mengaku mendapat teror dan ancaman yang datang lewat aplikasi perpesanan WhatsApp maupun pesan di akun media sosialnya. Kemudian, PDIP menanggapi pernyataan yang disampaikan oleh calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1, Suswono, soal janda kaya menikahi pemuda pengangguran. Berikut ringkasannya:
1. Dapat Teror dan Intimidasi, Presiden BEM FISIP Unair Berkoordinasi dengan LBH Surabaya
Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa atau BEM FISIP Unair Tuffahati Ulayyah mengaku mendapat teror dan ancaman yang datang lewat aplikasi perpesanan WhatsApp maupun pesan di akun media sosialnya.
Tuffa mengatakan telah meminta perlindungan Lembaga Bantuan Hukum atau LBH Surabaya atas intimidasi itu. "Ini lagi koordinasi dengan LBH untuk perlindungan akun," kata mahasiswa jurusan antropologi ini pada Senin, 28 Oktober 2024.
Intimidasi dan teror itu datang setelah BEM FISIP Unair memasang poster satire ucapan selamat kepada Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Tuffa mengatakan bahwa teror itu berlangsung sejak Sabtu, 26 Oktober 2024 malam. Teror itu berupa pesan singkat, telepon, dan video call nomor tak dikenal di aplikasi WhatsApp. Selain itu, akun Instagram pribadi dan BEM FISIP Unair juga mendapat banyak direct message dari akun-akun yang diduga buzzer
Menurut Tuffa, pesan-pesan itu menyampaikan kalimat yang serupa. Seperti menglorifikasi program Presiden Jokowi dan kalimat ancaman.
"Narasi yang dibawakan kurang lebihnya sama, misalnya mengatakan bahwa Jokowi itu baik dan Jokowi berhasil membuat program-program. Ada juga yang mengancam," kata Tuffa. Artikel selengkapnya..
2. PDIP Respons Guyonan Suswono soal Janda Kaya Nikahi Pemuda Pengangguran: Tidak Lucu
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP menanggapi pernyataan yang disampaikan oleh calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1, Suswono, soal janda kaya menikahi pemuda pengangguran. Menurut Juru Bicara Tim Pramono-Rano, Cyril Raoul Hakim, selorohan itu menunjukkan selera humor yang rendah.
"Tidak lucu," kata Chico Hakim sapaan Cyril, dalam keterangan videonya, Selasa, 29 Oktober 2024.
Selain itu, dia menilai selorohan Suswono itu bisa dianggap suatu pelecehan terhadap perempuan. Pernyataan itu menjadikan perempuan sebagai obyek kelakar yang berkaitan dengan hal sakral seperti pernikahan.
Karena itu, dia mengimbau kepada semua pasangan calon di Pilgub Jakarta untuk berhati-hati dalam berbicara. Dia mewanti-wanti agar kampanye yang disampaikan tidak menimbulkan polemik ataupun mengandung SARA.
"Kami berharap ke depan kontestasi demokrasi di Jakarta akan lebih substantif yang membicarakan program nyata dan bermanfaat bagi rakyat," ucap Chico. Artikel selengkapnya..
Pilihan Editor: Alasan Koalisi Ahmad Luthfi-Taj Yasin Ingin Gandeng Jokowi sebagai Juru Kampanye