Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Prabowo Pilih Wakil Menteri Hukum Eddy Hiariej, Pernah Jadi Tersangka KPK Lalu Maju Praperadilan dan Dibebaskan, Apa Kasusnya?

image-gnews
KPK menetapkan Wakil Menteri Hukum dan HAM Eddy Hiariej menjadi tersangka gratifikasi. Dia diduga menerima gratifikasi senilai Rp 8 miliar dari Direktur PT Citra Lampia Mandiri Helmut Hermawan. KPK menduga suap tersebut diberikan agar Eddy membantu Helmut dalam perebutan kepemilikan PT CLM. Selain itu, gratifikasi diduga diberikan agar Eddy membantu Helmut dalam kasus pidana yang menjeratnya di Badan Reserse Kriminal Polri. Namun, hingga kini Eddy masih belum ditahan. TEMPO/Imam Sukamto
KPK menetapkan Wakil Menteri Hukum dan HAM Eddy Hiariej menjadi tersangka gratifikasi. Dia diduga menerima gratifikasi senilai Rp 8 miliar dari Direktur PT Citra Lampia Mandiri Helmut Hermawan. KPK menduga suap tersebut diberikan agar Eddy membantu Helmut dalam perebutan kepemilikan PT CLM. Selain itu, gratifikasi diduga diberikan agar Eddy membantu Helmut dalam kasus pidana yang menjeratnya di Badan Reserse Kriminal Polri. Namun, hingga kini Eddy masih belum ditahan. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto telah mengumumkan susunan kabinet yang dikenal sebagai Kabinet Merah Putih. Edward Omar Sharif Hiariej atau Eddy Hiariej ditunjuk sebagai Wakil Menteri Hukum.

Sebelumnya, Eddy Hiariej menjabat sebagai Wakil Menteri Hukum dan HAM di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, tetapi ia dicopot dari jabatannya setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 24 November 2023 terkait tuduhan suap dan gratifikasi.

Pada 4 Desember 2023, Eddy mengajukan gugatan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk menantang status tersangkanya. Meskipun sempat mencabut gugatan tersebut, ia mengajukannya kembali pada 3 Januari 2024. Hakim tunggal praperadilan kemudian menerima gugatan tersebut, sehingga Eddy dibebaskan dari status tersangkanya.

Profil Eddy Hairiej 

Edward Omar Sharif Hiariej, yang biasa dipanggil Eddy, lahir pada 10 April 1973. Ia adalah seorang akademisi dan profesor hukum pidana di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM). Eddy meraih gelar doktor dari fakultas yang sama pada usia 37 tahun, menjadikannya salah satu tokoh muda yang berprestasi.

Eddy menyelesaikan pendidikan sarjana di UGM antara tahun 1993 hingga 1998, lalu melanjutkan studi magister di bidang Ilmu Hukum di universitas yang sama dan lulus pada tahun 2004. Ia mendapatkan gelar doktor pada tahun 2009 dan telah menjadi dosen di UGM sejak tahun 1999.

Karier akademik Eddy semakin pesat setelah ia menjabat sebagai asisten wakil rektor bidang kemahasiswaan UGM dari tahun 2002 hingga 2007. Pada tahun 2010, ia resmi diangkat sebagai guru besar hukum pidana di UGM.

Selain aktif di dunia akademik, Eddy Hiariej juga sering diundang sebagai ahli dalam berbagai persidangan. Salah satu contohnya adalah ketika ia memberikan keterangan ahli untuk mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dalam kasus penistaan agama.

Profesor Ilmu Hukum Pidana ini juga berperan sebagai ahli dalam persidangan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) untuk pemilihan presiden dan wakil presiden 2019, yang diajukan oleh tim kuasa hukum pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Baru-baru ini, dalam sengketa Pilpres 2024, Eddy Hiariej kembali diajukan sebagai ahli oleh pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Karier politik

Eddy Hiariej mulai memasuki dunia politik ketika diangkat menjadi Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) pada tahun 2020 oleh Presiden ke-7 Joko Widodo. Dalam posisi ini, ia berfungsi sebagai wakil Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly di Kabinet Indonesia Maju.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Eddy menyatakan akan membagi tugas dengan Yasonna dan terlebih dahulu akan mempelajari serta mengidentifikasi masalah-masalah penting di Kemenkumham untuk mencari solusi.

