TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak atau Khofifah-Emil bersilaturahmi dengan para ulama Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dan PW Muhammadiyah Jatim di Surabaya pada Selasa, 2 Oktober 2024.
Dalam pertemuan dengan NU, kedatangan keduanya disambut terbuka oleh Ketua PWNU Jatim KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin kemudian Rois Syuriah PWNU Jatim KH Anwar Iskandari serta Wakil Rois Syuriah KH Abdul Matin dan juga jajaran.
“Kami menyampaikan terima kasih bahwa kedatangan kami ke sini diterima dengan sangat baik. Ini adalah silaturahim antarkeluarga besar NU. Kami sebetulnya hampir tidak membahas persoalan politik, diskusi kami sangat dalam, panjang dan gayeng, justru ketika membahas soal pendidikan kita,” ujar Khofifah.
Perihal pendidikan itu khususnya terkait dengan upaya menyiapkan santri dan lembaga pendidikan generasi Jatim yang lebih.
Para ulama dan guru besar yang hadir dalam pertemuan itu memberikan banyak masukan bagaimana menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
“Jadi sebetulnya ini saya dan Mas Emil sedang belanja masalah untuk hal-hal yang bisa dilakukan sesuai kewenangan pemprov dan hal-hal strategis yang bisa kita upayakan dengan kolaborasi dan sinergi lintas lembaga baik dalam maupun negeri,” tutur Khofifah.
Cagub petahana ini kemudian menyebutkan salah satu lembaga yang sekarang sedang disiapkan adalah program magang bagi siswa SMK otomotif ke Jepang. Dan banyak program program lain yang juga dibahas untuk peningkatan kualitas SDM Jatim.
“Yang jelas masukan yang kami terima dari diskusi ini akan kami rumuskan untuk ke depan kita ikhtiarkan bagaimana generasi Jatim menjadi generasi emas berkualitas,” ucapnya.
Adapun Gus Kikin menuturkan diterimanya silaturahmi Khofifah-Emil ini bukan karena momen politik saja, tapi karena hubungan pasangan tersebut adalah hubungan keluarga besar NU.
“Jadi kita selalu dekat dengan Bu Khofifah karena memang keluarga besar NU. Tadi kita sudah bicara banyak mengenai permasalahan-permasalahan pendidikan, permasalahan yang ada di NU, kita tidak masuk ke sana (politik) pembicaraannya,” ujarnya.
Pihaknya sudah sejak lama kerap berdiskusi membicarakan permasalahan-permasalahan bersama karena memang satu keluarga besar. PWNU Jatim turut menanggapi banyak kader NU yang maju dalam kontestasi politik. Dia menegaskan posisi NU adalah menyeimbangkan semua itu.
“Jadi ya di daerah-daerah, kabupaten memang banyak kader NU menjadi kontestan. Nah tugas NU adalah bagaimana menjaga harmoni semuanya supaya tenang, guyub rukun, itu tugas utama NU. Kita tetap jaga ukhuwah, jaga semuanya biar harmoni,” ujar Gus Kikin.
Selanjutnya, Khofifah-Emil bersilaturahmi dengan PW Muhammadiyah Jatim…