INFO NASIONAL – Perum Bulog memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 dengan mengambil inspirasi dari para perempuan hebat yang terus berjuang di berbagai sektor, termasuk di dunia bisnis rantai pasok pangan yang cenderung masih didominasi oleh kaum pria. Para perempuan isnpirasi itu merupakan Srikandi-srikandi Bulog yang bekerja dan berdedikasi untuk negeri melalui perannya di Bulog.
Sonya Mamoriska Harahap, Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan, misalnya. Salah satu Srikandi Bulog ini rela pulang ke Indonesia setelah menamatkan pendidikan S2 di luar negeri dan memulai karier di Perum Bulog pada 1998. “Saya terinspirasi dengan pengabdian almarhum ayah saya sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil.”
Dia kemudian diterima di bagian pengadaan barang luar negeri hingga mengepalai bidang Informasi Teknologi (IT) sesuai dengan latar belakang pendidikan yang dia ambil. Tak hanya bekerja, Sonya juga mengorbankan waktunya untuk melanjutkan pendidikan S3 di Indonesia. “Akhirnya saya dipercaya untuk mengepalai direktorat transformasi dan hubungan kelembagaan,” ujar dia.
Dengan tekad yang kuat, Sonya meneruskan kariernya untuk berkontribusi pada perusahaan yang memiliki peran penting dalam ketahanan pangan nasional. Memiliki latar belakang yang solid dalam manajemen strategi dan pengalaman saat Perum Bulog bertransformasi dari Lembaga Pemerintah Non Departemen lalu menjadi Perum di bawah Kementerian BUMN, Sonya pun kemudian diberikan amanah untuk memimpin Perum Bulog dan melakukan transformasi kembali setelah 57 tahun berdiri.
Sonya mengatakan, pengalamannya bekerja di perusahan asing di Amerika Serikat saat menempuh pendidikan S1 membuatnya terpacu untuk lebih mendalami ilmu teknologi sampai ke jenjang pendidikan S2 ke Australia. “Berharap bisa membawa suatu perubahan teknologi di Indonesia,” kata dia.
Salah satu tantangan terbesarnya adalah memastikan bahwa walaupun Perum Bulog sudah berdiri lebih dari 50 tahun, tapi tetap bisa mengikuti dan menerapkan perkembangan teknologi sesuai kemajuan zaman.
Srikandi Bulog lainnya, Febby Novita yang menjabat sebagai Direktur Bisnis, bercerita bahwa dia telah bergabung di Perum Bulog sejak 27 tahun lalu. Meniti karier dari posisi staf, Febby berhasil menunjukkan kemampuannya hingga sampai pada posisi saat ini. Dia pun bangga selama bekerja di Perum Bulog dapat mengantarkan kebaikan melalui pembagian beras sampai ke pelosok daerah yang sulit terjangkau. “Ini adalah tugas mulia,” ujar Febby.
Febby Novita memiliki peran sentral dalam mengembangkan strategi unit bisnis komersial Perum Bulog yang berfokus pada diversifikasi dan inovasi. Melalui pendekatan yang kreatif dan berkesinambungan, Febby telah berhasil memposisikan Perum Bulog sebagai pemain kunci pada pangsa pasar beras premium dan memperluas jejaring ritel modern bernama Rumah Pangan Kita (RPK). Saat ini sudah 19.500 RPK hadir di berbagai provinsi di Indonesia.
Dalam kariernya di Perum Bulog, ia telah memperkenalkan berbagai produk komersial baru yang tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumen tetapi juga memperkuat citra Perum Bulog sebagai perusahaan yang inovatif. Tantangan utama dalam pekerjaannya adalah bagaimana menjaga relevansi produk Perum Bulog di tengah perubahan preferensi konsumen dan persaingan yang semakin ketat.
Salah satu inisiatif yang dipimpin oleh Febby adalah pengembangan produk-produk berbasis pangan lokal yang dikemas dengan cara yang menarik bagi konsumen modern. Dia melihat peluang besar dalam menggabungkan kearifan lokal dengan teknologi pengolahan modern untuk menciptakan produk yang tidak hanya digemari, tetapi juga memiliki nilai tambah bagi konsumen.
Sementara itu, terdapat juga lima Srikandi Bulog yang dipercaya sebagai Pimpinan Wilayah Perum Bulog di antaranya Elis Nurhayati, Pemimpin Wilayah Kantor Sumatera Selatan dan Bangka Belitung, Mersi indrayani, Pemimpin Wilayah Kantor Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, Ninik Setyowati, Pemimpin Wilayah Kantor Yogyakarta, Siti Mardati Saing, Pemimpin Wilayah Kantor Sulawesi Tenggara dan Sri Murniati, Pemimpin Wilayah Kantor Sumatera Barat. Mereka semua merupakan inspirasi bagi generasi muda perempuan, yang bercita-cita untuk mencapai kesuksesan dalam karier mereka tanpa mengenal stigma dan batas. (*)