Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengamat Politik Universitas Udayana: Postur Gemuk Kabinet Prabowo untuk Jaga Loyalitas Koalisi

image-gnews
Prabowo Subianto setelah menerima calon menteri di kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, 14 Oktober 2024. [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Prabowo Subianto setelah menerima calon menteri di kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, 14 Oktober 2024. [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan, kasak-kusuk soal postur kabinet Prabowo ramai diperbincangkan.

Presiden terpilih Prabowo Subianto berencana menambah jumlah kementerian hingga 46, seperti terungkap melalui dokumen berjudul Gambaran Nomenklatur Mitra AKD (Alat Kelengkapan Dewan) yang diterima Tempo.

Menanggapi rencana tersebut, Dosen Ilmu Politik dari Universitas Udayana (Unud), Denpasar, Efatha Filomeno Borromeu Duarte, pada Ahad, 13 Oktober 2024 mengungkapkan, distribusi kekuasaan ini merupakan upaya Prabowo untuk menjaga dan menjaring loyalitas.

Sebelumnya, sejumlah narasumber petinggi Koalisi Indonesia Maju (KIM) membenarkan kepada Tempo bahwa susunan kabinet Prabowo sekitar 46 menteri. Sementara Wakil Menteri atau Wamen akan mencakup lebih dari 50 hingga 58. Tak hanya itu, kabinet Prabowo akan memiliki 5 Menteri Koordinator dan akan diisi oleh ketua umum partai atau representasi partai. 

Menyoal gemuknya komposisi kabinet Prabowo, Efatha melalui pesan tertulis kepada Tempo, menyebut Prabowo berusaha merangkul semua musuh, ia juga menyoroti Prabowo yang sering menggunakan satu statement bahwa satu musuh terlalu banyak seribu teman terlalu sedikit.

“Apabila kita melihat quotes tersebut atau pandangan prabowo tersebut, itu berarti sejurus dengan apa yang dilakukan probowo hari ini yang ingin agar merangkul semua musuh yang ada, dan membangun bersama dan tentu ini dalam politik menciptakan stabilitas politik, harapannya begitu,” kata dia pada Ahad, 13 Oktober 2024, di Denpasar, Bali.

Prabowo, menurut Efatha, tengah berupaya meramu susunan kabinetnya untuk menjaga koalisi tetap solid dan menghindari guncangan-guncangan politik menjelang pelatikannya yang tinggal menghitung hari. “Maka kalau dalam kaca mata saya, bisa saja ini merupakan langkah yang harus Prabowo pilih bukan karena dia ingin, tapi karena dia harus,” terangnya.

“Karena dengan cara demikian, ini adalah bentuk pengerjaan tadi yang harus dibayar untuk menjaga koalisi tersebut tetap solid, ditambah saat ini masih dalam upaya dan proses memilih pemimpin kepala daerah, maka setiap langkah apapun yang bisa menciptakan gempa-gempa politik atau guncangan politik akan dihindari oleh Pak Prabowo,” imbuhnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, kata dia, penyusunan kabinet yang mencapai 46 kementerian ini merupakan upaya Prabowo mereteritorialiasi pemerintahannya untuk menciptakan sebuah kekuatan yang terpusat. “Ada teori bahwa, teritorialisasi terus pada saat mau menuju pemilu deteritorialisasi semuanya keluar, semuanya punya way political views-nya sendiri, jadi mereka memilih a,b, dan c terus yang terakhir mereka harus membangun kembali reteritorialisasi,” jelas dia.

“Jadi kalau memang langkah ini nanti merupakan upaya untuk mereteritorialisasi, menciptakan sesuatu kekuatan yang kuat dan terpusat di atas, maka langkah ini tentu tidak mengherankan,” tambah Efatha.

