TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kabinet pemerintahan yang lebih besar dibanding pada pemerintahan periode-periode terdahulu. Dia mengatakan kabinet gemuk itu diperlukan untuk membangun pemerintahan yang kuat.
“Terpaksa koalisinya besar. Nanti akan dibilang, ‘Wah kabinet Prabowo gemuk, banyak.’ Ya, negara kita besar, Bung!” kata dia saat menghadiri forum BNI Investor Daily Summit 2024, dipantau dari YouTube Investor Daily TV, dikutip pada Kamis, 10 Oktober 2024.
Prabowo menuturkan telah mengambil sikap untuk menjunjung tinggi persatuan dengan merangkul semua kekuatan, sehingga masing-masing pihak memiliki perwakilan dalam kabinetnya nanti. “Semua kelompok harus ada perwakilan, dari Indonesia timur, barat, tengah. Dari suku a, suku b,” ucapnya.
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI diduga telah menerima daftar nomenklatur kementerian kabinet Prabowo, yang isinya banyak kementerian yang dipecah menjadi kementerian baru. Dikutip dari Antara, terdapat dokumen perihal gambaran nomenklatur mitra Alat Kelengkapan Dewan (AKD) yang terdiri dari 13 komisi dan Badan Anggaran.
Namun Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal menuturkan hal tersebut masih dalam tahap finalisasi. “Tunggu, sabar dulu. Sabar dikit,” kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 10 Oktober 2024.
Andi Widjajanto Menilai Butuh 3 Tahun Kementerian Baru Operasional
Penasihat senior Laboratorium Indonesia 2045 (Lab 45) Andi Widjajanto memperkirakan kementerian baru, yang akan dibentuk oleh Prabowo Subianto, membutuhkan waktu setidaknya tiga tahun untuk dapat beroperasi penuh.
Andi, yang pernah terlibat dalam tim transisi periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi, menceritakan pengalamannya saat membantu Jokowi membentuk kementerian dan badan baru pada 2014.
“Kalau Pak Prabowo beruntung dikawal oleh Menteri PANRB (Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi) yang jago, itu luar biasa prosesnya selesai 3 tahun, apalagi kalau kementeriannya dimulai dari nol,” kata Andi dalam pidato penutup seminar Lab 45 di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Selasa, 8 Oktober 2024.
Mantan Sekretaris Kabinet (Seskab) itu lantas menceritakan saat membantu Jokowi membentuk Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Kantor Staf Presiden (KSP), dan Kementerian Koordinator Maritim, serta mengubah Lembaga Sandi Negara menjadi Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), di mana prosesnya membutuhkan waktu rata-rata sembilan bulan.
“Tiga tahun untuk Bekraf bekerja operasional normal,” kata Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) periode Februari 2022-Oktober 2023 itu.