Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sejumlah Kritik Faisal Basri Terhadap Pemerintahan Jokowi, dari Bansos Pilpres 2024 hingga Kenaikan PPN 12 Persen

image-gnews
Ekonom senior Faisal Basri, saat ditemui usai menghadiri forum Non-Bank Financial di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Jumat, 26 Juli 2024. TEMPO/Nandito Putra
Ekonom senior Faisal Basri, saat ditemui usai menghadiri forum Non-Bank Financial di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Jumat, 26 Juli 2024. TEMPO/Nandito Putra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Faisal Basri, seorang pengamat ekonomi dan politik serta pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), meninggal pada Kamis, 5 September 2024, pukul 03.50 WIB di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta. 

Ia dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) setelah mengalami kelelahan setelah kunjungan ke petani di Sumatera Utara dan memiliki riwayat penyakit diabetes. Kepergiannya merupakan kehilangan besar bagi dunia ekonomi dan politik Indonesia.

“Telah berpulang ke rahmatullah hari ini, Kamis, 5 September 2024, pukul 03.50 WIB di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta,” kata ekonom Indef Tauhid Ahmad melalui pesan singkatnya di Jakarta, Kamis. 5 September 2024.

Faisal Basri dikenal sebagai pengamat yang kritis terhadap berbagai kebijakan pemerintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Berikut beberapa kritik yang pernah disampaikan Faisal Basri kepada pemerintahan Jokowi.

1. Pembangunan Bukan Berapa Kilometer Jalan yang Dibangun

Dalam Diskusi Publik: Tanggapan Atas Debat Kelima Pilpres, ekonom senior itu mengkritik keras pemerintahan Presiden Jokowi. Menurut dia, tujuan pembangunan adalah untuk meningkatkan kualitas manusia, dan tak semata-mata dilihat dari pembangunan fisik.

“Pembangunan itu kan ujung-ujungnya adalah meningkatkan kualitas manusia, bukan berapa kilometer jalan yang dibangun, tapi manusianya itu berkualitas (atau) tidak,” ujar Faisal Basri dalam Diskusi Publik: Tanggapan Atas Debat Kelima Pilpres yang dipantau secara virtual di Jakarta, Senin, 5 Februari 2024.

Berdasarkan World Population Prospect yang dirilis oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), penduduk Indonesia memiliki angka harapan hidup sebesar 68,25 tahun pada 2022. Jika dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara, Indonesia berada di peringkat kedua terbawah, hanya sedikit lebih tinggi dari Myanmar yang memiliki angka 67,26 tahun.

Faisal Basri menjelaskan bahwa salah satu indikator peningkatan kualitas manusia adalah meningkatnya tingkat harapan hidup. Namun, menurutnya, hal ini tidak terwujud selama pemerintahan Presiden Jokowi.

2. Persoalan Bansos yang Digelontorkan pada Awal Tahun 2024

Di tempat diskusi yang sama, ekonom senior Universitas Indonesia itu mempersoalkan bantuan sosial (bansos) yang belum dijadikan mekanisme terpadu di dalam pengelolaan ekonomi menjadi jaring pengaman sosial (social safety net).

Pemerintah telah mengalokasikan anggaran perlindungan sosial sebesar Rp 496,8 triliun pada tahun ini, yang hampir setara dengan anggaran pada masa pandemi Covid-19 tahun 2020 senilai Rp 498 triliun.

Faisal Basri menyatakan bahwa anggaran perlindungan sosial tahun 2024 melampaui alokasi pada tahun-tahun sebelumnya, yakni Rp 468,2 triliun pada 2021, Rp 460,6 triliun pada 2022, dan Rp 443,5 triliun pada 2023. Namun, peningkatan anggaran tersebut tidak terbukti meningkatkan angka harapan hidup di Indonesia. Hal ini, menurutnya, disebabkan oleh bansos yang belum dijadikan sebagai mekanisme terpadu dalam pengelolaan ekonomi, sehingga angka harapan hidup di Tanah Air masih tergolong rendah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Bansos itu tidak temporer, (bukan hanya saat) pemilu saja,” ujar Faisal Basri.

3. Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres

Ekonom senior Universitas Indonesia, Faisal Basri, menanggapi kesaksian empat menteri kabinet Presiden Jokowi dalam sidang sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi. Faisal mengkritik tiga menteri, yaitu Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator PMK Muhadjir Effendi, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani, karena menurutnya mereka hanya membacakan pidato kenegaraan dalam sidang. 