Lebih lanjut, besarnya KIM yang mengusung Prabowo-Gibran, membuat distribusi kekuasaan ini penting untuk menjaga dan menjaring loyalitas, kata Efatha, agar koalisi yang telah terbangun tetap dalam kondisi yang prima. Meskipun demikian, ia menekankan pentingnya keselarasan dalam kabinet nanti.

“Maka saya melihat harus ada upaya ya untuk membangun satu pemerintahan yang benar-benar bisa mencapai pemerintahan yang berfokus pada prioritas dan upaya efisiensi, kalau misalkan tidak ada keselarasan, maka ini akan dianggap sebagai praktek sesajen politik saja, bahwa harus ada-lah yang diberikan,” ujar dia. 

Adapun dia juga mewanti-wanti gemuknya komposisi kementerian ini tidak serta merta membuat kordinasi antar kementerian tidak tumpan tindih dan tidak maksimal.

“Harapan saya tidak terjadi hal yang sama dengan eranya presiden Joko Widodo, yang mana dari sekian menteri yang ada, yang ditunjuk juga tidak lepas dari menteri-menteri yang dipercayai saja oleh Pak Jokowi,” demikian Efatha ihwal kabinet Prabowo yang gemuk.

NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI | DANIEL A. FAJRI
Pilihan editor: Yang Dibahas Prabowo dan Jokowi dalam Pertemuan Berdekatan di Jakarta dan Solo 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tak Ada Calon Menteri dari PDIP yang Dipanggil Prabowo, Ini Kata Jubir dan Pengamat

4 menit lalu

Prabowo Subianto setelah menerima calon menteri di kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, 14 Oktober 2024. [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Tak Ada Calon Menteri dari PDIP yang Dipanggil Prabowo, Ini Kata Jubir dan Pengamat

Prabowo memanggil para calon menteri yang akan mengisi kabinetnya ke kediamannya Senin kemarin. Tapi, tak ada kader PDIP yang datang.


Rekam Jejak Abdul Mu'ti, Sekum PP Muhammadiyah yang Bakal Jadi Menteri Pendidikan Dasar

39 menit lalu

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti tiba di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta, Senin, 14 Oktober 2024. Presiden Terpilih Prabowo Subianto memanggil sejumlah tokoh yang bakal menjadi calon Menteri/Kepala Lembaga negara untuk pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. TEMPO/M Taufan Rengganis
Rekam Jejak Abdul Mu'ti, Sekum PP Muhammadiyah yang Bakal Jadi Menteri Pendidikan Dasar

Sekum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti diperkirakan akan menempati pos Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah di Kabinet Prabowo.


Profil Veronica Tan, Mantan Istri Ahok yang Bakal Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

1 jam lalu

Mantan istri Basuki Tjahaja Purnama, Veronica Tan tiba di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin, 14 Oktober 2024. Presiden Terpilih Prabowo Subianto memanggil sejumlah tokoh yang diyakini bakal menjadi calon menteri/kepala lembaga negara untuk pemerintahan baru ke depan. ANTARA/Aprillio Akbar
Profil Veronica Tan, Mantan Istri Ahok yang Bakal Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

Veronica Tan ikut dipanggil ke kediaman Prabowo Subianto, Senin kemarin. Mantan istri Ahok itu disebut-sebut bakal jadi Menteri PPA.


Kata Meutya Hafid soal Kursi Menteri: Masih Berkaitan dengan Komisi I

1 jam lalu

Politikus Partai Golkar Meutya Hafid menyapa wartawan setibanya di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin, 14 Oktober 2024. Presiden Terpilih Prabowo Subianto memanggil sejumlah tokoh yang diyakini bakal menjadi calon menteri/kepala lembaga negara untuk pemerintahan baru ke depan. ANTARA/Aprillio Akbar
Kata Meutya Hafid soal Kursi Menteri: Masih Berkaitan dengan Komisi I

Politikus Parta Golkar Meutya Hafid mengonfirmasi akan menjabat sebagai menteri di kabinet Prabowo-Gibran.


