Kecakapan BG juga membuatnya dinobatkan sebagai jenderal termuda dan berprestasi di Polri. Oleh karena itu, dia dipercaya menjadi ajudan Megawati saat Ketua Umum PDIP itu menjadi Wakil Presiden 1999-2000 dan Presiden RI 2000-2004.
Sebelum menduduki jabatannya sebagai Kepala BIN, BG sempat berpolemik dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia pernah ditetapkan sebagai tersangka kasus suap dan gratifikasi pada 13 Januari 2015. KPK juga mencium adanya transaksi janggal yang dilakukan BG, sehingga kasus ini disebut sebagai kasus rekening gendut.
Akan tetapi, saat itu BG melakukan perlawanan dengan mengajukan praperadilan dan menang. Statusnya sebagai tersangka gugur dan kemudian kasusnya dilimpahkan ke kepolisian sebelum akhirnya dihentikan karena dinilai tak memiliki bukti yang cukup.
Masalah ini membuat BG gagal menjadi Kapolri pada 2015. Padahal, namanya sempat menjadi kandidat tunggal yang diajukan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Komisi III DPR RI. Akhirnya, posisi Kapolri diberikan kepada Badrodin Haiti, meskipun BG sudah menyelesaikan uji kelayakan dan kepatutan.
Megawati disebut sempat ngotot meminta Presiden Jokowi melantik BG sebagai Kapolri. Padahal, Jokowi berkukuh tidak akan memilih BG.
Saat itu Ketua Tim Sembilan, Syafii Maarif, mengatakan, Megawati ngotot karena merasa kenal baik dengan BG dan merasa dia mampu mengemban tugas sebagai Kepala Polri.
"Budi Gunawan itu ajudannya, sampai situ saja. Saya tidak mau mengatakan lebih," kata Syafii, seperti yang dikutip Majalah Tempo Edisi Senin, 2 Maret 2015.
Selain itu, sosok BG juga dikenal sebagai seorang yang dermawan. Dia disebut kerap membagikan rumah gratis kepada para sopir pribadinya dan uang kepada para karyawan rumah tangganya.
Hal itu pernah disampaikan oleh tetangganya, Indri, saat BG masih tinggal di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan. Fasilitas tersebut diberikan BG kepada para sopir yang telah lama bekerja dengannya.
"Biasanya, mereka dibelikan rumah di daerah Depok," ujar Indri kepada Tempo, Selasa, 13 Januari 2015. "Saya sering mendapat cerita dari sopir dan pembantunya," kata dia.
Setahun kemudian, nama BG kembali muncul sebagai calon pengganti Badrodin Haiti yang akan pensiun. Namun, Jokowi lebih memilih Tito Karnavian sebagai Kapolri baru dan memberikan BG jabatan sebagai Kepala BIN. Jabatan itu pun bertahan hingga saat ini. Kini BG diproyeksikan sebagai calon menteri Prabowo.
DANIEL A. FAJRI | ANDIKA DWI
Pilihan Editor: Hubungan Cak Imin dan Prabowo: Pernah Sekondan, Jadi Rival, Kini Gabung Lagi