Ia memuji satu menteri, yaitu Tri Rismaharini (Bu Risma), yang dianggap tidak sekadar membaca.“Karena dia menyampaikan apa adanya,” ujarnya. Tidak hanya itu, Faisal menilai tiga menteri tersebut hanya memaparkan betapa baiknya pemerintahan dalam memberikan bantuan sosial, yang menurutnya merupakan tugas dasar pemerintah.

4. Perihal Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

Dalam diskusi Indef bertajuk Kemerdekaan dan Moral Politik Pemimpin Bangsa, Faisal Basri mengkritik rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen per 1 Januari 2025. 

Menurutnya, kebijakan ini hanya akan merugikan rakyat kecil, sementara tambahan pendapatan negara dari kenaikan PPN tersebut diperkirakan tidak akan mencapai Rp 100 triliun. Faisal Basri menyarankan agar pemerintah menerapkan pajak ekspor batu bara, yang menurutnya bisa menghasilkan pendapatan negara hingga Rp 200 triliun, jauh lebih besar dibanding kenaikan PPN.

5. Kebijakan Kartu yang Diberikan Pemerintah

Faisal Basri mempertanyakan kebijakan pemerintah di era Presiden Joko Widodo yang memberikan banyak kartu bantuan kepada masyarakat. Kritik tersebut disampaikan saat ia berbincang dengan mantan Ketua KPK Abraham Samad melalui channel YouTube Abraham Samad Speak Up.  

“Sekarang yang namanya dompet orang miskin itu tebal. Bukan tebal karena uangnya, tebal karena banyak kartunya,” ujar Faisal Basri dikutip Jumat, 5 Januari 2024.

Faisal Basri menuturkan, tidak ada negara lain yang mempraktikkan langkah yang sama dengan Indonesia. “Ini apa-apaan, di dunia ini enggak ada yang begini,” tuturnya.

Faisal Basri mengungkapkan bahwa Kartu Sehat yang ia miliki sebenarnya adalah kartu BPJS Kesehatan. Ia mengkritik bahwa kartu tersebut diklaim sebagai karya Presiden Jokowi, padahal BPJS Kesehatan sudah menjadi kewajiban berdasarkan undang-undang. Menurutnya, penamaan Kartu Sehat di era Jokowi seolah-olah memberikan kesan program baru, meskipun sebenarnya BPJS Kesehatan sudah ada sebelumnya.

MYESHA FATINA RACHMAN  I RADEN PUTRI A G I ISTIQOMATUL HAYATI I RR ARIYANI YAKTI I DESTY LUTHFIANI

Pilihan Editor: Faisal Basri Salah Seorang Pendiri INDEF, Berikut Profil Institute for Development of Economics and Finance

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Apakah "Nebeng" Bisa Loloskan Kaesang Dari Dugaan Gratifikasi Penggunaan Private Jet?

7 jam lalu

Kolase foto yang menunjukkan momen Kaesang Pangarep dan Erina Gudono turun dari jet pribadi dan langsung berjalan menuju mobil yang telah menunggu di apron bandara. Sumber: Twitter
Apakah "Nebeng" Bisa Loloskan Kaesang Dari Dugaan Gratifikasi Penggunaan Private Jet?

"Jadinya numpang teman, kalau bahasa bekennya nebeng" kata Kaesang pada Media, Senin, 17 September 2024, terkait perjalanannya dengan pesawat jet.


KPK Sebut Kaesang Naik Jet Pribadi Nebeng Y, Siapa Dia?

8 jam lalu

Kaesang Pangarep, dari dalam mobil yang ditumpanginya di gedung ACLC Komisi Pemberantasan korupsi, Jakarta, Selasa, 17 September 2024. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Sebut Kaesang Naik Jet Pribadi Nebeng Y, Siapa Dia?

Kepada KPK, Kaesang mengaku bisa ke Amerika Serikati naik private jet karena nebeng temannya yang ia sebut berinisial Y.


Kisruh Kadin: Jokowi Sebut Bola Panas, Pakar Nilai Sarat Kepentingan Politik

10 jam lalu

Presiden Jokowi. Humas Setkab - HIM
Kisruh Kadin: Jokowi Sebut Bola Panas, Pakar Nilai Sarat Kepentingan Politik

Presiden Jokowi akhirnya angkat bicara soal kekisruhan di Kadin dan minta bola panas dualisme kepemimpinan tidak disorongkan padanya


KPK Sebut Estimasi Biaya Kaesang dan Istri Naik Private Jet Habiskan Rp 90 Juta per Orang

