Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Demo PKL Malioboro Berakhir Ricuh, Begini Aturan Relokasi PKL di Sekitar Kawasan Malioboro

image-gnews
Para PKL Malioboro menggelar aksi sembari berjualan di balik pagar Teras Malioboro 2 akibat penutupan pagar area itu oleh petugas UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya (PKCB) Kota Yogyakarta Sabtu petang (13/7). Penutupan itu dilakukan untuk mencegah para PKL kembali berjualan di selasar pedestrian Malioboro. Tempo/Pribadi Wicaksono
Para PKL Malioboro menggelar aksi sembari berjualan di balik pagar Teras Malioboro 2 akibat penutupan pagar area itu oleh petugas UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya (PKCB) Kota Yogyakarta Sabtu petang (13/7). Penutupan itu dilakukan untuk mencegah para PKL kembali berjualan di selasar pedestrian Malioboro. Tempo/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Demo berakhir ricuh dengan aksi saling dorong dan pukul antara pedagang kaki lima atay PKL Malioboro Kota Yogyakarta dengan petugas pecah pada Sabtu petang, 13 Juli 2024.

Kericuhan dipicu karena para PKL yang hendak membawa dagangannya ke selasar pedestrian Malioboro yang tengah ramai pengunjung malam itu, dihadang puluhan petugas Satpol PP dengan menutup akses pagar pembatas area lapak pedagang.

Dimulai dari aksi protes orasi, lalu berlanjut saling dorong hingga saling pukul antara PKL dan petugas yang dibawa Unit Pelaksana Tugas (UPT) Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya (PKCB) Kota Yogyakarta. Kericuhan mereda setelah dua pihak dilerai kepolisian.

Aturan Relokasi PKL di sekitar Malioboro

Rentetan bentrok antara PKL Malioboro dengan satuan keamanan setempat bermula dari kebijakan Pemerintah Provinsi Yogyakarta dalam Surat Edaran (SE) Gubernur Nomor 3/SE/1/2022 tentang Penataan Kawasan Khusus Pedestrian di Jalan Malioboro dan Jalan Margo Mulyo dan Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 13 Tahun 2022 tentang Pencabutan Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 37 Tahun 2010 tentang Penataan Pedagang Kaki Lima Kawasan Khusus Malioboro – A. Yani.

Kemudian, dilansir dari skripsi berjudul Analisis Kebijakan Relokasi Pedagang Kaki Lima di Kawasan Malioboro Yogyakarta (2023) disebutkan bahwa SE Gubernur disusul dengan SE Nomor 430/1.31/SE Disbud/2022 tentang Pelaksanaan Penataan Kawasan Khusus Pedestrian Jalan Malioboro dan Jalan Margo Mulyo.

Berdasarkan surat edaran tersebut maka pedagang kaki lima dilarang berjualan di atas trotoar kawasan Malioboro. Dengan adanya larangan tersebut, maka para pedagang kaki lima direlokasi ke eks gedung Bioskop Indra yang sekarang menjadi Teras Malioboro I dan eks kantor Dinas Pariwisata yang sekarang menjadi Teras Malioboro II. 

Terkait bentrok dengan Satpol PP pada aksi 13 Juli 2024, awalnya pedagang merasa terpuruk penghasilannya berjualan di Teras Malioboro 2 yang dinilai sepi, semakin cemas jika harus direlokasi ke Beskalan dan Ketandan yang lokasinya lebih jauh dari Jalan Malioboro itu.

Kemudian, pada Jumat 12 Juli, para pedagang membawa dagangannya ke selasar pedestrian yang jelas dilarang sejak 2022. Dagangan mereka langsung laris diserbu wisatawan yang berjalan-jalan di Malioboro.

Melihat respons positif wisatawan, aksi berjualan di selasar pedestrian coba diulangi lagi pada Sabtu, 13 Juli. Namun kali ini aksi protes pedagang ini dihadang petugas yang dibawa Unit Pelaksana Tugas (UPT) Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya (PKCB) Kota Yogyakarta. Petugas langsung menutup pagar Teras Malioboro 2 mulai pukul 18.00 sehingga pedagang tak bisa keluar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mereka pun menggelar demonstrasi memprotes penutupan pagar itu sembari menyerukan yel yel 'PKL Bersatu, Kembali ke Selasar'. "Kalian ke mana saat pertemuan kemarin? Kami hanya ingin bertemu Pemda DIY, bukan UPT," teriak pedagang saat dihadang pihak UPT PKCB Kota Yogyakarta.