"Saya pasti akan berkoordinasi karena sebagai wamen adalah membantu menteri," kata Eddy di Istana Negara Jakarta, Rabu, 23 Desember 2020.

Setelah menjabat kurang dari tiga tahun, Eddy Hiariej mengundurkan diri sebagai Wamenkumham pada 4 Desember 2023 karena ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap dan gratifikasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kasus dugaan tindak pidana korupsi yang menjerat Eddy Hiariej berawal ketika eks Wamenkumham itu bertemu dengan pengusaha tambang nikel, Helmut Hermawan pada April 2022 lalu. Saat itu, Helmut sedang berebut saham PT Citra Lampia Mandiri dengan perusahaan lain. Sebagai informasi, perusahaan tersebut memiliki konsesi tambang nikel seluas 2.660 hektare di Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Saat itu, Eddy Hiariej diduga memperjual-belikan kekuasaannya untuk memihak salah satu kubu yang bersengketa. Setelah beberapa kali pertemuan dan kesepakatan, Helmut akhirnya mengirimkan uang kepada Eddy melalui rekening PT Citra Lampia Mandiri ke rekening Yogi Arie Rukmana, asisten Eddy, pada periode April-Mei 2022. Bulan berikutnya, ia kembali mentransfer US$ 200 ribu atau setara Rp 3 miliar kepada Yogi.

Pada rentang waktu penerimaan uang tersebut, Eddy Hiariej membuat katebelece ke Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum agar pengurusan akta baru PT Citra Lampia Mandiri dibuat atas nama Helmut Hermawan sebagai pemilik sahamnya.

KPK mengklaim telah memiliki bukti yang cukup untuk penetapan status tersangka Eddy Hiariej.

Tidak menerima status tersebut, Eddy Hiariej mengajukan gugatan praperadilan terhadap KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Setelah persidangan yang dipimpin oleh hakim tunggal Estiono, pada Selasa, 30 Januari 2024, penetapan tersangka terhadap Eddy Hiariej oleh KPK dinyatakan tidak sah.

Setelah sembilan bulan tidak terlibat di dunia politik, Eddy Hiariej kembali dilantik Presiden Prabowo Subianto sebagai Wakil Menteri Hukum untuk periode 2024-2029.

SUKMA KANTHI NURANI  | ADE RIDWAN YANDWIPUTRA | NOVALI PANJI NUGROHO

Pilihan Editor: Eddy Hiariej Jadi Wakil Menteri Lagi, Begini Jawaban KPK Soal Status Tersangkanya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Prabowo Gelar Makan Malam Bersama Keluarga Besar Djojohadikusumo di Istana

14 menit lalu

Adik Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Rabu, 23 Oktober 2024, untuk makan malam keluarga. TEMPO/Daniel A. Fajri
Prabowo Gelar Makan Malam Bersama Keluarga Besar Djojohadikusumo di Istana

Presiden Prabowo Subianto menggelar makan malam bersama keluarganya di Istana.


Kepala Bappenas Respons Pernyataan Prabowo soal Jangan Ada Proyek Mercusuar

30 menit lalu

Akademisi yang juga menjadi kader Partai Gerindra, Rachmat Pambudy, tiba di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin, 14 Oktober 2024. Ia ditunjuk sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.ANTARA/Aprillio Akbar
Kepala Bappenas Respons Pernyataan Prabowo soal Jangan Ada Proyek Mercusuar

Kepala Bappenas Racmat Pambudy tidak banyak berkomentar mengenai arahan Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet Paripurna.


Prabowo Ingin Badan Investigasi Khusus Monitor Semua Proyek Pemerintah

51 menit lalu

Presiden Prabowo Subianto memimpin sidang kabinet pertama di kantor presiden, kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, 23 Oktober 2024. TEMPO/Subekti
Prabowo Ingin Badan Investigasi Khusus Monitor Semua Proyek Pemerintah

Prabowo Subianto mengatakan penambahan Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus untuk memperkuat pemerintahannya.


Kementerian Prabowo Dibagi Menjadi 4 Kelompok, Begini Pembagiannya

1 jam lalu

Presiden Prabowo Subianto memimpin sidang kabinet pertama di kantor presiden, kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, 23 Oktober 2024. TEMPO/Subekti
Kementerian Prabowo Dibagi Menjadi 4 Kelompok, Begini Pembagiannya

Presiden Prabowo Subianto membagi kementerian menjadi empat kelompok. Begini pembagiannya.