10 jam lalu

Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan memberikan keterangan kepada awak media terkait pemeriksaan LHKPN sejumlah pejabat daerah oleh tim Direktorat PP LHKPN, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 23 Mei 2023. KPK akan segera menerjunkan tim ke Pangkalpinang untuk mendalami asal usul kepemilikan aset milik Wali Kota Pangkalpinang, Mauli Akil, setelah menjalani proses pemeriksaan permintaan klarifikasi LHKPN pada 2020 tercatat sebesar Rp11.401.119.603. Hasil klarifikasi KPK mengungkap sejumlah temuan aset perkebunan sawit, ruko dan rumah indekost yang dimiliki Mauli Akil. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Sebut Estimasi Biaya Kaesang dan Istri Naik Private Jet Habiskan Rp 90 Juta per Orang

Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan mengatakan bahwa diperkirakan biaya yang dihabiskan Kaesang bersama sang istri dan 2 orang lainnya masing-masing 90 juta, disesuaikan dengan biaya pesawat business class.


Alasan Akademisi Sebut Munaslub Kadin Sarat Kepentingan Politik

10 jam lalu

Anindya Bakrie terpilih sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Kadin 2024. Tempo/Oyuk Ivani Siagian
Alasan Akademisi Sebut Munaslub Kadin Sarat Kepentingan Politik

Asrinaldi mengatakan publik mengetahui Munaslub Kadin ada kaitannya dengan proses politik.


Pernyataan Lengkap Kaesang Soal Jet Pribadi yang Ditumpanginya ke AS

11 jam lalu

Kaesang Pangarep (kiri) memberikan klarifikasi di gedung ACLC Komisi Pemberantasan korupsi, Jakarta, Selasa, 17 September 2024. Kaesang Pangarep yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia memberikan klarifikasi ke KPK terkait laporan pengaduan masyarakat yang tengah di proses oleh Direktorat Penerimaan Layanan Pengaduan Masyarakat KPK dalam dugaan penerimaan gratifikasi berupa fasilitas mewah pesawat jet pribadi jenis Gulfstream G650 dengan nomor penerbangan N588SE milik Garena Online (private) Limited, unit bisnis SEA  Group, dipergunakan melakukan perjalanan ke Amerika Serikat bersama istrinya Erina Gudono.TEMPO/Imam Sukamto
Pernyataan Lengkap Kaesang Soal Jet Pribadi yang Ditumpanginya ke AS

Mengaku menumpang teman, ini pernyataan lengkap Kaesang soal jet pribadi yang ditumpanginya ke AS.


Terkini Bisnis: Kronologi Ekspor Pasir Laut di Era Megawati dan Jokowi, Kadin Minta Menkumham Tolak Sahkan Pengurus Hasil Munaslub

11 jam lalu

Akademikus, pegiat lingkungan, serta para nelayan memprotes PP Nomor 26 Tahun 2023 karena membuka kembali keran ekspor pasir laut yang ditutup sejak 2003.
Terkini Bisnis: Kronologi Ekspor Pasir Laut di Era Megawati dan Jokowi, Kadin Minta Menkumham Tolak Sahkan Pengurus Hasil Munaslub

Kronologi penjualan pasir laut ke luar negeri yang dihentikan Presiden Megawati Soekarnoputri pada 2003 yang kini dibuka kembali oleh Presiden Jokowi.


Kaesang Lapor Dugaan Gratifikasi atas Nama Anak Jokowi

11 jam lalu

Kaesang Pangarep, dari dalam mobil yang ditumpanginya di gedung ACLC Komisi Pemberantasan korupsi, Jakarta, Selasa, 17 September 2024. TEMPO/Imam Sukamto
Kaesang Lapor Dugaan Gratifikasi atas Nama Anak Jokowi

Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan sebut Kaesang datang melapor sebagai dugaan gratifikasi atas penggunaan private jet atas nama anak penyelenggara negara


Jokowi Bantah Ekspor Pasir Laut, Sedimen Itu Berbeda hingga Kritik dari Aktivis Lingkungan

12 jam lalu

Ilustrasi pasir laut. Shutterstock
Jokowi Bantah Ekspor Pasir Laut, Sedimen Itu Berbeda hingga Kritik dari Aktivis Lingkungan

Jokowi membantah membuka ekspor pasir laut. Menurut dia, ekspor yang dibuka adalah sedimen laut


Jokowi Bakal Pulang ke Solo dan Ma'ruf Amin Kembali Jadi Kiai, Berapa Uang Pensiunnya?

12 jam lalu

Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin menghadiri Upacara Peringatan Ziarah Nasional untuk memperingati Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Jumat, 10 November 2023. Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Bakal Pulang ke Solo dan Ma'ruf Amin Kembali Jadi Kiai, Berapa Uang Pensiunnya?

Rincian pensiun yang bakal diterima Jokowi setelah pulang ke Solo dan Ma'ruf Amin usai kembali menjadi kiai.