Staf Divisi Advokasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta Muhammad Raka Ramadhan selaku kuasa hukum Paguyuban PKL Malioboro Tri Dharma menuturkan protes pedagang itu akumulasi kekecewaan terkait rencana relokasi pada 2025. "Sebenarnya aksi protes ini bermula dari pertemuan pedagang dengan Pemerintah dan DPRD DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) pada Jumat 5 Juli lalu," kata Raka ditemui di lokasi saat aksi berlangsung.

Dalam pertemuan itu, kata Raka, sebenarnya sudah disepakati sebuah komitmen politik antara ketiga pihak baik pedagang, DPRD dan pemerintah. Inti komitmen itu soal penundaan relokasi pada 2025 ke Kampung Beskalan dan Ketandan yang sebenarnya masih dalam ruas Jalan Malioboro namun lokasinya lebih masuk lagi ke dalam. Lokasinya tidak seperti Teras Malioboro yang berada persis di pinggir Jalan Malioboro.

Raka menuturkan, dalam rencana relokasi itu, pedagang sama sekali belum dilibatkan. Wacana itu tiba-tiba berembus. Pedagang justru mendapatkan informasi itu dari media sosial sehingga pedagang cemas dan berupaya meminta penjelasan.

Akhirnya, forum pertemuan itu menyepakati, dalam waktu satu pekan atau hingga 12 Juli, sudah ada kejelasan dari Pemerintah dan DPRD DIY soal mekanisme pelibatan pedagang berembug soal relokasi itu. "Tapi hingga satu minggu kemudian (sampai 12 Juli), dari Pemerintah dan DPRD DIY tidak kunjung memberi jawaban signifikan," kata Raka.

LBH Yogyakarta menilai pemerintah daerah seharusnya bersikap bijak dengan datang menemui pedagang. Mencari tahu apa yang jadi persoalan hingga nekat berjualan di selasar. "Namun pedagang justru diperlakukan represif dan dibenturkan dengan aparat keamanan yang berjaga," kata Raka. "Ini peristiwa yang sangat kami sayangkan karena di Malioboro yang katanya potret wisata Yogya namun pemerintah daerah gagal memanajemen konflik."

MICHELLE GABRIELA  | PRIBADI WICAKSONO

Pilihan Editor: Bentrok PKL Malioboro dan Satpol PP Buntut Relokasi, Berikut Kilas Balik Relokasi PKL Malioboro dan Kata Sultan HB X

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Malam di Malioboro Bakal Diwarnai Parade Marching Band, Catat Tanggalnya

18 menit lalu

Parade marching band Piala Raja 2024 di Yogyakarta. Dok.istimewa
Malam di Malioboro Bakal Diwarnai Parade Marching Band, Catat Tanggalnya

Satu agenda menarik yang sayang dilewatkan wisatawan yang gemar menyambangi Malioboro saat malam hari.


Branding Sumbu Filosofi, Yogya Gelar Kompetisi Ulik Keunikan Panggung Krapyak hingga Jalan Malioboro

9 jam lalu

Jalan Malioboro Yogyakarta. TEMPO/Mila Novita
Branding Sumbu Filosofi, Yogya Gelar Kompetisi Ulik Keunikan Panggung Krapyak hingga Jalan Malioboro

Nilai universal Sumbu Filosofi itu terwujud dalam beberapa bangunan di sepanjang axis yang melambangkan filosofi Jawa mengenai siklus kehidupan.


Walhi Pertanyakan Amdal Proyek Jalan di Gunungkidul yang Temukan Gua Bawah Tanah

16 jam lalu

Tangkapan layar rekaman video suasana di dalam gua bawah tanah yang ditemukan di kawasan proyek pembangunan jalan di Kecamatan Saptosari, Gunungkidul, DIY. ANTARA/HO-Instagram/@updatedisini
Walhi Pertanyakan Amdal Proyek Jalan di Gunungkidul yang Temukan Gua Bawah Tanah

Kabupaten Gunungkidul merupakan pegunungan karst dan gunung purba yang disinyalir banyak gua, bahkan sungai bawah tanah.


