INFO NASIONAL - Penjabat (Pj) Kota Padang, Andree Algamar, dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padang, Muharlion, mendapat penghargaan Nirwasita Tantra 2023 untuk kategori Kota Besar dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, menyerahkan piala dan piagam Nirwasita Tantra kepada mereka dalam acara Penganugerahan Penghargaan Green Leadership Nirwasita Tantra 2023 di Gedung Manggala Wana Bakti, Jakarta, 18 September 2024.
Siti Nurbaya memberikan pujian kepada pemerintah kota dan DPRD kota yang menerima penghargaan ini secara bersama. Sebab, pejabat legislatif (parlemen) dan eksekutif (pemerintah kota) merupakan jembatan bagi rakyat. “Kalau dua sudah klop maka yang terbaik. Karena itu, saya beri penghargaan yang sangat tinggi kepada kepala daerah dan DPRD bisa menang sama-sama. Itu keren banget,” ujarnya.
Sejatinya, kolaborasi eksekutif dan legislatif ini sejalan dengan tujuan Nirwasita Tantra, yakni sebuah penghargaan yang diberikan kepada kepala daerah dan pimpinan DPRD atas kepemimpinannya yang berhasil merumuskan dan menerapkan kebijakan, maupun program kerja sesuai dengan prinsip metodologi pembangunan berkelanjutan guna memperbaiki kualitas lingkungan hidup didaerahnya.
Terlebih, Kota Padang juga menerima apresiasi serupa tahun lalu. Artinya, Pemerintah Kota Padang dan DPRD Kota Padang telah bersinergi membangun kota yang berwawasan lingkungan.
Pj. Wali Kota Padang Andree Algamar bersyukur dapat mempertahankan capaian ini. “Karena kita betul-betul concern dengan kelestarian lingkungan sesuai yang disampaikan oleh ibu Menteri bahwa lingkungan yang nyaman merupakan hak warga, hak masyarakat yang dijamin oleh UUD 45,” ujarnya.
Berangkat dari kesadaran tersebut, Andree menyebut jajarannya selalu bahu-membahu dengan DPRD. “Salah satunya dengan memastikan anggaran tetap sesuai dengan arah pembangunan. Kami berupaya memastikan pembangunan di Kota Padang tetap memperhatikan lingkungan, tidak asal membangun dan merusak lingkungan,” kata dia.
Guna memastikan arah pembangunan yang berwawasan lingkungan, Andree mencetuskan slogan ‘Green Economy and Blue Economy’. Antara lain dengan mendorong penggunaan kendaraan listrik, pemilahan sampah dari rumah tangga, hingga mengedukasi siswa sekolah.
“Kami melibatkan generasi muda, membuat duta lingkungan. Sekolah Itu menjadi perhatian kita agar pembangunan berwawasan lingkungan ini sustainable, berkelanjutan,” ucap Andree.
Salah satu terobosan yang disiapkan Pemkot Padang saat ini adalah pembangunan teknologi pengolahan sampah anorganik: Refuse derived fuel atau RDF. “Tahun ini insyaAllah kita bangun,” katanya.
Keberadaan RDF, Andree melanjutkan, sebagai bukti perhatian penuh Pemkot Padang bersama DPRD Kota Padang terhadap tata kelola sampah dari hulu hingga hilir. Masyarakat pun dilibatkan untuk berpartisipasi melalui pembentukan bank sampah hingga peternakan maggot.
“Saya sangat terima kasih pada warga Kota Padang ternyata betul-betul perhatian dengan lingkungan. Bahkan terkadang kami menerima kritik melalui media sosial. Bagi kami, kritik itu penting agar kami bisa berbenah, lebih perhatian, dan melakukan perubahan.”
Ketua DPRD Kota Padang, Muharlion, menyatakan sangat mendukung rencana Pemkot Padang membangun RDF. “Sebab, sampah di Kota Padang lebih dari 60 ribu ton per hari, jadi perlu ada solusi, jangan menumpuk di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) saja,”
Selain pembangunan RDF, ia juga mendorong Pemkot Padang menggiatkan pemilahan sampah dari rumah tangga. “Masyarakat perlu dilibatkan demi mewujudkan Kota Padang yang minim sampah,” kata Muharlion. (*)