Prabowo Andalkan Food Estate untuk Capai Swasembada Pangan, Pengamat: Tidak Bisa Simsalabim

1 jam lalu

Aktivis Greenpeace, LBH Kalimantan Tengah, Save Our Borneo, dan Walhi Kalimantan Tengah meniru Presiden Joko Widodo saat berjalan di kawasan proyek food estate yang sedang dikerjakan Kementerian Pertahanan di Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Aksi ini bertepatan dengan pertemuan COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab yang juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. Kredit: Jurnasyanto Sukarno/Greenpeace
Prabowo Andalkan Food Estate untuk Capai Swasembada Pangan, Pengamat: Tidak Bisa Simsalabim

Target Prabowo untuk mencapai swasembada pangan melalui program food estate dinilai tidak bisa diberlakukan secara instan.


AHY: Prabowo akan Lanjutkan dan Hubungkan Jalan Tol yang Dibangun Jokowi

1 jam lalu

Agus Harimurti Yudhoyono didampingi Raja Juli Antoni menyerahkan jabatan Menteri ATR/BPN kepada Nusron Wahid dan Ossy Dermawan di Kementerian ATR/BPN, Senin 21 Oktober 2024. Prosesi serah terima jabatan ini ditandai dengan penandatanganan berita acara oleh kedua pihak. TEMPO/Muhammad Rizki Yusrial
AHY: Prabowo akan Lanjutkan dan Hubungkan Jalan Tol yang Dibangun Jokowi

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY memastikan Prabowo akan melanjutkan proyek pembangunan tol yang dibangun Jokowi.


Pembekalan Menteri di Akmil: Prabowo Harapkan Heroisme, Budi Arie Tidur di Tenda, Christina Aryani Takut Push Up

1 jam lalu

Gerbang Akademi Militer Magelang (Dok.akmil.ac.id)
Pembekalan Menteri di Akmil: Prabowo Harapkan Heroisme, Budi Arie Tidur di Tenda, Christina Aryani Takut Push Up

Presiden Prabowo berharap pembekalan di Akmil Magelang membawa semangat heroisme pada para menteri, yang akan menginap di tenda 4 hari.


Eddy Hiariej Pernah Berurusan dengan Hukum, Prabowo Menunjuknya Jadi Wakil Menteri Hukum

1 jam lalu

Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM Eddy Hiariej saat menjadi saksi ahli dari Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada sidang perselisihan hasil Pilpres 2024 dengan pemohon Anies Baswedan- Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo- Mahfud MD di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis, 4 April 2024. Tim kuasa hukum Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menolak Eddy Hiariej menjadi saksi ahli.  TEMPO/Subekti
Eddy Hiariej Pernah Berurusan dengan Hukum, Prabowo Menunjuknya Jadi Wakil Menteri Hukum

Eddy Hiariej ditetapkan tersangka KPK atas dugaan suap dan gratifikasi, maju praperadilan dan bebas. Kini, Prabowo menunjuk jadi Wakil Menteri Hukum.


Prabowo Ungkap Alasan Gembleng Anggota Kabinetnya di Akmil Magelang

1 jam lalu

Presiden Prabowo Subianto memimpin sidang kabinet pertama di kantor presiden, kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, 23 Oktober 2024. TEMPO/Subekti
Prabowo Ungkap Alasan Gembleng Anggota Kabinetnya di Akmil Magelang

Presiden Prabowo Subianto mengungkap alasan menambah pembekalan bagi anggota Kabinet Merah Putih di akmil Magelang, Jawa Tengah.


Program Quick Win Prabowo-Gibran dengan Anggaran Rp 121 Triliun, Apakah Itu?

2 jam lalu

Presiden Prabowo Subianto saat akan pengucapan sumpah Sunarto sebagai Ketua Mahkamah Agung (MA) di Istana Negara, Jakarta, Selasa 22 Oktober 2024. TEMPO/Subekti.
Program Quick Win Prabowo-Gibran dengan Anggaran Rp 121 Triliun, Apakah Itu?

Prabowo akan luncurkan program quick win untuk 2025, dengan anggaran meningkat menjadi Rp 121 triliun, dari sebelumnya Rp 113 triliun. Program apa ini