Wajah Baru Stasiun Yogyakarta setelah Beautifikasi

20 jam lalu

Stasiun Yogyakarta. TEMPO/Mila Novita
Wajah Baru Stasiun Yogyakarta setelah Beautifikasi

KAI melakukan upaya beautifikasi Stasiun Yogyakarta untuk melestarikan unsur heritage seperti penonjolan bangunan utama dan penggantian granit.


Teras Malioboro Yogyakarta Benahi Layanan dengan Pengawasan Harga hingga Sistem Pembayaran

22 jam lalu

Suasana di Teras Malioboro 1 Yogyakarta saat pagi hari. Tempo/Pribadi Wicaksono
Teras Malioboro Yogyakarta Benahi Layanan dengan Pengawasan Harga hingga Sistem Pembayaran

Ada tiga aspek yang menjadi perhatian pedagang di Teras Malioboro, yakni harga, bahasa, dan sistem pembayaran.


Event Seru Yogyakarta Akhir Oktober 2024, Ada Pesta Boneka hingga Festival Musik Energi Sampah

1 hari lalu

Seniman boneka asal Amerika Serikat, Tom Lee dengan karya tiga dimensinya akan turut memeriahkan gelaran Pesta  Boneka di Yogyakarta 23-27 Oktober 2024. Dok. Pesta Boneka
Event Seru Yogyakarta Akhir Oktober 2024, Ada Pesta Boneka hingga Festival Musik Energi Sampah

Wisatawan yang berencana menyambangi Yogyakarta akhir pekan ini, bakal hadir sederet event menarik yang sayang jika dilewatkan.


Gunung Merapi Diselimuti Hujan Lebat, Awan Panas Merapi Dua Kali Keluar Sore Ini

1 hari lalu

Luncuran guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Senin 5 Agustus 2024 malam. Menurut data BPPTKG periode pengamatan 5 Agustus 2024 pukul 00.00 - 24.00 WIB telah terjadi 55 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.700 meter ke arah barat daya dan menunjukkan suplai magma masih terus berlangsung sehingga dapat memicu terjadinya awan panas guguran dari Gunung Merapi yang berstatus siaga (level III). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Gunung Merapi Diselimuti Hujan Lebat, Awan Panas Merapi Dua Kali Keluar Sore Ini

Sering kali hujan lebat kawasan puncak Gunung Merapi itu diikuti aktivitas luncuran awan panas.


Festival Bregada Rakyat Yogyakarta 2024 Mulai Diikuti Kalangan Pelajar

2 hari lalu

Warga berkostum Bregada mengikuti kirab di kawasan Malioboro, Yogyakarta, Senin, 3 Januari 2021. Kirab yang diikuti paguyuban Bregada Rakyat DIY, Polri dan TNI tersebut memperingati peristiwa pemindahan Ibukota dari Jakarta ke Yogyakarta pada Januari 1946 silam. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Festival Bregada Rakyat Yogyakarta 2024 Mulai Diikuti Kalangan Pelajar

Bregada merupakan seni budaya diadaptasi dari prajurit Keraton Yogyakarta yang pada zaman dahulu bertugas melindungi dari serangan musuh.


Ganjar Baca Peluang Kemenangan Hasto Wardoyo di Tengah Basis Muhammadiyah Yogyakarta

5 hari lalu

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo. TEMPO/Oton
Ganjar Baca Peluang Kemenangan Hasto Wardoyo di Tengah Basis Muhammadiyah Yogyakarta

Yogyakarta dikenal memiliki basis massa besar dari kalangan Muhammadiyah. Bagaimana peluang Hasto Wardoyo di Pilkada Yogyakarta.


BMKG Wanti-wanti Gelombang Tinggi Oktober, Nelayan Gunungkidul Yogyakarta Libur Melaut

6 hari lalu

Ilustrasi gelombang tinggi. Pexels/Dane Amacher
BMKG Wanti-wanti Gelombang Tinggi Oktober, Nelayan Gunungkidul Yogyakarta Libur Melaut

Peluang gelombang setinggi 2,5 hingga 4 meter memungkinkan terjadi di sejumlah wilayah perairan, termasuk Samudra Hindia di selatan Yogyakarta.