INFO NASIONAL - Kota Bontang meraih penghargaan Pelaksana Program Kampung Iklim (Proklim) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Jakarta Convention Center, Jumat, 9 Agustus 2024.
Wali Kota Bontang Basri Rase menerima piagam tersebut dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya. "Hari ini kami dari beberapa daerah diberikan penghargaan dari KLHK selaku daerah yang komit melakukan pembinaan komunitas masyarakat yang pro lingkungan," kata Basri usai acara.
Basri menegaskan penghargaan ini bukan sebagai puncak pencapaian. Namun awal pemantik untuk pemerintah bersama masyarakat semakin menggalakkan kesadaran mencintai lingkungan.
Upaya dan komitmen Pemkot Bontang selama lima tahun kebelakang selalu dilihat pemerintah pusat. Terbukti, kota tersebut meraih penghargaan Proklim selama lima tahun berturut-turut.
Sebagai contoh, pada 2022 Kelurahan Guntung di Kecamatan Bontang mendapat apresiasi Proklim Utama. Prestasi tersebut bermula melalui kolaborasi Dinas Lingkungan Hidup Kota Bontang dengan PT. Kaltim Methanol Industri dalam program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) perusahaan.
Pada 2023, Basri Rase kembali bertemu Siti Nurbaya untuk menerima penghargaan serupa. Di tahun tersebut, ia bertekad menambah kawasan-kawasan di Kota Bontang untuk peduli lingkungan. Hasilnya terlihat di 2024 ini, Kota Bontang akhirnya naik lagi ke panggung untuk mendapat apresiasi.
“Kita sudah lima tahun berturut-turut mendapatkan anugerah Proklim dengan kelurahan yang berbeda. Tahun depan pasti kita ajukan lagi dengan daerah yang berbeda lagi, karena kita ingin semua kelurahan di Bontang menjadi percontohan,” ucapnya.
Semua upaya ini, kata Basri, sesuai harapannya untuk menjaga Kota Bontang tetap menjadi wilayah hijau dengan mengurangi pemakaian emisi. Semua itu akan melibatkan komunitas, para pelajar, sampai perusahaan di Kota Bontang
“Jadi, ini sebenarnya bukan hanya sekedar pembinaan, tetapi yang penting upaya kita terhadap lingkungan. Termasuk juga upaya agar masyarakat bisa teredukasi, khususnya melibatkan komunitas-komunitas yang pro lingkungan, supaya nantinya semua orang bisa cinta lingkungan, menjaga keberlangsungan dunia ini,” tuturnya.
Kesungguhan Basri membuat Bontang yang peduli lingkungan juga direalisasikan melalui pembentukan Forum Lingkungan Hidup. Dalam forum ini, pemerintah kota beserta stakeholder seperti perusahaan swasta, akademisi, dan lainnya, saling berbagai informasi.
Hasilnya terlihat dengan bertambahnya perusahaan-perusahaan swasta di Bontang yang meraih Proper Emas dari KLHK. “Setiap tahun bertambah. Dari dua, jadi empat, jadi lima, dan terakhir dapat tujuh,” ucapnya.
Sebagai kota penyanggah Ibu Kota Negara Nusantara atau IKN, Basri berharap Bontang dapat menjadi mitra istimewa terutama dalam merencanakan pembangunan di masa depan. “Semua harus berbasis lingkungan. Membangun apa saja harus begitu, karena itu semua jadi komitmen kita,” kata dia. (*)