Setelah Dapat Izin Tambang, NU dan Muhammadiyah Dapat Jatah Menteri di Kabinet Prabowo

2 jam lalu

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti tiba di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta, Senin, 14 Oktober 2024. Presiden Terpilih Prabowo Subianto memanggil sejumlah tokoh yang bakal menjadi calon Menteri/Kepala Lembaga negara untuk pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. TEMPO/M Taufan Rengganis
Setelah Dapat Izin Tambang, NU dan Muhammadiyah Dapat Jatah Menteri di Kabinet Prabowo

Presiden terpilih Prabowo Subianto memanggil 49 nama calon menteri, terlihat beberapa di antaranya merupakan petinggi NU dan Muhammadiyah.


Calon Menteri Kabinet Prabowo Akan Ikuti Pembekalan di Hambalang 16 Oktober

2 jam lalu

Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, saat memberikan keterangan soal pembekalan calon menteri kabinet Prabowo-Gibran di rumah Prabowo, Jalan Kartanegara Nomor 4, Jakarta Selatan, Senin malam, 14 Oktober 2024. Dasco mengatakan kegiatan pembekalan tersebut akan berlangsung pada Rabu, 16 Oktober. TEMPO/Nandito Putra.
Calon Menteri Kabinet Prabowo Akan Ikuti Pembekalan di Hambalang 16 Oktober

Acara pembekalan para calon menteri di kediaman Prabowo di Hambalang pada 16 Oktober


Daftar 49 Calon Menteri yang Dipanggil Prabowo ke Kertanegara

3 jam lalu

Daftar Lengkap Calon Menteri di Kabinet Prabowo, 49 Nama Datangi Kertanegara
Daftar 49 Calon Menteri yang Dipanggil Prabowo ke Kertanegara

Presiden terpilih Prabowo Subianto memanggil 49 nama untuk datang ke kediamannya di Jalan Kertanegara Nomor 4, pada Senin, 14 Oktober 2024.


Yang Dibahas Prabowo dan Jokowi dalam Pertemuan Berdekatan di Jakarta dan Solo

4 jam lalu

Presiden terpilih, Prabowo Subianto melambaikan tangan kepada sejumlah wartawan seusai menemui Presiden Jokowi di kediaman Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Minggu, 13 Oktober 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Yang Dibahas Prabowo dan Jokowi dalam Pertemuan Berdekatan di Jakarta dan Solo

Diketahui Prabowo dan Gibran akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden pada Ahad, 20 Oktober 2024.


Besok, Prabowo Beri Pembekalan Calon Menteri di Hambalang

4 jam lalu

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Fadli Zon usai menemui Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta, Senin, 14 Oktober 2024. Presiden Terpilih Prabowo Subianto memanggil sejumlah tokoh yang bakal menjadi calon Menteri/Kepala Lembaga negara untuk pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. TEMPO/M Taufan Rengganis
Besok, Prabowo Beri Pembekalan Calon Menteri di Hambalang

Dasco mengatakan Prabowo akan memberi pembekalan kepada calon menteri, wakil menteri, dan kepala badan pada Rabu, 16 Oktober 2024.


Temui Prabowo, Supratman Sebut Tidak Ada Bahasan Soal Pemecahan Kemenkumham

6 jam lalu

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Supratman Andi Agtas dalam konferensi pers terkait naturalisasi di Gedung Kementerian Hukum dan HAM, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis 19 September 2024.Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Supratman Andi Agtas menyatakan bahwa Kementerian Hukum dan HAM turut berkontribusi dalam upaya meloloskan tim nasional Indonesia ke Piala Dunia 2026 melalui naturalisasi. TEMPO/Ilham Balindra
Temui Prabowo, Supratman Sebut Tidak Ada Bahasan Soal Pemecahan Kemenkumham

Menkumham Supratman Andi Agtas, menyebut tidak ada bahasan soal pemecahan kementerian yang saat ini tengah dipimpinnya saat bertemu Prabowo.