TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1, Suswono, mengatakan program river way atau transportasi sungai yang mereka gagas nantinya tak hanya berdampak atasi kemecetan, namun juga terhadap perubahan budaya.
Suswono menjelaskan jselama ini tepi sungai di Jakarta selalu dijadikan halaman depan. Sedangkan aliran sungai dijadikan halaman belakang. Sehingga banyak masyarakat membuang sampah ke sungai.
“Itulah problem, makanya jadi nanti kaitan dengan river way itu pasti nanti akan berdampak juga pada perubahan budaya,” kata Suswono saat ditemui di Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin, 14 Oktober 2024.
Konsep river way, lanjut Suswono, membuat sungai menjadi halaman depan, sehingga ada sempadannya. “Nah nanti bisa mendisiplinkan juga,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Rujak Center for Urban Studies Elisa Sutanudjaja mempertanyakan kepentingan program water way. “Urgensinya water way itu apa? Upayanya enggak sebanding dengan usaha yang harus dilakukan oleh kita semua dan pemerintah,” katanya saat dihubungi Tempo melalui pesan WhatsApp pada Senin, 14 Oktober 2024.
Elisa juga mengatakan jika tujuan akhirnya untuk merevitalisasi sungai, maka hanya perlu mengubah tepi sungai menjadi ruang publik yang dapat diakses. “Untuk jooging, untuk taman, untuk jalan kaki,” jelas dia.
Selain itu menurut dia, upaya menghadirkan river way tidak sebanding dengan dampaknya. "PR transportasi massalnya Jakarta masih jauh lebih banyak tanpa perlu nambah-nambah bikin jenis moda air," kata Elisa.
Pilihan editor: Ketua DPD RI Sultan Najamudin Hadir di Kertanegara, Calon Menteri di Kabinet Prabowo?