TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menemui mantan pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab. Dalam persamuhan yang berlangsung pada Sabtu, 3 Agustus 2024 itu, Dasco hadir bersama Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman.
Dasco mengklaim mereka tak membicarakan politik saat bertemu Rizieq. “Saya di sana enggak bicara politik apa pun,” kata Dasco di kompleks parlemen Senayan, Jakarta pada Senin, 5 Agustus 2024.
Menurut Dasco, pertemuan itu merupakan acara silaturahmi antara dirinya, Habiburokhman, dan Rizieq. Dasco berujar persamuhan itu dilakukan mereka sebagai sesama anak bangsa.
Meski begitu, Dasco menyatakan ada kesamaan sikap yang mereka temukan dalam pertemuan tersebut. “Cuma kami mempunyai kesepahaman dengan visi yang sama untuk membangun Indonesia lebih maju ke depannya,” ujar Wakil Ketua DPR RI itu.
Pertemuan dengan Rizieq disebut diinisiasi oleh Dasco dan Habiburokhman. Pengacara Rizieq, Aziz Yanuar, mengatakan pertemuan itu berlangsung di kediaman Rizieq atau markas besar FPI, di wilayah Petamburan, Jakarta Pusat pada Sabtu, 3 Agustus 2024 pukul 16.00-17.30.
"Agenda silaturahmi. Kami menjamin tidak ada bahasan soal dukungan untuk pemilihan kepala daerah," kata Aziz kepada Tempo, Ahad, 4 Agustus 2024.
Aziz tak menampik ada pembahasan politik yang dilakukan Rizieq selama 90 menit dengan kedua orang dekat Prabowo Subianto tersebut. Salah satunya mengenai pembentukan kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran yang diminta Rizieq dibentuk secara meritokrasi.
"Habib meminta agar Abang Dasco dan Habiburokhman menyampaikan pesan kepada Pak Prabowo untuk memilih Menteri berdasarkan keahlian dan memiliki wibawa," ujar dia.
Rizieq, kata Aziz, juga bersedia untuk melanjutkan kerja sama dengan kedua petinggi Partai Gerindra itu. Akan tetapi, kerja sama yang dimaksud bukanlah kerjasama dalam mengerek daya elektoral di kontestasi pilkada yang akan dihelat pada November mendatang.
"Kerja sama yang dibahas lebih jauh, soal bangsa dan negara, bukan lagi soal pilkada," ucap dia.
Pilihan Editor: Istana Bantah Kahiyang dan Bobby Nasution Kelola Tambang