TEMPO.CO, Solo - Universitas Sebelas Maret atau UNS Solo menanggapi kedatangan petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke kampus pada Selasa, 30 Juli 2024. Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNS Ahmad Yunus mengatakan, kedatangan petugas KPK berhubungan dengan proses penerimaan mahasiswa baru di Fakultas Kedokteran (FK).
"KPK memonitor adanya proses penerimaan mahasiswa baru. Kajiannya ke sana. Dari mulai pendaftaran, soalnya seperti apa kayak gitu. Terutama, dari Fakultas Kedokteran ya," ujar Ahmad Yunus melalui sambungan telepon pada Selasa sore, 30 Juli 2024.
KPK melakukan inspeksi mendadak atau sidak ke dua perguruan tinggi di Jawa Tengah pada Selasa, 30 Juli 2024. Beredar kabar, salah satu perguruan tinggi itu adalah Universitas Sebelas Maret atau UNS Solo, Jawa Tengah.
Ahmad Yunus membantah saat ditanya apakah inspeksi mendadak tersebut berhubungan dengan adanya dugaan korupsi yang dilaporkan masyarakat ke KPK dan masalah dalam proses penerimaan mahasiswa baru. "Nggak sih. Kalau itu nggak ada. Jadi (KPK) memonitor proses penerimaan mahasiswa baru," ujar dia menegaskan.
Lebih lanjut Ahmad Yunus menjelaskan, beberapa hal yang ditanyakan KPK seputar proses penerimaan mahasiswa baru di UNS, terutama di Fakultas Kedokteran. Proses tersebut juga berhubungan dengan di antaranya daya tampung mahasiswa baru hingga uang kuliah tunggal (UKT) dan iuran pengembangan institusi (IPI). "Semua sudah dijelaskan," ujarnya.
Ahmad Yunus menuturkan, kedatangan petugas KPK di Fakultas Kedokteran UNS ditemui dirinya, Dekan, dan Wakil Dekan. Pertemuan berlangsung sekitar 1-2 jam. Dia menegaskan, dalam pertemuan dengan KPK, pihak kampus menjelaskan secara mendetail proses, jalur tes, kuota, proses tes, jumlah pendaftar dan berapa calon mahasiswa yang diterima. Kampus juga menjelaskan besaran UKT dan proses penentuan UKT.
Pilihan Editor:
Jokowi Batal Gelar Rapat Kabinet di IKN, Prabowo Sibuk Kunjungan Kerja di Eropa