TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga Presiden Joko Widodo atau Jokowi sempat menuai sorotan dalam beberapa waktu terakhir. Menjelang Jokowi purnatugas pada 20 Oktober mendatang, Keluarga Solo-sebutan trah Jokowi, tersandung dugaan berbagai kasus. Namun, terkini kabar kasus-kasus tersebut seakan perlahan mengendap.
Anak bungsu Jokowi, yang juga Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep diduga terlibat gratifikasi jet pribadi. Gibran Rakabuming Raka, putra sulungnya yang merupakan Wakil Presiden terpilih, dituding sebagai pemilik akun kontoversial Fufufafa. Pun putri tengah dan menantu Jokowi, Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution, dibayang-bayangi kasus Blok Medan.
Lantas seperti apa kabar terbaru kasus-kasus yang melibatkan trah Jokowi ini?
1. Kabar terkini kasus dugaan gratifikasi jet pribadi Kaesang
Kaesang menuai sorotan setelah beredar video dirinya dan istri, Erina Gudono, pelesir ke Amerika Serikat menggunakan jet pribadi jenis Gulfstream G650 nomor penerbangan N588SE. Anak dan menantu Jokowi ini dikecam lantaran menggunakan pesawat privat dengan biaya sewa fantastis, sekitar Rp 265,8 juta hingga Rp 308,8 juta per jam.
Polemik kian menyala setelah seorang warganet mengunggah potongan dokumen pemilik jet pribadi itu adalah Garena Online (Private) Ltd, unit usaha SEA Group, yang juga menaungi Shopee. Garena dan Shopee diketahui bekerja sama dengan Pemerintah Kota Solo, yang dipimpin Gibran, membuka Hub di Solo Technopark pada Desember 2021 lalu.
Jet pribadi yang digunakan Kaesang itu diduga difasilitasi oleh Gang Ye, taipan sekaligus petinggi perusahaan SEA Limited. Sinyalir ihwal Ketua Umum PSI itu menerima gratifikasi pun menguar liar. Apalagi, seorang sumber Tempo di Shopee Indonesia, yang keberatan namanya disebut, mengakui bahwa dalam tiga tahun belakang SEA Group dekat dengan keluarga Jokowi.
Oihak Koordinator Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman dan Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun kemudian melaporkan Kaesang ke Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK atas dugaan tindak pidana korupsi berupa penerimaan gratifikasi penggunaan fasilitas jet pribadi. Laporan dilayangkan pada 28 Agustus 2024 lalu.
Terkini, Ketua Sementara KPK Nawawi Pomolango menegaskan tak ada target tertentu bagi lembaga antirasuah itu untuk mengumumkan temuannya terkait dugaan gratifikasi berupa fasilitas pesawat jet pribadi yang diterima Kaesang. “Enggak ada target-target,” ujar Nawawi saat ditemui di Hotel Morrissey, Jakarta Pusat, Kamis, 10 Oktober 2024.
Nawawi menjelaskan hingga saat ini KPK belum memiliki temuan final terkait kasus putra Presiden Jokowi itu. Pihaknya hanya mengatakan laporan itu sedang diproses oleh Direktorat Layanan Pengaduan Masyarakat (PLPM) KPK.
Saat ini, kata Direktur Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Asep Guntur Rahayu, perkara dugaan gratifikasi Kaesang, yang menurut keterangan putra bungsu Jokowi itu hanya nebeng jet pribadi, masih ada di dua direktorat lembaga antirasuah.
Asep menyebut untuk dugaan gratifikasi tindak lanjutnya ada di Direktorat Pencegahan atau di Kedeputian Pencegahan. “Direktorat gratifikasi Kedeputian Pencegahan dan Monitoring,” katanya di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis, 26 September 2024 lalu.
Kemudian terkait laporannya ada di Direktorat Pelayanan Laporan dan Pengaduan Masyarakat (PLPM) atau di Kedeputian Informasi dan Data. Sehingga, saat ini perkara yang menjerat Kaesang tersebut belum sampai ke Deputi Penindakan.
Asep menjelaskan Deputi Penindakan itu Direktoratnya Penyelidikan, Penyidikan, Penumputan, dan Labuksi. Direktorat PLPN, kata dia, masih terus bekerja untuk urusan itu. Sebab itu, pihaknya belum dapat memastikan kapan hasil proses akan Direktorat PLPM ajukan.
“Jadi saat ini belum sampai ke sana. Update-nya nanti tunggu ya. Seperti itu,” katanya.
Di sisi lain, Nawawi membantah terkait adanya saling memerintah antara pimpinan KPK dan Deputi Pencegahan KPK soal kasus dugaan gratifikasi ini. Menurut Nawawi, para pimpinan KPK telah sepakat agar Direktorat PLPM KPK melanjutkan telaah kasus Kaesang.
“Yang kita sepakati waktu itu kita baru sementara meneruskan telaah yang dilakukan oleh pencegahan itu kita teruskan ke Direktorat PLPM yang kebetulan menangani pelaporan yang berhubungan dengan itu,” ujarnya.
Selanjutnya: Sorotan Akun Fufufafa yang Disebut Milik Gibran