TEMPO.CO, Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menonaktifkan dua anggotanya yang diduga terafiliasi dengan organisasi Yahudi. Penonaktifan kedua anggota MUI itu dilakukan karena organisasi Yahui itu diduga berkaitan dengan kunjungan lima kader Nahdlatul Ulama (NU) ke Isreal serta pertemuan mereka dengan Presiden Israel, Isaac Herzog.
"Saya sudah menonaktifkan pihak yang diduga memiliki keterkaitan dengan MUI," kata Muhammad Asrorun Ni'am Sholeh, Ketua MUI Bidang Fatwa, di sela kegiatan musyawarah sasional ke-10 Forum Zakat di Kota Padang, Sumatera Barat, Rabu, 17 Juli 2024.
Asrorun belum dapat membeberkan secara detail identitas kedua anggota MUI yang dinonaktifkan tersebut. Ia berasalan MUI Pusat masih menelusurinya.
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia periode 2014–2017 ini mengatakan keputusan untuk menonaktifkan kedua nama tersebut berkaitan dengan organisasi Yahudi yang diduga berhubungan dengan lima kader NU yang ke Israel. Kedua nama tersebut tidak ikut berangkat ke Israel bertemu dengan Presiden Isaac Herzog. Tapi keduanya tergabung dalam sebuah organisasi yang di dalamnya terafiliasi dengan Yahudi.
"Tahun kemarin dia melakukan kunjungan ke Dubes Israel di Singapura," kata Asrorun.
Ia mengatakan MUI bisa saja memberikan sanksi lanjutan jika keduanya terbukti melakukan kesalahan fatal. Karena itu, langkah penonaktifan ditujukan untuk menyelidiki lebih jauh terkait pertemuan lima kader NU dengan Presiden Israel.
"Nanti akan kami rapatkan lagi dan dia sudah dinonaktifkan. MUI tegas untuk itu," kata dia.
Asrorun mengatakan, pihak yang ikut bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog sudah memberikan klarifikasi dan menerima sanksi.
Kunjungan lima kader NU ke Israel pertama kali viral di media sosial, tiga hari lalu. Foto kunjungan mereka ke Israel pertama kali diunggah oleh Zainul Maarif di akun media sosial Instagramnya. Foto yang diunggah itu dilengkapi keterangan “berbincang langsung dengan presiden Israel”.
Zainul Maarif merupakan satu dari lima kader NU yang bertemu Presiden Israel Isaac Herzog pada awal Juli ini. Zainul merupakan dosen Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia). Empat kader NU lainnya adalah Sekretaris Umum Persatuan Pencak Silat NU Pagar Nusa, Munawir Aziz; dua orang anggota Pimpinan Pusat Fatayat NU, Nurul Barul Ulum dab Izza Anafisa Dania; serta Pengurus Wilayah NU Syukron Makmun.
Pilihan Editor : Gus Yahya Beberkan Lembaga yang Ajak Lima Kader NU ke Israel