TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani, menyatakan Muhammad Herindra memenuhi syarat untuk menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara atau BIN. Hal itu disampaikan Puan usai tim yang terdiri dari perwakilan fraksi melakukan uji kepatutan dan kelayakan terhadap Herindra.
"Hasil dari tim pertimbangan tersebut menyatakan Bapak Muhammad Herindra sebagai satu-satunya calon kepala BIN dinyatakan kami terima untuk bisa dilantik," kata Puan di kompleks gedung DPR, Rabu, 16 Oktober 2024.
Puan mengatakan setelah ini DPR akan mengesahkan hasil uji kelayakan tersebut dalam rapat paripurna dan berkirim surat kepada presiden. Namun demikian, Puan tidak bisa memastikan siapa yang akan meneken surat Keputusan Presiden pengangkatan Herindra sebagai Kepala BIN.
"Setelah ini saya atau pimpinan DPR berkirim surat kepada pemerintah bahwa nanti pelantikannya itu kapan kami akan serahkan kepada pemerintah," katanya.
Herindra merupakan Wakil Menteri Pertahanan sejak 23 Desember 2020. Dia dipastikan menjadi Kepala BIN menggantikan Budi Gunawan setelah Presiden Jokowi berkirim surat ke DPR. Surat bertarikh 10 Oktober tersebut berisi Permohonan Pertimbangan Pemberhentian Budi Gunawan dan Pengangkatan Herindra sebagai Kepala BIN.
Surat itu mengacu pada ketentuan Pasal 36 ayat 1 dan ayat 2 UU no. 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara. “Proses selanjutnya menjadi ranah dari DPR,” kata Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana melalui pesan singkat kepada Tempo pada Selasa, 15 Oktober 2024.
Pilihan Editor: DPR Kebut Porses Pengangkatan Kepala BIN Herindra Sebelum Presiden Jokowi Lengser