TEMPO Interaktif, Makassar - Rahmat Saputra (17 tahun), siswa kelas 3 SMA 12 Antang, terpaksa harus dirawat di rumah sakit setelah dipukul oleh guru olah raganya, Rahyuddin.
Rahmat terlihat lemas terbaring dengan infus di tangan kirinya di kamar 2 Ruang Kenari Rumah Sakit Bhayangkara, Jumat (14/8) sore. "Saya tidak tahu salah apa, tiba-tiba saja ditinju perut dan ditendang pantat. Saat itu ulu hati saya langsung sakit dan terasa oleng," katanya.
Menurut Rahmat, sang guru memang sering memukul tanpa alasan yang jelas, seperti yang terjadi padanya saat jam olah raga sekitar pukul 09.30 WITA. Saat itu, karena belum absen, dia memilih duduk. Itu pun setelah berlari keliling lapangan dua kali putaran.
Selain Rahmat, seorang temannya, Asrianil, juga tidak luput dari kekalapan sang guru. Dia menerima tendangan dari belakang.
Soal kebiasaan memukul guru olah raga ini juga diungkapkan oleh Anugrah Saputra (17 tahun), saudara kembar Rahmat, yang pernah sekolah di SMA 12 Antang setahun. Anugrah minta pindah ke SMA Negeri 13 karena perilaku gurunya yang suka memukul meski hanya telat sedikit.
"Guru yang lain tidak suka memukul, cuma dia yang main tangan dan kaki," kata Anugrah.
Rahyuddin yang dihubungi melalui telepon mengakui perbuatannya yang telah memukul muridnya tersebut. "Saya tidak ada keinginan untuk menyakiti, tetapi anak ini telat dan membangkang, tidak menuruti instruksi," katanya.
Ayah korban, Brigadir Satu Abdul Rahman (47 tahun), mengaku keberatan dan mengecam perilaku guru yang suka memukul siswanya itu. "Sebagai orang tua saya tidak senang kalau guru pukul anak saya, harusnya ada hukuman lain, jangan main pukul," katanya.
Rahman mengaku menerima kabar anaknya dipukul dari istrinya Singara (45) yang bekerja sebagai Kepala Sekolah SDN Borong. Itu pun setelah mendapat kabar dari tante Rahmat agar anaknya tersebut dijemput karena sudah tidak bisa mengendarai motor.
Dengan keluhan sakit di perut, ulu hati, bahu, dan pinggul akibat penganiayaan menggunakan tangan dan kaki, orang tua korban melaporkan tindak penganiayaan ini ke Mapolresta Makassar Timur. Polisi meminta Visum Et Repertum di Rumah Sakit Bhayangkara.
IRMAWATI