TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Banten bersuka cita dengan keputusan pengurus pusat partainya yang akhirnya mengusung Airin Rachmi Diany sebagai calon gubernur di pemilihan kepala daerah Banten. Padahal Golkar awalnya sudah mendukung Andra Soni-Dimyati Natakusumah sebagai calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Banten.
Sekretaris Jenderal DPD Golkar Banten Bahrul Ulum mengatakan pengurus Golkar di Banten merasa bersyukur dengan keputusan pengurus pusat partainya yang memilih Airin. Mantan Wali Kota Tangerang Selatan itu mendapat rekomendasi dan formulir B1 KWK dari Golkar, hari ini. Forumir B1 KWK merupakan surat pernyataan dukungan kepada pasangan calon.
Bahrul mengatakan sejumlah pengurus DPD Golkar Banten ikut mendampingi Airin saat menerima formulir B1 KWK dari Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia di kantor DPP Golkar, hari ini. " Kami semua sangat bersyukur dengan restu DPP Golkar ini. Ini luar biasa," kata Bahrul, Selasa, 27 Agustus 2024.
Ia mengatakan, DPD Banten awalnya tidak menduga jika Airin akan mendapatkan rekomendasi dan diusung oleh Golkar di Banten. Dua hari sebelumnya, Golkar sudah memberikan rekomendasi ke pasangan Andra-Dimyati di Pilkada Banten.
Fakta itu yang membuat Airin menerima tawaran PDI Perjuangan untuk diusung sebagai calon gubernur di Pilkada Banten. PDIP mendeklarasikan dukungan kepada Airin-Ade Sumardi, dua hari lalu. Lalu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyerahkan rekomendasi partainya kepada Airin-Ade di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro Nomor 58, Jakarta Pusat, Senin kemarin.
Beberapa jam setelah dekralasi PDIP tersebut, kata Bahrul, Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia meminta pengurus Golkar Banten dan Airin untuk datang ke kantor pusat Golkar, di kawasan Slipi, Jakarta Barat, hari ini. "Semalam tiba-tiba dapat undangan langsung dari Pak Ketum untuk datang ke DPP, Selasa pagi. Dan ternyata penyerahan rekomendasi Airin untuk Pilgub Banten," ujar Bahrul.
Airin menempuh jalur berliku untuk kembali diusung Partai Golkar di Pilkada Banten. Awalnya Golkar sudah menyatakan akan mengusung Airin sebagai calon gubernur di Pilkada Banten. Tapi rencana Airin maju lewat Golkar tersebut tersumbat dengan koalisi partainya secara nasional.
Golkar bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM), koalisi pendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pemilihan Presiden 2024. Anggota KIM melanjutkan koalisi tersebut di Pilkada 2024, khususnya di sejumlah provinsi dengan jumlah pemilih cukup banyak.
Anggota partai politik di KIM lalu mendeklarasikan dukungan pasangan calon di sejumlah provinsi. Di Pilkada Banten, KIM mendukung Andra-Dimyati. Pasangan calon ini didukung delapan partai politik, setelah Golkar menarik dukungan. Delapan partai itu adalah Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Solidaritas Indonesia, dan Partai Pesatuan Pembangunan.
Komposisi dukungan partai tersebut membuat Andra-Dimyati kemungkinan akan menjadi calon tunggal di Pilkada Banten. Namun, putusan Mahkamah Konstitusi yang menurunkan ambang batas pencalonan membuat PDI Perjuangan memenuhi syarat mengusung sendiri pasangan calon tanpa perlu berkoalisi dengan partai lain. Putusan MK ini terbit pada Selasa pekan lalu.
PDIP lantas mengumumkan akan mendukung Airin-Ade Sumardi di Pilkada Banten. Beberapa partai politik non kursi di DPRD Banten ikut bergabung setelah putusan MK tersebut.
Pasangan calon Airin-Ade dan Andre-Dimyati akan mendaftar ke Komisi Pemilu Umum, Rabu besok. “Persyaratan sudah lengkap, (Rabu) besok kami mendaftar ke KPU," kata Bahrul Ulum.
Pilihan Editor : Peta Pilkada Setelah Putusan MK